Ragamutama.com – Kecemasan melanda para pendukung Barcelona di platform X setelah Hansi Flick secara mengejutkan menyertakan Gerard Martin dalam susunan pemain utama (starting XI) untuk pertandingan krusial melawan Inter Milan.
Kedua raksasa sepak bola Eropa ini dijadwalkan untuk beradu taktik dan kekuatan di leg kedua babak semifinal Liga Champions UEFA yang bergengsi, bertempat di stadion ikonik San Siro pada hari Rabu, 7 Mei 2025.
Di bawah mistar gawang Barcelona, Wojciech Szczesny dipercaya untuk mengawal gawang. Kuartet bek tengah diisi oleh Gerard Martin, Inigo Martinez, Pau Cubarsi, dan Eric Garcia, membentuk benteng pertahanan di depan Szczesny.
Untuk lini tengah, Flick mengandalkan kreativitas dan visi dari Frenkie de Jong, Pedri, Raphinha, Dani Olmo, dan Lamine Yamal. Ferran Torres bertindak sebagai ujung tombak serangan, dengan Flick menerapkan formasi taktis 4-2-3-1.
Absennya Alejandro Balde akibat cedera hamstring yang dideritanya membuka jalan bagi Martin untuk mengisi posisi bek kiri.
Pemain muda berusia 23 tahun ini telah mencatatkan 37 penampilan di berbagai kompetisi musim ini bersama Blaugrana, dengan kontribusi berupa satu gol dan empat assist.
Namun, performa Martin kurang memuaskan saat menghadapi Denzel Dumfries dari Inter Milan di leg pertama, yang berujung pada pergantian pemain di babak pertama.
Dumfries memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sangat baik, mencetak dua gol dan menyumbangkan satu assist yang krusial bagi timnya.
Seorang penggemar Barcelona mengungkapkan kekhawatirannya di media sosial:
“Kita sudah tamat.”
Penggemar lain menimpali melalui sebuah tweet:
“Flick sepertinya tidak belajar dari kesalahan.”
Reaksi serupa juga muncul dari penggemar lainnya:
“Araujo dan Christensen seharusnya menjadi bagian dari kuartet bek, bukan Garcia dan Martin. Ini akan menjadi bencana. Setidaknya, tempatkan Araujo di lini belakang, seseorang yang kuat secara fisik,” tulis seorang penggemar dengan nada khawatir.
“Ini benar-benar membuatku cemas. Tanpa Kounde dan Balde, sepertinya hari ini akan menjadi hari yang berat,” ungkap seorang penggemar dengan nada pesimis.
“Kita sudah selesai,” timpal penggemar lainnya dengan nada putus asa.
“Bro, ini akhir untuk Barcelona. Orang-orang ini minus satu untuk tim,” komentar seorang penggemar dengan nada kecewa.
“Selamat untuk Inter,” sahut penggemar lainnya dengan nada pasrah.
Bagaimana Performa Barcelona Saat Menelan Kekalahan 4-3 Melawan Inter Milan?
Barcelona harus menerima kenyataan pahit setelah Inter Milan menunjukkan semangat juang yang luar biasa dan berhasil mengamankan kemenangan dramatis 4-3, sekaligus memastikan tempat mereka di final Liga Champions UEFA. Mari kita telaah statistik pertandingan untuk menganalisis performa kedua tim.
Blaugrana mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 71 persen, menyelesaikan 666 operan dengan tingkat akurasi 87 persen.
Di sisi lain, tim tuan rumah hanya menguasai bola sebanyak 29 persen dan menyelesaikan 208 operan dengan akurasi 66 persen.
Secara ofensif, Barcelona tampil lebih agresif dengan melepaskan total 22 tembakan, di mana 10 di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Mereka menciptakan enam peluang emas, namun sayangnya gagal memaksimalkan empat di antaranya, dengan satu tembakan membentur tiang gawang (xG 2,74). Sebagai perbandingan, Inter Milan melepaskan total 13 tembakan, dengan tujuh di antaranya tepat sasaran (xG 2,28).
(TribunLombok/ Irsan Yamananda)