Harga Minyak Bersiap Mencatat Penurunan Mingguan, Imbas Ancaman Tarif Trump

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 00:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – LONDON. Harga minyak stabil pada Jumat (31/1), tetapi menuju penurunan mingguan karena pasar menanti apakah Presiden AS Donald Trump akan menindaklanjuti ancamannya untuk mengenakan tarif pada Meksiko dan Kanada pada hari Sabtu.

Mengutip Reuters, Jumat (31/1), harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman Maret, yang berakhir pada hari Jumat, turun 9 sen menjadi US$ 76,78 per barel pada pukul 14.20 GMT. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 2 sen menjadi US$ 72,71 per barel.

Untuk minggu ini, benchmark Brent dan WTI turun masing-masing sebesar 2,2% dan 2,6%.

Analis PVM Tamas Varga mengatakan, harga minyak berada di bawah tekanan dari potensi dampak ekonomi negatif dari tarif AS terhadap Kanada, Meksiko, dan China.

Baca Juga :  Garuda Minta Dana Lagi, Ini Respons Pedas Bos Danantara!

Ia menambahkan, potensi apresiasi dolar sebagai akibat dari tarif juga membebani minyak.

Trump telah mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% pada ekspor Kanada dan Meksiko ke Amerika Serikat jika kedua negara tersebut tidak menindak pengiriman fentanil dan migrasi ilegal melintasi perbatasan AS.

Kanada dan Meksiko adalah dua pengekspor minyak mentah terbesar ke Amerika Serikat, tetapi tidak jelas apakah minyak akan dimasukkan dalam tarif. Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia akan segera memutuskan apakah akan mengecualikan impor minyak Kanada dan Meksiko dari tarif.

Analis Energy Aspects Livia Gallarati bilang, tarif kemungkinan akan mengakibatkan pemotongan besar-besaran pada kilang minyak AS .

Baca Juga :  Saham ANTM, PGAS & AMRT Melaju saat Indeks Bisnis-27 Dibuka Turun

“Kasus dasar kami adalah, jika tarif diumumkan, tarif tersebut akan mencakup masa tenggang untuk negosiasi dan minyak kemungkinan besar pada akhirnya akan dikecualikan dari tarif apa pun,” tambah Gallarati.

Pasar juga menunggu pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada hari Senin.

Menteri energi Kazakhstan mengatakan pada hari Rabu bahwa kelompok tersebut akan membahas rencana Trump untuk meningkatkan produksi minyak AS dan mengambil sikap bersama mengenai masalah tersebut pada pertemuan OPEC+ minggu depan.

“OPEC kemungkinan akan mematuhi permintaan AS untuk meningkatkan produksi guna menghindari kemarahan Trump. Dan mereka mungkin mengumumkan penghentian pemotongan sukarela secara bertahap, jika tidak mulai bulan April, maka mulai paruh kedua tahun ini,” kata Varga.

Berita Terkait

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini
Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?
Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 17:32 WIB

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!

Senin, 16 Juni 2025 - 16:57 WIB

IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Senin, 16 Juni 2025 - 16:07 WIB

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?

Berita Terbaru

finance

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!

Senin, 16 Jun 2025 - 17:32 WIB

politics

Iran Klaim Bobol Pertahanan Israel, Saling Serang Memanas!

Senin, 16 Jun 2025 - 17:27 WIB

entertainment

Stoppie Maut Toprak Razgatlioglu Mahal, Segini Dendanya!

Senin, 16 Jun 2025 - 17:12 WIB