Harga Minyak Turun 4 Hari Beruntun Senin (17/2), Brent ke US$74,59 & WTI ke US$70,51

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 11:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Harga minyak turun untuk hari keempat berturut-turut pada Senin (17/2) di tengah ekspektasi bahwa potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dapat mengurangi sanksi yang selama ini menghambat pasokan minyak global.

Selain itu, kekhawatiran terhadap perang tarif global juga berkontribusi pada melemahnya harga energi.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 20 sen atau 0,2% ke level US$74,59 per barel pada pukul 01.12 GMT.

Brent telah turun 3,1% dalam empat sesi terakhir setelah Presiden AS Donald Trump dan pejabat pemerintahannya mengumumkan telah memulai diskusi dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 23 sen atau 0,3% menjadi US$70,51 per barel.

WTI telah turun 3,8% dalam empat sesi terakhir, bahkan sempat menyentuh $70,12, level terendah sejak 30 Desember.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Minggu (16/2) bahwa ia berpeluang bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Baca Juga :  SMRA: Insentif PPN 2025 Dongkrak Penjualan? Ini Kata Analis!

Pernyataan ini muncul seiring dengan persiapan pembicaraan awal antara AS dan Rusia di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menegaskan bahwa Ukraina dan Eropa harus terlibat dalam negosiasi damai guna mengakhiri konflik Moskow-Kyiv.

Menurut Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading (anak usaha Nissan Securities), pasar minyak sedang mengalami tekanan akibat prospek gencatan senjata Rusia-Ukraina dan kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Rusia.

“Selain itu, kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Trump juga menekan harga minyak,” ujarnya.

Kikukawa memprediksi harga WTI akan bergerak di kisaran US$66-US$76 per barel dalam beberapa waktu ke depan, dengan potensi penurunan lebih lanjut yang bisa mempengaruhi produksi minyak AS.

Baca Juga :  BLT BBM 2025 Kapan Cair? Cara Cek Status Penerima PKH dan BPNT Tahap 1 Via HP,Login Pakai NIK KTP

Dampak Sanksi dan Perang Tarif

Sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap ekspor minyak Rusia telah membatasi pengiriman minyak negara tersebut dan mengganggu aliran pasokan minyak global. Jika kesepakatan damai tercapai, pencabutan sanksi bisa meningkatkan pasokan energi global.

Sementara itu, risiko perang dagang global kembali meningkat setelah Trump pekan lalu menginstruksikan pejabat perdagangan dan ekonomi AS untuk mengkaji tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan tarif terhadap produk AS, dengan batas waktu pengajuan rekomendasi pada 1 April.

Di sisi lain, jumlah rig minyak dan gas di AS mengalami peningkatan. Baker Hughes, perusahaan jasa energi, melaporkan bahwa jumlah rig minyak dan gas naik sebanyak dua menjadi 588 rig pada pekan yang berakhir 14 Februari.

Ini merupakan kenaikan selama tiga minggu berturut-turut, pertama kali terjadi sejak Desember 2023.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

politics

Amnesti Prabowo: Napi Makar & Penghina Presiden Bebas?

Jumat, 1 Agu 2025 - 07:43 WIB

politics

Mahfud MD Bongkar Arti Abolisi ke Tom Lembong: Apa Itu?

Jumat, 1 Agu 2025 - 07:30 WIB