Jakarta – Sejak 1 Juni 2025, konsumen bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia kembali dihadapkan pada penyesuaian harga. Baik Shell maupun PT Pertamina (Persero) telah mengumumkan perubahan tarif untuk berbagai jenis BBM, dengan mayoritas menunjukkan tren penurunan. Penyesuaian ini mengikuti pergerakan harga BBM yang berlaku sejak 1 Mei 2025.
Berdasarkan pantauan di SPBU Shell, khususnya di wilayah Jakarta, beberapa jenis BBM terpantau mengalami penurunan harga yang signifikan. Shell Super, misalnya, kini dipatok seharga Rp 12.370 per liter, turun dari harga sebelumnya Rp 12.730 per liter pada 1 Mei 2025. Penurunan serupa juga terlihat pada Shell V-Power, yang kini menjadi Rp 12.840 per liter dari Rp 13.170 per liter, atau mengalami pengurangan sebesar Rp 330 per liter.
Namun, tidak semua jenis BBM Shell mengalami penurunan. Shell V-Power Diesel justru mengalami kenaikan harga tipis sebesar Rp 70 per liter, dari Rp 13.180 menjadi Rp 13.250 per liter. Menariknya, Shell V-Power Nitro+ yang sebelumnya tercatat Rp 13.360 per liter pada 1 Mei 2025, kini turun menjadi Rp 13.070 per liter sejak 1 Juni 2025, menunjukkan penurunan harga sebesar Rp 290 per liter.
Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) juga menerapkan kebijakan penurunan harga untuk jenis BBM nonsubsidi mereka, terutama di wilayah Jabodetabek. Penyesuaian ini berlaku efektif mulai 1 Juni 2025. Jenis BBM diesel, Dexlite (CN 51), kini dibanderol Rp 12.740 per liter, turun Rp 610 dari harga sebelumnya Rp 13.350 per liter. Sementara itu, Pertamina Dex (CN 53) juga mengalami penurunan, menjadi Rp 13.200 per liter dari Rp 13.750 per liter, dengan selisih Rp 550.
Tidak hanya varian diesel, deretan BBM seri Pertamax juga ikut turun harga. Pertamax (RON 92) kini dipasarkan seharga Rp 12.100 per liter, turun Rp 300 dari Rp 12.400 per liter. Untuk Pertamax Green (RON 95), harganya menjadi Rp 12.800 per liter, berkurang Rp 350 dari Rp 13.150 per liter. Varian tertinggi, Pertamax Turbo (RON 98), juga mengalami koreksi harga menjadi Rp 13.050 per liter, turun Rp 250 dari Rp 13.300 per liter.
Meski demikian, masyarakat masih dapat menikmati harga stabil untuk jenis BBM penugasan dan bersubsidi. Harga Pertalite tetap Rp 10.000 per liter, dan Biosolar Rp 6.800 per liter, memastikan akses energi terjangkau bagi sebagian besar lapisan masyarakat di tengah fluktuasi harga global.