Skandal Penganiayaan Airsoft Gun di Helens Play Mart Jambi Berujung Penyegelan, Pelaku Ditangkap
Tempat hiburan malam Helens Play Mart di Jambi kini disegel pihak kepolisian menyusul insiden penganiayaan brutal yang dilakukan Doni Saputra terhadap seorang wanita bernama Arly Joane Valentine Manik. Peristiwa ini, yang melibatkan penggunaan airsoft gun dan sempat viral di media sosial, terjadi pada Rabu (11/6/2025), memicu kegaduhan dan kecaman publik yang luas.
Doni Saputra, pelaku penganiayaan, kini telah diamankan oleh Polresta Jambi. Motif di balik insiden ini diduga kuat terkait masalah asmara, yakni kecemburuan buta. Menurut kesaksian seorang pengunjung di lokasi, keributan pecah karena perselisihan antar pengunjung. “Informasi yang saya dengar, pemicunya karena urusan asmara. Salah satu perempuan tiba-tiba dipukul menggunakan benda yang tampak seperti senjata api,” ungkap saksi yang enggan disebut namanya. Saksi juga menambahkan, “Bahkan, teman-teman yang hendak melerai malah diancam juga dengan benda itu.”
Kasi Humas Polresta Jambi, IPDA Deddy, menjelaskan bahwa kejadian bermula sekitar pukul 01.00 WIB, saat korban Arly Joane Valentine Manik menyusul pelapor ke lokasi. Sekitar dua jam kemudian, pada pukul 03.00 WIB, diduga terjadi percekcokan hebat yang berujung pada penganiayaan. “Tak lama kemudian, pelapor melihat korban sudah dalam kondisi berlumuran darah, dengan luka di kepala bagian kiri,” terang IPDA Deddy.
Arly Joane Valentine Manik, yang diketahui merupakan seorang mahasiswi di Jambi, mengalami luka serius di bagian kepala dan segera dilarikan ke RS Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, Polresta Jambi telah mengonfirmasi bahwa Doni Saputra adalah warga sipil, bukan aparat, dan senjata yang digunakannya adalah airsoft gun, bukan senjata api sungguhan, meskipun tampilan awalnya memang menyerupai. Pelaku kini telah diamankan oleh Satreskrim Polresta Jambi.
Insiden ini sontak menyoroti longgarnya pengawasan di pintu masuk Helens Play Mart, yang memungkinkan benda berbahaya seperti airsoft gun lolos ke dalam area hiburan malam. “Kami sebagai pengunjung jadi khawatir. Kenapa barang seperti itu bisa masuk? Tempat hiburan malam kan rawan pengaruh alkohol. Kalau pengamanan lemah begini, siapa pun bisa bawa barang berbahaya,” keluh saksi mata. Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola Helens Play Mart belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Desakan publik untuk memperketat keamanan, terutama pemeriksaan barang bawaan pengunjung, semakin menguat.
Peristiwa tragis ini juga menambah panjang daftar kritik publik terhadap Helens Play Mart, yang sejak awal pembukaannya sudah menuai penolakan dari sebagian warga. Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk meninjau ulang izin operasional tempat hiburan ini, mengingat aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung yang dinilai belum terpenuhi.
Menanggapi kegaduhan yang terjadi, aparat kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Helens Play Mart dan memasang garis polisi (Police Line) di lokasi insiden. Polisi juga berencana memanggil sejumlah saksi guna mendalami kasus ini secara menyeluruh, serta memastikan semua detail terkait penggunaan senjata dan kronologi lengkap.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan Arly Joane Valentine Manik berteriak histeris dengan kepala berlumuran darah, viral di media sosial, khususnya melalui akun Instagram @infoanakjambi. Video berdurasi singkat tersebut, yang beredar luas, sontak membuat pengunjung ketakutan dan memicu gelombang kekhawatiran di kalangan warganet. Banyak netizen yang menuntut agar kasus ini segera diusut tuntas oleh pihak berwenang. Beberapa komentar warganet seperti: “keren yaa musik bisa bisanya ttp jalan dengan keadaan parah kaya gt haha wow” dari wandasulistarii, “kak besok2 jangan main ke situ lagi ya kak” dari infoandalas, dan “Mental seseorang akan membara ketika dipersenjatai dan berombongan” dari anggi.andhika.399, menunjukkan beragam reaksi mulai dari keprihatinan hingga sindiran terhadap situasi di tempat hiburan tersebut.