Harga Emas Naik Tipis, Investor Waspadai Dampak Tarif Trump!

- Penulis

Selasa, 15 April 2025 - 08:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  Pada perdagangan hari Selasa (16/4), harga emas di pasar global menunjukkan penguatan tipis. Sentimen yang mendorong kenaikan ini adalah ketidakpastian pasar terkait rencana pemberlakuan tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beserta potensi dampaknya terhadap stabilitas perekonomian dunia.

Dilansir dari laporan Reuters, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 0,1%, mencapai US$ 3.211,49 per ons troi pada pukul 0000 GMT (07.00 WIB). Perlu dicatat, sehari sebelumnya, logam mulia ini sempat mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa, yaitu US$ 3.245,42 per ons troi.

Sementara itu, kontrak emas berjangka AS juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1%, berada di angka US$ 3.227,90.

Emas Terkoreksi Setelah Cetak Rekor Baru, Pasar Lega Tarif Gadget Dikecualikan

Kenaikan harga emas ini sejalan dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump, yang terus melanjutkan investigasi mendalam terhadap impor produk farmasi dan semikonduktor.

Baca Juga :  Prospek Saham BBCA: Mungkinkah Tembus Rp 10.000? Analisis Lengkap dari Bos BCA

Pemerintah AS berencana untuk mengenakan tarif pada kedua sektor industri tersebut, dengan alasan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada produksi dari luar negeri dapat mengancam keamanan nasional.

Presiden Trump telah mengumumkan bahwa rincian mengenai besaran tarif yang akan dikenakan pada impor semikonduktor akan diumumkan dalam kurun waktu satu minggu ke depan, sehingga membuat para pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu.

 Emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), seringkali dipandang sebagai instrumen lindung nilai (hedging) yang efektif terhadap berbagai ketidakpastian global dan ancaman inflasi. Logam mulia ini cenderung mengalami penguatan nilai saat suku bunga berada pada level rendah.

Ekspektasi inflasi dalam jangka pendek di AS pada bulan Maret tercatat berada pada level tertinggi sejak akhir tahun 2023.

Baca Juga :  Laba Indika Energy (INDY) Anjlok 91,57% Pada 2024

Tren Kenaikan Pembelian Emas di Indonesia dan Global Diprediksi akan Terus Berlanjut

Para analis pasar memperkirakan adanya potensi penurunan suku bunga sekitar 86 basis poin hingga akhir tahun 2025.

Di sisi lain, data dari World Gold Council menunjukkan bahwa aliran investasi ke reksa dana emas yang didukung oleh fisik (gold ETF) di China selama bulan April telah melampaui total investasi selama kuartal pertama tahun ini, bahkan mengungguli arus masuk dana serupa di Amerika Serikat.

Untuk kinerja logam mulia lainnya, harga perak mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi US$ 32,26 per ons troi, platinum melemah 0,3% ke level US$ 948,60, dan paladium terkoreksi 0,6% ke US$ 950,25.

Berita Terkait

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!
BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia
Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!
8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:55 WIB

Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:19 WIB

Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:31 WIB

Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:19 WIB

BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia

Berita Terbaru

finance

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

finance

Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:55 WIB