HILANG,Kondisi Fiersa Besari Saat Pendakian Carstensz tak Ada Kabar,2 Pendaki Wanita Meninggal

- Penulis

Senin, 3 Maret 2025 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SRIPOKU.COM – Kabar tak mengenakan datang dari penyanyi Fiersa Besari.

Pasalnya saat ikut dalam rombongan pendaki Carstensz, Fiersa Besari dan timnya dikabarkan hilang.

Puncak Carstensz diketahui memang dikenal ekstrem dan merupakan salah satu dari tujuh puncak dunia atau Seven Summits. 

Dalam pendakian tersebut, dua orang pendaki bernama Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono,  dikabarkan meninggal dunia saat perjalanan menunju Puncak Carstensz Pyramid, Papua. 

Kedua pendaki yang meninggal dunia dikabarkan dipicu kondisi hypotermia lantaran cuaca buruk saat pendakian.

Sementara itu Fiersa Besari sendiri sempat dikabarkan hilang.

Baca juga: Nyaris Masuk Jurang, Kronologi Fiersa Besari Kecelakaan di Makassar, Sopir Ngantuk Mobil Tabrak Batu

Akun X @choconimss lantas membagikan kronologi kejadian yang menimpa Fiersa dan tim pendaki tersebut.

Dari akun tersebut juga, Fiersa dikabarkan sudah berhasil sampai di Basecamp pada Jumat (28/2/2025).

Namun Fiersa sendiri belum memberikan keterangan terkait hal yang dialaminya.

Sebelumnya, melalui Instagram, istri Fiersa, Siti Aqia Nurfalda sempat membagikan chat terakhir dengan suaminya.

Sayangnya meski sudah berkali-kali mengirim pesan, Aqia belum mendapatkan balasan dan kabar dari suaminya itu.

Terlihat Aqia yang tampak khawatir dan meminta suaminya segera pulang lantaran Senin (3/3/2025) merupakan ulang tahun Fiersa.

“Pulang! Besok ulang tahun,” pinta Aqia pada Fiersa.

Ia juga sempat meminta doa agar suaminya itu bisa kembali dalam keadaan selamat.

“Teman-teman, terima kasih atas perhatiannya. Atas rasa khawatirnya yang sama denganku. Semoga mereka di sana baik-baik saja, pulang tanpa kurang apapun. Aku tidak bisa membagikan apa-apa,karena tidak berhak dan tidak tahu jelas keadaan di sana,” ujarnya dikutip Sripoku.com Senin (3/3/25).

Aqia juga turut mengajak warganet mendoakan kedua pendaki senior yang menjadi korban meninggal dunia dalam pendakian tersebut.

“Mari kita kirim doa untuk yang masih berjuang di sana dan juga yang gagal berjuang di sana.” 

Kronologi kejadian yang menelan korban 2 orang meninggal

Pada hari Sabtu tanggal 01 Maret 2025 sekitar Pukul 22.30 WIT bertempat di Kabupaten Mimika telah didapatkan informasi dari penanggung jawab terkait insiden kejadian 5 Pendaki WNI Puncak Carstensz akibat cuaca yang sangat buruk turun hujan salju, hujan deras dan angin kencang sehingga menyebabkan hypotermia.

2 Pendaki meninggal dunia (Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono) bertempat di teras 2, pada saat perjalanan turun dari Puncak Cartenz akibat cuaca yang sangat buruk sehingga menyebabkan Hypotermia.

3 pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang.

2 Pendaki meninggal dunia adalah Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono), kedua korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekan di Basecamp yang langsung kembali naik untuk membantu proses evakuasi).

