Harga Emas Hari Ini: Peluang Investasi Setelah Kesepakatan AS-China?

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

Ragamutama.com – JAKARTA. Pasca tercapainya perjanjian tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok pada awal pekan ini, harga logam mulia seperti emas dan perak mengalami penurunan. Namun, prospek kedua aset tersebut masih dinilai menjanjikan hingga penghujung tahun 2025.

Berdasarkan data dari Bloomberg, harga emas spot menunjukkan penurunan sebesar 5,20% dalam seminggu terakhir. Pada hari Selasa (13/5) pukul 17.40 WIB, harga emas berada di level US$ 3.253,0 per ons troi, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,52% dari sesi perdagangan sebelumnya.

Angka ini mencerminkan penguatan lebih dari 22% sejak awal tahun 2025. Sementara itu, harga perak berada di kisaran US$ 33.04 per ons, meningkat 1,35% dibandingkan hari sebelumnya, namun tetap menunjukkan penurunan sebesar 0,54% dalam sepekan.

Panduan Pembelian Emas Antam Logam Mulia, Cek Harga Emas Antam Hari Ini: Rp 1.903.000

Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, menjelaskan bahwa koreksi harga pada logam mulia ini merupakan respons terhadap perubahan sentimen jangka pendek yang terjadi di pasar global. Kesepakatan mengenai penurunan tarif antara AS dan Tiongkok secara langsung mengurangi ketidakpastian dalam perekonomian global.

“Hal inilah yang selama ini menjadi pendorong utama permintaan terhadap emas dan perak. Oleh karena itu, ketika muncul sinyal kepastian ekonomi global, para investor cenderung mengambil sikap risk on dan mengalihkan investasi mereka ke aset-aset yang lebih berisiko,”  ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).

Nilai tukar mata uang AS juga mengalami penguatan setelah tercapainya kesepakatan tersebut, yang selanjutnya berkontribusi pada penurunan harga emas dan perak di awal pekan. Indeks dolar (DXY) berada pada level 101,5, menguat sebesar 2,10% dalam seminggu terakhir.

“Penguatan dolar AS ini menyebabkan harga logam mulia menjadi relatif lebih mahal bagi investor di luar zona dolar, yang secara alami mengurangi tingkat permintaan,” kata Sutopo.

Wahyu Tribowo Laksono, Founder Tradeindo, berpendapat bahwa terdapat kecenderungan pengalihan alokasi dana setelah terjadi koreksi harga pada emas dan perak, menuju aset-aset yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dalam lingkungan risiko yang semakin menurun.

Baca Juga :  Rupiah Perkasa di Level Rp16.299 per Dolar AS

Informasi Harga Terkini Emas Logam Mulia Antam Hari Ini, 7 Mei 2025: Melonjak Rp 25.000 Per Gram

Kesepakatan ini kembali memicu sentimen positif di pasar keuangan. Pasar saham, misalnya, dengan berkurangnya kekhawatiran akan perang dagang, saham, terutama yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi global, menjadi lebih menarik.

Obligasi korporasi dengan peringkat investasi juga menawarkan alternatif imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan aset tanpa imbal hasil seperti emas dan perak.

“Bahkan, sejumlah investor juga mengalihkan dana mereka ke mata uang yang sensitif terhadap pertumbuhan global, seperti dolar Australia (AUD) atau dolar Kanada (CAD),” jelas Wahyu kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).

Meskipun demikian, Wahyu meyakini bahwa logam mulia, khususnya emas, tetap memiliki daya tarik sebagai instrumen diversifikasi portofolio dan lindung nilai terhadap inflasi serta risiko sistematis jangka panjang.

Khusus untuk perak, prospeknya di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global dan perkembangan teknologi, mengingat sektor industri mendominasi 50% dari total permintaan perak.

Jika ekonomi global terus menunjukkan pemulihan dan sektor industri berkembang, permintaan perak berpotensi mengalami peningkatan.

Panduan Investasi Emas Antam Logam Mulia, Update Harga Emas Antam Hari Ini: Rp 1.912.000

“Namun, penting untuk diingat bahwa perak juga memiliki karakteristik sebagai aset safe haven, meskipun tidak sekuat emas. Perak cenderung lebih sensitif terhadap isu-isu ekonomi, sehingga tingkat ketahanannya juga lebih rendah dibandingkan emas,” ungkap Wahyu.

