Harga Minyak RI Turun: Dampak Tarif AS & Kelebihan Pasokan Global

- Penulis

Kamis, 17 April 2025 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Sentimen pasar global rupanya mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Kekhawatiran akan eskalasi tarif perdagangan yang digagas Amerika Serikat (AS) telah memberikan tekanan signifikan pada harga minyak di pasar internasional.

Sebagai konsekuensi, ICP untuk periode Maret 2025 ditetapkan pada angka 71,11 dolar AS per barel. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 3,18 dolar AS jika dibandingkan dengan bulan Februari 2025 yang tercatat sebesar 74,29 dolar AS. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 143.K/MG.01/MEM/2025 yang diterbitkan pada tanggal 16 April 2025.

Chrisnawan Anditya, Pelaksana tugas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa kekhawatiran utama berasal dari potensi dampak tarif perdagangan AS terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global.

“Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional ini utamanya disebabkan oleh kekhawatiran terkait peningkatan tarif perdagangan oleh AS, yang dikhawatirkan dapat mengganggu laju perekonomian global dan selanjutnya menurunkan permintaan terhadap minyak mentah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Kamis (17/4/2024).

Trump: Biden Bisa Turunkan Harga Minyak untuk Cegah Perang Ukraina

Trump: Biden Bisa Turunkan Harga Minyak untuk Cegah Perang Ukraina

1. OPEC+ tambah produksi dan stok minyak AS naik tekan harga global

Baca Juga :  Tarif Trump Picu Jaguar Land Rover Setop Kirim Mobil ke Amerika Serikat

Selain kekhawatiran tarif, penurunan harga minyak mentah secara global juga dipicu oleh rencana OPEC+ untuk melanjutkan peningkatan volume produksi mereka mulai April 2025. Langkah ini didorong oleh tekanan dari Presiden Amerika Serikat yang secara terbuka meminta OPEC dan Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak.

“Lebih lanjut, terdapat peningkatan pada stok minyak mentah komersial di AS pada pertengahan Maret 2025 dibandingkan dengan data akhir Februari 2025. Peningkatan tersebut mencapai 3,2 juta barel, sehingga total stok menjadi 437 juta barel. Hal ini sejalan dengan tren musiman, di mana permintaan minyak oleh kilang pengolahan cenderung menurun,” jelasnya.

Sementara itu, aktivitas di kilang-kilang minyak di AS dan Eropa mengalami penurunan karena memasuki periode pemeliharaan rutin yang umumnya dilakukan menjelang musim panas, sebuah periode di mana konsumsi bahan bakar biasanya mengalami peningkatan signifikan.

2. Kilang China dan ketidakpastian geopolitik tekan harga minyak Asia

Penurunan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik juga dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh kilang independen di Tiongkok, atau yang dikenal dengan sebutan kilang *teapot*. Kilang-kilang ini mulai menghentikan pembelian minyak mentah yang terkena sanksi, termasuk minyak yang berasal dari Iran.

Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk mengevaluasi potensi risiko sanksi baru yang mungkin diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap beberapa kilang di Tiongkok.

Baca Juga :  IHSG dan NYSE Menguat: Peluang Trading BTC & ETH di Tengah Pasar Volatil?

“Para pelaku perdagangan minyak di Asia menunjukkan kehati-hatian dalam membeli minyak mentah Iran, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia. Pembicaraan ini berpotensi menghasilkan pelonggaran sanksi terhadap minyak mentah Rusia,” imbuh Chrisnawan.

Kena Tarif Trump, Produsen Tas Branded dari China Banting Harga

Kena Tarif Trump, Produsen Tas Branded dari China Banting Harga

3. Daftar harga minyak mentah internasional dan Indonesia

Berikut adalah perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Maret 2025 dibandingkan dengan bulan Februari 2025:

  • Dated Brent mengalami penurunan sebesar 2,55 dolar AS per barel, menjadi 72,60 dolar AS
  • WTI (Nymex) mengalami penurunan sebesar 3,27 dolar AS per barel, menjadi 67,94 dolar AS
  • Brent (ICE) mengalami penurunan sebesar 3,49 dolar AS per barel, menjadi 71,47 dolar AS
  • Basket OPEC mengalami penurunan sebesar 2,81 dolar AS per barel, menjadi 74,00 dolar AS
  • ICP Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,18 dolar AS per barel, menjadi 71,11 dolar AS

Inggris dan G7 Berencana Pangkas Batas Harga Minyak Rusia

Inggris dan G7 Berencana Pangkas Batas Harga Minyak Rusia

Berita Terkait

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian
Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham
Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan
IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah
Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025
DHL Investasi Rp37 Triliun Perkuat Logistik Kesehatan Indonesia
Coca-Cola Diboikot: Apa yang Terjadi di Denmark?
Bank DKI Bagi Dividen Jumbo dan Umumkan Rencana IPO

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:47 WIB

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:36 WIB

Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:23 WIB

Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:11 WIB

IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah

Rabu, 30 April 2025 - 23:47 WIB

Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025

Berita Terbaru

entertainment

Wajib Tonton: 5 Film Terbaik Karya Sutradara Joseph Kosinski

Kamis, 1 Mei 2025 - 04:39 WIB

Uncategorized

Wajib Tonton: 5 Film Terbaik Karya Sutradara Joseph Kosinski

Kamis, 1 Mei 2025 - 04:36 WIB