Baca Juga :  Air Mata Abah Bongkeng, Seruan Menyelamatkan Gunung dari Sampah

Identitas pendaki yang sebagai berikut :

A. Meninggal Dunia 

1) Nama : Lilie Wijayati Poegiono

– Jenis kelamin : Perempuan

– TTL : Malang, 02 Okt 1965

– Alamat : Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT. 002 RW. 001, Desa Cigereleng, Kec. Regol, Kab. Kota Bandung, Prov Jawa Barat

– Agama : Kristen 

2) Nama : Elsa Laksono

– Jenis kelamin : Perempuan

– TTL : Malang, 24 Juli 1965

– Alamat : Jalan KH Abdulah Safei, No 8, RT. 005 RW. 001, Kel Tebet Timur, Kec. Tebet,  Kab. Jakarta Selatan, Prov DKI Jakarta

– Agama : Kristen

B. Pendaki Selamat :

1) Indira Alaika (Hypotermia akibat cuaca buruk)

2) Alvin Reggy Perdana (Hypotermia akibat cuaca buruk)

3) Saroni (Hypotermia akibat cuaca buruk)

Rangkaian kejadian sebagai berikut :

Rabu Tanggal 26 Februari 2025 

Pukul 07.16 WIT rombongan berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid dengan menggunakan Helikopter :

a) Lilie Wijayantie (WNI)

b) Elsa Laksono (WNI)

c) Saroni (WNI)

d) Lody Hidayanto (WNI)

Pukul 07.34 WIT rombongan lain berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid dengan menggunakan Helikopter :

a) Fiersa Besari (WNI)

b) Furki Rahmi Syahroni (WNI)

c) Indira Alaika (WNI)

Setelah sampai di Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi selama 2 hari.

Kamis tanggal 27 Februari 2025 

Rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi dan latihan teknis hingga Teras 1 (teknik ascending dan descending)

Jumat tanggal 28 Februari 2025

Pukul 04.00 WIT rombongan Pendaki yang berjumlah 20 orang terdiri atas (5 orang Guide, 7 WNI Pendaki, 6 WNA Pendaki, dan 2 pendaki Taman Nasional Lorentz, berangkat untuk melakukan summit dari Base Camp Yellow Valley menuju Puncak Carstensz. 

Pukul 10.51 WIT korban bersama Tim Pendaki melakukan penyeberangan di jembatan Tyrollean.

Pukul 14.00 WIT pendaki terakhir mencapai Puncak Cartenz (karena HT low sehingga tidak ada komunikasi)

Pukul 19.30 WIT Ruslan dan Abdullah yang sudah turun lebih awal menyampaikan bahwa semua pendaki sudah Summit, tetapi ada 1 orang pendaki atas nama Indira terkena gejala Hypotermia di area dekat puncak saat perjalanan turun.

Pukul 20.29 WIT Tim BaseCamp (BC) melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan terhadap korban dan sekitar pukul 20.45 WIT Nurhuda (Guide WNI) tiba di Basecamp sendirian dengan gejala hypotermia, selanjutnya meminta bantuan kepada Tim BC. Ia istirahat sebentar untuk kembali naik membantu pendaki yang ada di atas.

Pukul 21.48 WIT Yustinus Sondegau (Guide lokal) berusah naik untuk mencapai titik lokasi survivor yang berada di summit ridge korban atas nama Indira, Alvin Reggy dan Saroni, dengan membawa bantuan emergency (sleeping bag), fly sheet, air panas dan radio).  Tetapi upaya tersebut terhenti di teras besar karena cuaca semakin memburuk dan pada perjalanan turun Yustinus bertemu dengan Luddy dan mendampingi Luddy hingga ke Base Camp. Seluruh peralatan yang dibawa ditinggal di Teras Besar.

Baca Juga :  5 Rekomendasi Museum Unik di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Pukul 22.33 WIT guide Nepal Dawa Gyalje Sherpa naik untuk memberikan  pertolongan, tetapi terhenti di teras 2 untuk memberikan pertolongan terhadap kedua korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang kemudian meninggal dunia

Pukul 22.48 WIT pendaki atas nama  Fiersa dan Furky tiba di Basecamp

Sabtu tanggal 1 Maret 2025.

Pukul 00.07 WIT Poxy (guide lokal) dan Damar (Guide) kembali mencoba naik ke teras dua untuk memberikan bantuan kepada korban, menghubungi Basecamp dan melaporkan sudah memberikan pertolongan kepada kedua korban namun korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono telah dinyatakan meninggal dunia.

Pukul 02.07 WIT Octries (Guide) yang berkomunikasi dengan Poxy dan Dawa, menginformasikan dari basecamp bahwa 2 Pendaki WNI Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia.

