“`html
Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali, dengan tegas membantah adanya anggapan mengenai relasi dekat antara dirinya dengan Harun Masiku, mantan calon legislatif (caleg) dari PDIP yang tengah menjadi sorotan. Ia menekankan bahwa tidak ada hubungan kekerabatan di antara mereka.
“Saya sama sekali tidak memiliki hubungan keluarga, baik hubungan darah maupun karena perkawinan, dengan yang bersangkutan, HM. Bahkan, kami pun berasal dari suku yang berbeda,” ungkap Hatta Ali saat dikonfirmasi pada hari Jumat (23/5).
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa Harun Masiku hanya memanfaatkan namanya untuk kepentingan pribadi.
“Saya sudah sangat yakin bahwa HM ini gemar mencatut nama orang lain demi mendapatkan keuntungan. Jadi, sangat tidak masuk akal jika saya berniat membantunya,” imbuhnya.
Muncul kabar bahwa Harun Masiku pernah berada di ruangan Hatta Ali ketika Hatta Ali masih menjabat sebagai Ketua MA pada tahun 2019. Saat itu, disebut-sebut turut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dan mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga politikus PPP, Djan Faridz.
Menanggapi kabar tersebut, Hatta Ali menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui keberadaan Harun Masiku di ruangannya.
“Saya tidak tahu foto itu diambil di mana karena saya tidak berada di lokasi tersebut,” tegas Hatta Ali.
Sebelumnya, informasi mengenai kedekatan antara Harun Masiku dan Hatta Ali diungkapkan oleh Saeful Bahri, mantan kader PDIP.
Informasi ini terungkap ketika Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Saeful Bahri dalam persidangan kasus dugaan suap terhadap komisioner KPU RI dan upaya menghalangi penyidikan Harun Masiku. Sidang tersebut digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta pada hari Kamis (22/5) dengan terdakwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Awalnya, jaksa menanyai Saeful mengenai alasan PDIP bersikeras mengajukan Masiku sebagai caleg DPR terpilih, menggantikan Nazaruddin Kiemas yang telah meninggal dunia.
“Apa yang menjadi dasar sehingga yang diajukan sebagai pengganti adalah Harun Masiku, bukan kader lain yang notabene lebih senior?” tanya jaksa dalam persidangan.
“Saya tidak tahu dan tidak perlu mengetahui alasannya,” jawab Saeful.
“Apa sebenarnya kaitan sehingga Harun Masiku diperjuangkan mati-matian untuk menjadi anggota DPR?” cecar jaksa.
“Itu adalah dinamika internal di DPP,” jawab Saeful.
Kemudian, jaksa membacakan BAP Saeful Bahri saat diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK. Dalam BAP tersebut, terungkap bahwa Masiku mengaku memiliki hubungan dekat dengan Hatta Ali.
“Saudara ditanya oleh penyidik, ‘Dapatkah Saudara jelaskan apakah Saudara mengetahui jika Harun Masiku memiliki kedekatan dengan pejabat di MA?’, begitu kan?” tanya jaksa sambil membacakan BAP Saeful Bahri.
“Iya,” jawab Saeful membenarkan.
Jaksa kemudian melanjutkan pembacaan BAP Saeful Bahri.
“‘Dapat saya jelaskan bahwa benar Harun Masiku pernah menyampaikan kepada saya bahwa ia memiliki kedekatan dengan pejabat Mahkamah Agung, yaitu Hatta Ali, Ketua MA. Harun Masiku biasa memanggil Hatta Ali dengan sebutan Opung atau 01. Harun Masiku juga pernah mengirimkan foto yang menunjukkan kedekatannya dengan Hatta Ali, di mana Harun Masiku berfoto di ruangan Hatta Ali bersama Hasto dan Djan Faridz’, benarkah demikian?” tanya jaksa.
“Betul,” jawab Saeful membenarkan isi BAP.
“`