Kabar mengenai masa depan Rasmus Hojlund semakin menghangat. Manchester United dan AC Milan dilaporkan meningkatkan intensitas pembicaraan terkait transfer sang striker. Namun, di balik percepatan negosiasi ini, tersimpan satu ganjalan besar yang berpotensi membatalkan kesepakatan: keraguan yang melanda pemain asal Denmark itu sendiri.
Menurut laporan dari TEAMtalk, Manchester United telah secara resmi membuka opsi peminjaman Rasmus Hojlund ke AC Milan, lengkap dengan klausul pembelian permanen di akhir musim. Meskipun kedua klub masih memiliki perbedaan sekitar EUR 5 juta dalam penilaian transfer yang akan dibayarkan tahun depan, angka tersebut tidak dianggap sebagai masalah utama bagi pihak klub. Justru, format kesepakatan inilah yang menjadi kendala signifikan dalam negosiasi.
Skema yang sedang dibahas adalah “option to buy” atau opsi untuk membeli, bukan kewajiban. Ini berarti AC Milan memiliki kebebasan untuk mengembalikan Hojlund ke Old Trafford pada musim panas mendatang jika mereka memutuskan untuk tidak mempermanenkannya. Situasi inilah yang menimbulkan kegelisahan dan kebimbangan pada diri Hojlund.
Striker berusia 22 tahun itu tidak tertarik dengan masa depan yang diselimuti ketidakpastian. Jika memang harus berpindah klub, Hojlund menghendaki statusnya langsung permanen sejak hari pertama, atau setidaknya dilengkapi dengan klausul wajib beli yang menjamin kepindahannya.
Komentar Hojlund dalam wawancara dengan Daily Mail sebelumnya telah menegaskan niatnya untuk tetap bertahan di Manchester United, bahkan saat rumor kedatangan Benjamin Sesko masih santer beredar. “Rencana saya jelas, yaitu bertahan dan berjuang untuk mendapatkan tempat di tim, apa pun yang terjadi,” ujarnya saat itu, menunjukkan komitmennya.
“Saya masih sangat muda. Orang kadang lupa saya baru 22 tahun. Saya sudah belajar banyak dan itu terlihat di permainan saya. Saya merasa tampil bagus di pramusim, dan saya ingin tetap di sini,” lanjut Hojlund, menyoroti perkembangannya dan keinginannya untuk menetap di Old Trafford.
Hojlund juga menegaskan bahwa persaingan bukanlah hal yang menakutinya. “Kompetisi itu bagus untuk saya. Itu membuat saya lebih tajam! Saya siap menyambut semua tantangan. Saya rasa persaingan sangat baik,” tambahnya, menunjukkan mentalitas kompetitifnya.
Di sisi lain, AC Milan justru memandang skema pinjaman dengan opsi beli sebagai peluang pasar yang sangat menguntungkan. Mereka bahkan memprioritaskan Hojlund dibandingkan target lain seperti Dusan Vlahovic, yang kini ditempatkan sebagai rencana cadangan jika negosiasi dengan Hojlund menemui jalan buntu.
Namun, kesabaran Milan juga ada batasnya. Jika tidak ada titik temu dalam waktu dekat mengenai format transfer yang diinginkan Hojlund, Milan siap beralih ke target alternatif. Klub Italia itu dilaporkan telah memberi tenggat waktu kepada Hojlund hingga pertengahan Agustus untuk memberikan jawaban finalnya.
Persaingan untuk mendapatkan tanda tangan Rasmus Hojlund tidak hanya datang dari AC Milan. Beberapa klub lain, baik dari Liga Inggris maupun Serie A Italia, dikabarkan siap memberikan tawaran permanen langsung. Fakta ini semakin menggoda sang striker untuk menunggu kesempatan terbaik yang menawarkan kepastian statusnya.
Kini, seluruh mata tertuju pada keputusan krusial Hojlund: apakah ia akan tetap bertahan di Old Trafford dan berjuang menghadapi persaingan dari Benjamin Sesko, atau membuka lembaran baru di San Siro dengan syarat status permanen yang ia inginkan?