Pukul 03.26 WIT Huda (guide) naik untuk mencoba menolong Indira, Alvin dan Saroni yang berada di Summit Ridge.

Pukul 03.43 WIT Damar, Poxy, Yustinus, Ludy Hadiyanto tiba di Bacecamp

Pukul 04.51 WIT Huda mengabarkan bahwa mereka tiba di Bacecamp dan tidak sanggup lagi meneruskan ke titik posisi Indira, Alvin dan Saroni (Barang untuk melaksanakan emergency  sudah disimpan di bawah Summit Ridge)

Pukul 08.38 WIT, dibagi 2 tim penyelamat, tim 1 terdiri atas 3 Guide International Garret Madison, Tashi Sherpa, Ben Jones, kembali mendaki untuk menyelamatkan Indira, Alvin dan Saroni di Summit Ridge. Dan tim 2 yaitu Dokter Adnan dan Meidi bergerak menuju korban di teras 2.

Pukul 10.24 WIT, Tashi, Garret dan Ben bertemu dengan 3 pendaki(Indira, Alvin dan Saroni) menginformasikan ke basecamp bahwa semuanya masih hidup dan dalam kondisi kritis. Tim Rescue memberikan pertolongan pertama dan menormalisasi dengan mengganti pakaian, memberikan isotonik, makanan, obat-obatan

Pukul 11.20 WIT, tim rescue dan survivor  melakukan perjalanan turun ke base camp yellow valley.

Pukul 10.26 WIT tim evakuasi 2 (Ruslan, Yansen, Lucky, dan Meidi) berangkat dari basecamp untuk mengevakuasi jenazah di teras 2.

Pukul 14.30 WIT, tim rescue dan survivor dari Summit Ridge tiba di Base Camp Yellow Valley.

Pukul 16.41 WIT, Tim evakuasi 2 telah mengevakuasi 1 jenasah sampai di Base Camp.

Jenazah kedua akan dievakuasi pada tanggal 2 Maret dini hari.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

(SRIPOKU.COM/BANJARMASINPOST)

Berita Terkait

Contoh Teks Pidato Sambutan Acara Bazaar Ramadhan 2025
Sosok Prof. Hieronimus, Penjual Pisang Keliling yang Dikukuhkan Jadi Guru Besar
Cerita Perempuan Muda Asal Sidoarjo Ikrar Mualaf Dipimpin Ulama Besar Turki
Bagaimana Hukumnya Sengaja Mandi di Siang Hari saat Puasa Ramadan? Hati-hati Batal Pakai Shower
SEJARAH HARI INI – Kuncian Armbar Kelima Beruntun Antar Ronda Rousey Jadi Juara Pra-UFC
Lilie dan Elsa, 2 Sahabat Sejak SMA yang Tewas Saat Mendaki Carstensz Pyramid Papua
Apakah Batal Puasa Jika Keluar Darah Haid Sedikit?
Kalender Cuti Bersama Lebaran 2025 dan Jadwal Libur Sekolah Selama Ramadan

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 08:25 WIB

HILANG,Kondisi Fiersa Besari Saat Pendakian Carstensz tak Ada Kabar,2 Pendaki Wanita Meninggal

Senin, 3 Maret 2025 - 07:55 WIB

Contoh Teks Pidato Sambutan Acara Bazaar Ramadhan 2025

Senin, 3 Maret 2025 - 07:55 WIB

Sosok Prof. Hieronimus, Penjual Pisang Keliling yang Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Senin, 3 Maret 2025 - 07:55 WIB

Cerita Perempuan Muda Asal Sidoarjo Ikrar Mualaf Dipimpin Ulama Besar Turki

Senin, 3 Maret 2025 - 07:54 WIB

Bagaimana Hukumnya Sengaja Mandi di Siang Hari saat Puasa Ramadan? Hati-hati Batal Pakai Shower

Berita Terbaru

4 Smartphone Flagship Terbaru yang Paling Ditunggu di 2025

Teknologi

4 Smartphone Flagship Terbaru yang Paling Ditunggu di 2025

Senin, 17 Mar 2025 - 14:20 WIB