Ragamutama.com – , Jakarta – Kabar gembira bagi para pendidik! Pemerintah secara resmi meluncurkan program bantuan dana pendidikan khusus bagi guru-guru yang belum menuntaskan pendidikan sarjana (S1) atau setara diploma 4 (D4) pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengumumkan bahwa tersedia 12 ribu kuota untuk program ini.
Pilihan Editor:Disiplin Militer untuk Siswa Nakal ala Dedi Mulyadi. Tepatkah?
“Setiap penerima akan mendapatkan Rp 3 juta per semester. Dana ini dialokasikan untuk kurang lebih 12 ribu guru di seluruh Indonesia,” jelas Mu’ti saat menghadiri perayaan Hardiknas di SDN Cimahpar 5, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Untuk dapat memperoleh bantuan pendidikan ini, Mu’ti menekankan bahwa syarat utama yang harus dipenuhi adalah calon penerima dipastikan belum menyelesaikan pendidikan tinggi mereka.
Berdasarkan kriteria tersebut, Mu’ti menjelaskan tiga mekanisme pendaftaran yang telah dirumuskan. Pertama, guru yang telah menyelesaikan diploma 2 (D2) dan diploma 3 (D3) dapat melanjutkan pendidikan mereka melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Kedua, program ini juga menyasar guru yang sudah memiliki ijazah D4 atau S1 namun belum diakui karena tidak linier dengan bidang pengajaran mereka. Mu’ti meyakinkan bahwa guru-guru ini akan dibantu untuk memperoleh pengakuan ijazah, mengingat Kemendikdasmen telah menjalin nota kesepahaman dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Data guru-guru ini akan kami kumpulkan dan kami bantu untuk mengakui ijazah mereka, sehingga status mereka benar-benar diakui sebagai S1 atau D4. Ini adalah hasil kerja sama dengan BKN,” ungkap Mu’ti.
Terakhir, skema ketiga yang ditawarkan adalah pemberian bantuan uang kuliah bagi guru yang belum pernah mengenyam pendidikan tinggi sama sekali. Mu’ti menjelaskan bahwa guru-guru ini akan mengikuti perkuliahan mulai dari semester pertama hingga menyelesaikan studi mereka.
“Skemanya dapat berupa kerja sama dengan perguruan tinggi atau melalui perkuliahan daring,” tutur Mu’ti. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mencari skema yang paling memungkinkan agar jam mengajar guru tidak terganggu oleh kewajiban mereka untuk menuntut ilmu. “Karena kami berharap para guru tetap dapat mengajar di sekolah masing-masing selama masa perkuliahan.”
Bantuan dana pendidikan untuk guru ini adalah salah satu dari empat program yang diluncurkan oleh Prabowo bertepatan dengan Hardiknas 2025. Prabowo memberi nama program ini sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yang juga mencakup revitalisasi 10.440 sekolah, bantuan tunai sebesar Rp 300 ribu per bulan untuk guru honorer, dan digitalisasi pendidikan untuk menciptakan kelas cerdas.