Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Aceh Tamiang Stabil Selama Ramadan

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Aceh Tamiang Stabil Selama Ramadan (Freepik)

Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Aceh Tamiang Stabil Selama Ramadan (Freepik)

RAGAMUTAMA.COM – Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, memastikan bahwa stok dan harga bahan kebutuhan pokok selama bulan suci Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri tetap dalam kondisi stabil.

Hal ini ia sampaikan setelah melakukan inspeksi langsung di Pasar Pagi Kota Kualasimpang, pada Senin, 10 Maret 2025.

Dalam keterangannya, Muliadi mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan terkait penyesuaian harga bahan pokok akibat meningkatnya permintaan selama Ramadan.

Oleh sebab itu, ia turun langsung ke pasar untuk memastikan stok tetap mencukupi dan harga tidak mengalami lonjakan signifikan.

“Kami telah melakukan pengecekan langsung di pasar dan hasilnya stok bahan pokok tersedia dengan cukup, serta harga masih dalam kondisi stabil. Tidak ada indikasi monopoli atau perbedaan harga yang mencolok di lapangan,” ujar Muliadi.

Baca Juga :  Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Bandung 3 Maret 2025

Muliadi juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk menindak tegas pihak yang mencoba melakukan penimbunan atau manipulasi harga guna memperoleh keuntungan pribadi.

“Kami mengimbau agar tidak ada pihak yang berusaha menimbun bahan pokok atau memainkan harga demi kepentingan sendiri. Jika ditemukan, kami akan segera melakukan tindakan hukum yang diperlukan,” tegasnya.

Harga Bahan Pokok di Pasar Pagi Kota Kualasimpang

Berdasarkan hasil pengecekan, harga beberapa komoditas di pasar tersebut adalah sebagai berikut:

  • Minyak goreng curah: Rp17.000—17.100 per liter
  • Minyak goreng kemasan: Rp22.000 per liter
  • Cabai merah: Rp45.000 per kg
  • Cabai hijau: Rp30.000—35.000 per kg
  • Cabai rawit: Rp50.000 per kg
  • Wortel: Rp9.000 per kg
  • Tomat: Rp11.000 per kg
  • Kelapa: Rp7.000 per kg
Baca Juga :  Harga Bahan Pokok 3 Februari 2025: Harga Beras Naik, Cabai Merah Turun

Meski harga saat ini tergolong stabil, Muliadi tetap mengingatkan bahwa harga kebutuhan pokok dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi pasar dan faktor eksternal lainnya.

Dengan adanya inspeksi langsung oleh pihak kepolisian, masyarakat Aceh Tamiang dapat lebih tenang dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok selama Ramadan.

Pemerintah dan aparat akan terus memantau perkembangan pasar guna memastikan harga tetap terjangkau dan stok mencukupi, sehingga tidak ada kelangkaan yang merugikan masyarakat.

Berita Terkait

Upaya Penghijauan di Subang dan Purwakarta: Ribuan Pohon Ditanam untuk Mitigasi Bencana Cuaca Ekstrem
Banjir Melanda Rancaekek, Ribuan Rumah Terendam Akibat Meluapnya Sungai Citarik, Cimande, dan Cikeruh
Rano Karno Tegaskan Tindakan Tegas Terhadap Aksi Premanisme Pengumpulan THR
Gempa Bima NTB, Guncangan Magnitudo 3,1 Terjadi di Barat Laut
Lomba Ogoh-ogoh di Puspem Badung Menyebabkan Kemacetan Parah, Dishub Sebut Perlu Evaluasi Pelaksanaan
Puncak Arus Mudik Bali Diperkirakan 23 Maret 2025, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup 29 Maret
3 Karyawan PT Adira Diduga Tewas Tenggelam di Kolam Limbah Pabrik di Cimanggung Sumedang
BMKG Waspadai Risiko Tsunami di Sekitar Bandara NYIA Kulonprogo saat Arus Mudik Lebaran 2025

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:32 WIB

Upaya Penghijauan di Subang dan Purwakarta: Ribuan Pohon Ditanam untuk Mitigasi Bencana Cuaca Ekstrem

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:29 WIB

Banjir Melanda Rancaekek, Ribuan Rumah Terendam Akibat Meluapnya Sungai Citarik, Cimande, dan Cikeruh

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:23 WIB

Rano Karno Tegaskan Tindakan Tegas Terhadap Aksi Premanisme Pengumpulan THR

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:21 WIB

Gempa Bima NTB, Guncangan Magnitudo 3,1 Terjadi di Barat Laut

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:11 WIB

Lomba Ogoh-ogoh di Puspem Badung Menyebabkan Kemacetan Parah, Dishub Sebut Perlu Evaluasi Pelaksanaan

Berita Terbaru