Ke depannya, para investor perlu mencermati sentimen-sentimen penting, seperti data ekonomi AS dan Tiongkok, arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (Fed), perkembangan geopolitik, dan eskalasi perang dagang setelah penundaan 90 hari.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menekankan bahwa meskipun ada pengumuman mengenai de-eskalasi perang dagang AS-Tiongkok, penurunan tarif yang disepakati oleh kedua negara masih tergolong signifikan.

AS akan memangkas bea impor barang-barang asal Tiongkok dari 145% menjadi 30%, sementara Tiongkok akan menurunkan bea tarif produk AS dari 125% menjadi 10%. Kesepakatan ini mulai berlaku pada tanggal 14 Mei 2025 dan hanya berlaku selama 90 hari ke depan.

Baca Juga :  Prabowo Ungkap Fenomena Pasar Saham: Ramai Saat Turun, Sepi Saat Naik

“Lagipula, penurunan sebesar 10% saja sebenarnya sudah terbilang besar dan akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global, apalagi 30%,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).

Informasi Terkini Harga Emas Antam Logam Mulia: Naik Rp 17.000 Hari Ini, Jumat (25/4)

Ibrahim berpendapat bahwa pasar mulai menyadari dan mencerna ulang informasi mengenai kesepakatan tarif ini, yang pada akhirnya bersifat sementara. Oleh karena itu, potensi ketidakpastian global masih tetap ada.

“Sehingga wajar jika logam mulia kembali menguat, karena para investor kembali melakukan pembelian pada aset safe haven ini,” imbuh Ibrahim.

Dalam proyeksinya, Ibrahim optimis bahwa harga emas akan mencapai US$ 3.700 per ons troi hingga akhir tahun 2025, sementara harga perak akan berada di kisaran US$ 32.00 per ons.

Wahyu menambahkan, harga emas diperkirakan akan berada di kisaran US$ 2.800 – US$ 4.000 per ons troi, sedangkan harga perak akan berada di kisaran US$ 25.00 – US$ 40.00 per ons hingga akhir tahun ini.

Pengembangan Logam Tanah Jarang (LTJ): Simak Rekomendasi Saham PT Timah (TINS)

“Dalam skenario bullish jika ada sentimen negatif di pasar global, maka harga emas berpotensi berada di kisaran US$ 3.350 – US$ 3.600 per ons troi, sedangkan perak berada di kisaran US$ 36.00 – US$ 40.00 per ons.

Sebaliknya, jika ada sentimen positif di pasar global, maka ada potensi skenario bearish dengan harga emas berada di kisaran US$ 2.950 – US$ 3.150 per ons troi, dan harga perak di kisaran US$ 29.00 – US$ 31 per ons hingga akhir tahun 2025,” pungkas Sutopo.

“`

Berita Terkait

Prospek Cerah Properti: Analisis Saham PWON, CTRA, ASRI, dan BSDE
Kabar Baik: China Akhirnya Cabut Larangan Boeing!
Harga Emas Antam Hari Ini: Peluang Beli di Tengah Koreksi?
Kesepakatan Perang Dagang AS-China: Dampaknya Bagi IHSG Indonesia?
Kadin Susun Pedoman Ampuh Lindungi Investor dari Pemalakan Pengusaha Lokal
Rekomendasi Saham INDY, JSMR, KLBF: Analisis Teknikal Akurat untuk 14 Mei
Indonesia dan Jepang Bersatu Promosikan Investasi Hijau di World Expo 2025
Analis Ungkap Strategi Ekspansi ACES Dongkrak Penjualan: Peluang Investasi?

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 02:32 WIB

Prospek Cerah Properti: Analisis Saham PWON, CTRA, ASRI, dan BSDE

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:35 WIB

Kabar Baik: China Akhirnya Cabut Larangan Boeing!

Selasa, 13 Mei 2025 - 22:35 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Peluang Beli di Tengah Koreksi?

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:43 WIB

Harga Emas Hari Ini: Peluang Investasi Setelah Kesepakatan AS-China?

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:27 WIB

Kesepakatan Perang Dagang AS-China: Dampaknya Bagi IHSG Indonesia?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Joglo Raya Lumpuh: Banjir Parah Rendam Jalan, Lalu Lintas Macet, Hewan Kurban Terdampak

Rabu, 14 Mei 2025 - 02:15 WIB

travel

Solo Traveling: 6 Cara Ampuh Usir Kesepian di Jalan

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:59 WIB

finance

Kabar Baik: China Akhirnya Cabut Larangan Boeing!

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:35 WIB