HITS Delisting: Tender Offer Humpuss Intermoda, Peluang atau Jebakan?

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 4 Juni 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

**PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) Mantap *Go Private* dan *Delisting* dari BEI: Apa Artinya bagi Investor?

Ragamutama.com JAKARTA.** PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), salah satu perusahaan transportasi terkemuka, kini resmi mengantongi persetujuan pemegang saham untuk bertransformasi menjadi perusahaan tertutup (*go private*) dan menghapus pencatatannya (*delisting*) dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan signifikan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 2 Juni, menandai babak baru bagi perusahaan yang dikendalikan oleh Grup Humpuss ini.

Direktur Utama HITS, Setiawan T. Widjojo, mengungkapkan bahwa persetujuan ini akan diikuti oleh penawaran untuk membeli saham dari para pemegang saham publik melalui penawaran tender sukarela oleh PT Joyo Agung Permata (JAP). Proses tender sukarela ini penting bagi investor yang ingin melakukan *exit*.

Harga penawaran untuk saham HITS akan ditentukan kemudian, dengan mengacu pada formula yang ditetapkan dalam Pasal 36 POJK No. 45/2024. Nilai ini dijamin akan lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di BEI selama 90 hari terakhir, sebelum pengumuman RUPSLB pada 10 April 2025, yang telah ditetapkan sebesar Rp 330 per saham. Perlu dipahami, bagi pemegang saham publik yang memilih tidak menjual sahamnya dalam penawaran tender sukarela ini, mereka akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup. Konsekuensinya, saham yang mereka miliki tidak dapat lagi dijual di pasar publik setelah proses tender sukarela selesai dilaksanakan, sehingga membatasi likuiditas investasi mereka.

Keputusan HITS untuk melakukan *go private* dan *delisting* dari BEI didasari oleh beberapa pertimbangan strategis fundamental. Pertama, adanya perubahan strategi bisnis dalam grup perusahaan secara keseluruhan. Kini, sebagian besar kegiatan usaha utama grup akan ditopang oleh PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), anak usaha perseroan. Sebagai pemegang saham utama HUMI, HITS bertekad untuk memastikan kinerja solid seluruh anak usaha di bawah payung HUMI, sekaligus mendorong HUMI untuk lebih aktif dalam memperkenalkan diri dan menjalin relasi dengan pasar melalui fungsi *Investor Relation*-nya.

Baca Juga :  Investasi USDT: Strategi Aman Orang Kaya di Pasar Kripto

Selain itu, HITS berambisi untuk lebih fokus pada pengelolaan portofolio investasi dan aset tanpa tekanan volatilitas harga saham yang sering terjadi di pasar publik. Hal ini memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan jangka panjang yang lebih tenang dan terarah. Ketiga, langkah ini diharapkan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk upaya efisiensi, pengembangan bisnis, serta restrukturisasi usaha yang lebih lincah. Terakhir, kondisi arus kas perseroan yang tidak lagi memungkinkan pemberian dividen kepada pemegang saham juga menjadi faktor krusial di balik keputusan *go private* ini.

Pergerakan *go private* HITS sontak menarik perhatian para analis pasar modal. Nafan Aji Gusta Utama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyoroti bahwa minat pasar terhadap *tender offer* sangat bergantung pada performa pergerakan saham perusahaan tersebut. Berdasarkan data RTI, saham HITS telah mengalami penurunan signifikan, terjun 70,71% secara *year to date* (YTD) sejak awal tahun. Tren penurunan ini juga terlihat dalam jangka waktu yang lebih panjang, di mana saham HITS anjlok 70,85% dalam tiga tahun terakhir dan bahkan ambles 84,11% sejak lima tahun lalu. Kondisi ini diperparah dengan belum dirilisnya laporan keuangan HITS per kuartal I 2025, yang menambah ketidakpastian bagi investor. “Turunnya saham HITS itu bisa membuat para investor akan bersikap lebih hati-hati,” ujar Nafan kepada Kontan, Selasa (3/6).

Baca Juga :  10 Perusahaan Cokelat Terbesar di Dunia yang Dominasi Pasar Global

Senada, Indy Naila, *Investment Analyst* Edvisor Profina Visindo, menilai bahwa harga *tender offer* HITS sebenarnya kurang menarik bagi investor jangka panjang. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa tawaran ini dapat menjadi pertimbangan yang layak sebagai *exit strategy* bagi investor yang ingin melepaskan kepemilikan saham. Indy juga menggarisbawahi bahwa minat pasar terhadap saham HITS mungkin masih cukup rendah karena volume perdagangan yang kurang banyak, yang berujung pada likuiditas rendah.

Lebih lanjut, Indy menjelaskan bahwa alasan *go private* HITS juga didorong oleh valuasi perusahaan yang masih jauh di bawah emiten lain di industri yang sama. Dengan *price to book value* (PBV) di level 0,76x dan *price to earnings ratio* (PER) sebesar 5,18x, akses perseroan terhadap pendanaan menjadi lebih sulit. Selain itu, kinerja keuangan perseroan yang masih belum menunjukkan pemulihan, serta rasio utang dan potensi ekspansi proyek-proyek jangka panjang untuk *liquid natural gas* (LNG) yang bisa berpengaruh ke pendapatan, juga menjadi faktor-faktor yang perlu terus dipantau oleh investor.

Mengingat berbagai faktor tersebut, baik Nafan Aji Gusta Utama maupun Indy Naila tidak memberikan rekomendasi untuk membeli saham HITS. Namun, Indy menambahkan saran penting bagi investor untuk mempertimbangkan mengikuti *tender offer* yang diajukan JAP demi menghindari risiko likuiditas yang mungkin timbul setelah HITS resmi menjadi perusahaan tertutup.

Berita Terkait

UNVR Bagi Dividen Jumbo, Hampir 100% Laba Bersih 2024!
ERAL Bagi Dividen Jumbo Rp 41,5 Miliar, Laba Melesat Saat Ekspansi!
PGAS Bagi Dividen US$271,5 Juta, Catat Jadwalnya
Trump Telepon Xi, Bursa Asia Bergairah! Peluang Investasi Terbuka?
SRAJ Absen Dividen Tahun Ini, Investor Gigit Jari?
PGAS Bagi Dividen Gede, Jadwal & Yield 10% di Sini!
GMFI Untung 2024, Tapi Dividen Nihil, Ini Alasannya!
Pluang Go International: Ekspansi Filipina, Investasi Saham AS Makin Mudah!

Berita Terkait

Jumat, 6 Juni 2025 - 11:07 WIB

UNVR Bagi Dividen Jumbo, Hampir 100% Laba Bersih 2024!

Jumat, 6 Juni 2025 - 10:32 WIB

ERAL Bagi Dividen Jumbo Rp 41,5 Miliar, Laba Melesat Saat Ekspansi!

Jumat, 6 Juni 2025 - 09:42 WIB

Trump Telepon Xi, Bursa Asia Bergairah! Peluang Investasi Terbuka?

Jumat, 6 Juni 2025 - 07:12 WIB

SRAJ Absen Dividen Tahun Ini, Investor Gigit Jari?

Jumat, 6 Juni 2025 - 05:52 WIB

PGAS Bagi Dividen Gede, Jadwal & Yield 10% di Sini!

Berita Terbaru

finance

UNVR Bagi Dividen Jumbo, Hampir 100% Laba Bersih 2024!

Jumat, 6 Jun 2025 - 11:07 WIB