Harga Minyak Dunia Jatuh Drastis: Ancaman Tarif Trump & Lonjakan Pasokan OPEC+ Picu Krisis

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 06:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  HOUSTON. Pasar minyak dunia mengalami gejolak signifikan pada Kamis (3/4), dengan harga yang terjun bebas dan mencatat kerugian terbesar sejak tahun 2022. Penyebabnya adalah keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak, sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik yang baru.

Berdasarkan laporan Reuters, harga minyak Brent berjangka merosot ke level US$ 70,14 per barel, mengalami penurunan US$ 4,81 atau setara 6,42%. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga anjlok ke US$ 66,95 per barel, turun US$ 4,76 atau 6,64%.

Penurunan harga Brent ini merupakan yang terdalam sejak 1 Agustus 2022, sementara WTI mencatat penurunan terbesarnya sejak 11 Juli 2022.

Harga Minyak Dunia Anjlok 7% Kamis (3/4), Dipicu Tarif Trump dan Produksi OPEC+

Dalam pertemuan para menteri OPEC+ pada Kamis, disepakati peningkatan produksi minyak. Rencana peningkatan produksi ini dipercepat, menargetkan penambahan 411.000 barel per hari ke pasar pada Mei, jauh lebih tinggi dari rencana awal sebesar 135.000 barel per hari.

Baca Juga :  [POPULER PROPERTI] Kronologi Kasus Rumah di Setia Mekar Digusur Padahal Punya SHM

“Kinerja perekonomian dan permintaan minyak memiliki keterkaitan yang erat,” jelas Angie Gildea, pemimpin energi KPMG AS.

“Pasar masih mencermati dampak kebijakan tarif, namun kombinasi peningkatan produksi minyak dan perlambatan ekonomi global memberikan tekanan penurunan pada harga minyak – potensial menandai babak baru dalam gejolak pasar.”

Sebelum pertemuan OPEC+, harga minyak sudah menunjukkan penurunan sekitar 4%. Kekhawatiran investor meningkat terkait potensi eskalasi perang dagang global akibat kebijakan tarif Trump, yang dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan bahan bakar.

Trump pada Rabu mengumumkan tarif minimum 10% untuk sebagian besar barang impor ke AS, konsumen minyak terbesar dunia, dengan bea yang jauh lebih tinggi untuk produk dari sejumlah negara.

Gedung Putih mengklarifikasi pada Rabu bahwa impor minyak, gas, dan produk olahan dikecualikan dari tarif baru ini.

Analis UBS pada Rabu memangkas proyeksi harga minyak sebesar US$ 3 per barel untuk periode 2025-26, merevisinya menjadi US$ 72 per barel.

Baca Juga :  Aplikasi Mobile Banking Hibank Meluncur, Bantu Pelaku UMKM Naik Kelas

Para pedagang dan analis kini memperkirakan volatilitas harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat, mengingat kemungkinan perubahan kebijakan tarif seiring negosiasi antar negara atau penerapan pungutan balasan.

Harga Minyak Mentah Ikut Terseret Turun Pasca Pengumuman Kebijakan Tarif Trump

“Langkah-langkah antisipasi sudah terlihat dan berdasarkan reaksi awal pasar, resesi dan stagflasi telah menjadi ancaman nyata,” ungkap analis PVM Tamas Varga.

“Karena tarif pada akhirnya ditanggung oleh konsumen dan bisnis domestik, biaya pasti akan meningkat, yang menghambat pertumbuhan ekonomi,” tambah Varga.

Menambah tekanan pada sentimen pasar, data Badan Informasi Energi AS pada Rabu menunjukkan peningkatan mengejutkan persediaan minyak mentah AS sebesar 6,2 juta barel minggu lalu, berlawanan dengan proyeksi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 2,1 juta barel.

Berita Terkait

MTEL: Analis Ungkap Strategi Investasi Saham Pasca Kinerja Kuartal I 2025
Prabowo Setujui Ekspor Beras: Kepastian Stok Pangan Nasional Terjamin
GoTo Financials dan Gojek Catat Adjusted EBITDA Tertinggi Sepanjang Sejarah
SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025
Harga Emas Hari Ini: Naik Tipis Pagi Ini, Tapi Tren Mingguan Melemah?
McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?
IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!
Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:15 WIB

MTEL: Analis Ungkap Strategi Investasi Saham Pasca Kinerja Kuartal I 2025

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:11 WIB

Prabowo Setujui Ekspor Beras: Kepastian Stok Pangan Nasional Terjamin

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:59 WIB

GoTo Financials dan Gojek Catat Adjusted EBITDA Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:51 WIB

SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:11 WIB

Harga Emas Hari Ini: Naik Tipis Pagi Ini, Tapi Tren Mingguan Melemah?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Eriska Nakesya dan Young Lex Resmi Bercerai: Konfirmasi Resmi dan Pernyataan Terbaru

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:31 WIB

entertainment

Incubus Rilis Judul Album Baru: Inilah Bocorannya!

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:19 WIB