Harga CPO Stabil di Atas MYR 4.000: Analisis Dampak Tekanan Global

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 22:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. Fluktuasi harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sempat mencatatkan penurunan hingga di bawah level MYR 4.500 per ton setelah pengumuman tarif perdagangan terbaru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) kala itu, Donald Trump.

Walaupun demikian, proyeksi harga CPO pada triwulan II tahun 2025 mengindikasikan bahwa tekanan dari dinamika pasar global masih akan berpengaruh signifikan.

Data dari Trading Economics menunjukkan bahwa pada hari Rabu, 3 April, harga CPO berjangka di pasar Malaysia berada pada posisi MYR 4.532 per ton. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,31% dalam kurun waktu satu hari dan 3,64% selama sebulan terakhir.

Pungutan Ekspor CPO Menguat Jadi US$ 961,54 Per Metrik Ton, Bea Keluar Tetap

Namun, para analis berpendapat bahwa peningkatan harga ini belum cukup kuat untuk menjadi pendorong positif bagi harga CPO di masa mendatang.

Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, menyoroti bahwa sejumlah faktor eksternal masih menjadi hambatan utama bagi permintaan CPO.

Faktor-faktor tersebut meliputi eskalasi perang tarif yang dipicu oleh AS, perlambatan ekonomi di China, serta penundaan implementasi Undang-Undang Anti Deforestasi oleh Uni Eropa (EU).

Baca Juga :  IHSG Bertaji Pagi Ini, Cek 5 Saham yang Bisa Jadi Watchlist

“Penundaan implementasi UU Deforestasi EU memberikan sedikit ruang bagi harga CPO untuk tetap berada di atas MYR 4.000 per ton untuk sementara waktu. Akan tetapi, ketika aturan ini akhirnya diberlakukan, tekanan terhadap harga akan semakin meningkat,” jelas Lukman kepada Kontan.co.id pada hari Kamis, 27 Maret.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pergerakan harga CPO pada triwulan II juga akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan stimulus moneter yang diambil oleh China, kebijakan tarif global, tingkat produksi di Indonesia, serta kondisi cuaca. Cuaca buruk berpotensi menyebabkan pengetatan pasokan, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan harga.

Harga CPO Diproyeksi Naik ke RM 4.500 Per Ton di 2025, Cek Rekomendasi Saham DSNG

Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, menambahkan bahwa tekanan terhadap permintaan CPO juga disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dengan minyak nabati lain yang ditawarkan dengan harga lebih murah.

Pada bulan Maret 2025, ekspor CPO dari Malaysia tercatat mengalami penurunan sekitar 8,47% dibandingkan bulan sebelumnya. Negara-negara pengimpor utama, seperti India dan China, mulai beralih ke alternatif minyak nabati yang lebih ekonomis, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada CPO.

Baca Juga :  Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

“Prospek harga CPO pada triwulan II sangat dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor global dan domestik,” ungkap Sutopo.

“Penerapan tarif oleh AS menambah ketidakpastian dalam perdagangan global dan berpotensi mempengaruhi permintaan CPO di pasar-pasar utama seperti AS dan China.”

Tertinggi Sejak 2023, Ekspor CPO dan Turunannya Melambung

Harapan dari Kebijakan Biodiesel B40

Dari sudut pandang domestik, kebijakan Biodiesel B40 yang diterapkan di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan permintaan di dalam negeri, sehingga dapat mengimbangi tekanan dari sisi ekspor.

“Setiap perubahan dalam regulasi ekspor atau kebijakan pasar domestik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pasokan dan harga CPO di masa yang akan datang,” kata Sutopo.

Dalam proyeksinya, Sutopo memperkirakan bahwa harga CPO pada triwulan II akan berada dalam rentang MYR 4.000 – MYR 4.300 per ton, dengan potensi fluktuasi yang tinggi dalam jangka pendek.

Sementara itu, Lukman memprediksi bahwa harga CPO akan bergerak di sekitar angka MYR 4.000 per ton.

Berita Terkait

OCBC Disney Hadirkan Kartu Kredit Star Wars Platinum Eksklusif
Pajak Kripto Tinggi Hambat Daya Saing Transaksi Indonesia?
BPOM Cabut Izin 8 Kosmetik: Promosi Tak Senonoh, Bahaya Konsumen
Harga Batu Bara Mei 2024 Naik Sedikit, Sentuh USD 121,15 per Ton
Harga Emas Antam Tetap Stabil: Rp 1.902.000 per Gram Hari Ini
Pendapatan dan Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Turun di Kuartal I-2025
Harga Emas Antam Stabil di Rp 1.902.000/Gram
23 Emiten Bagikan Dividen: Catat Tanggal Cum Date 5-9 Mei 2025

Berita Terkait

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:35 WIB

OCBC Disney Hadirkan Kartu Kredit Star Wars Platinum Eksklusif

Minggu, 4 Mei 2025 - 14:43 WIB

Pajak Kripto Tinggi Hambat Daya Saing Transaksi Indonesia?

Minggu, 4 Mei 2025 - 13:23 WIB

BPOM Cabut Izin 8 Kosmetik: Promosi Tak Senonoh, Bahaya Konsumen

Minggu, 4 Mei 2025 - 12:55 WIB

Harga Batu Bara Mei 2024 Naik Sedikit, Sentuh USD 121,15 per Ton

Minggu, 4 Mei 2025 - 10:11 WIB

Harga Emas Antam Tetap Stabil: Rp 1.902.000 per Gram Hari Ini

Berita Terbaru

technology

Duel Sengit: Samsung A26 5G vs Xiaomi Redmi Note 13 Pro 5G

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:03 WIB

entertainment

Ryan Reynolds Puji Lagu Green Day: Good Riddance Menyentuh!

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:47 WIB