Grand Final Proliga 2025: Strategi Unik dan Alasan Megawati Tak Dominan

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 11 Mei 2025 - 02:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam laga perebutan tempat ketiga di babak Grand Final Four Proliga 2025, yang mempertemukan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, opposite, Megawati Hangestri Pertiwi, tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk unjuk gigi.

Kendati demikian, Petrokimia sukses mengamankan posisi ketiga setelah mengalahkan Jakarta Electric PLN dalam pertandingan sengit yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada hari Sabtu (10/5/2025).

Pertandingan tersebut dimenangkan Petrokimia melalui empat set yang mendebarkan, dengan skor akhir 3-1 (25-15, 20-25, 25-19, 25-21).

Pada pertandingan tersebut, tim Petrokimia menunjukkan performa yang solid di garis depan, sehingga tidak terlalu bergantung pada kehadiran Megawati di lapangan.

Megawati baru diturunkan pada awal set kedua, saat tim Petrokimia sedang tertinggal dengan skor 7-11.

Namun, kehadirannya pun tidak serta-merta mengubah perannya menjadi penyerang utama.

Dua pemain asing Petrokimia, Hanna Davykiba dan Julia Sangiacomo, tampil memukau dengan mencatatkan total 48 poin.

Sementara itu, Rika Dwi Latri berhasil menyumbangkan 11 poin, dan Mediol Stiovanny Yoku menambahkan delapan poin.

Megawati sendiri hanya mampu mencetak tiga poin, yang diperolehnya saat bermain di set kedua dan set ketiga.

Sorotan Grand Final Proliga 2025 – Penampilan Singkat Namun Efektif Megawati Membawa Petrokimia Meraih Peringkat Ketiga

Jeff Jiang Jie, pelatih Petrokimia, menjelaskan bahwa dalam permainan bola voli, aspek penyerangan bukanlah satu-satunya faktor penentu kemenangan.

Baca Juga :  Hasil Red Sparks Vs Hyundai Hillstate 3-1, Megawati dkk Tumbangkan Juara Bertahan

Pelatih asal China ini mengakui bahwa Megawati memiliki kemampuan menyerang yang sangat baik.

“Mega adalah pemain yang bagus, dengan kemampuan menyerang yang sangat baik,” ungkap Jeff Jiang Jie kepada RAGAMUTAMA.COM dan para wartawan.

“Namun, dalam permainan bola voli, kemampuan receive jauh lebih penting daripada sekadar menyerang, oleh karena itu saya tidak bisa selalu menempatkan Mega di posisi depan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa masalah utama yang dihadapi timnya saat dikalahkan oleh Jakarta Pertamina Enduro pada babak final four di Solo adalah lemahnya pertahanan dan receive.

Kekalahan tersebut menjadi penyebab utama kegagalan mereka melaju ke babak grand final.

“Sebelumnya, saat kami bermain melawan Pertamina dan kalah, kami memang mengalami masalah dalam hal pertahanan dan receive,” ujarnya.

Oleh karena itu, kehadiran Megawati lebih difokuskan sebagai opsi untuk memperkuat blok.

Meskipun demikian, Jeff Jiang Jie merasa puas dengan performa timnya saat menghadapi Electric PLN.

Ia juga memberikan kepercayaan lebih kepada Medi Yoku, yang dinilai tampil baik dalam bertahan dan melakukan receive.

Maya Indri Kurnia Sari, middle blocker Petrokimia, juga mengakui bahwa Medi Yoku memiliki kemampuan bertahan yang sangat solid.

Baca Juga :  Red Sparks Juara! Megawati Gemilang di Laga Final Liga Voli Korea

Namun, ia juga menekankan bahwa peran Megawati sangat penting dalam memberikan motivasi tambahan kepada tim.

“Kehadiran Mega memberikan opsi bagi pelatih jika kami mengalami kesulitan dalam blok atau spike. Ada opsi Mega untuk masuk,” kata Maya.

“Medi Yoku juga memiliki kemampuan bertahan yang sangat baik dan luar biasa,” tambah atlet berusia 33 tahun tersebut.

Dia juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian peringkat ketiga yang diraih oleh Petrokimia.

“Puji syukur Alhamdulilliah Petro bisa meraih peringkat ketiga, pastinya hari ini sangat seru. Kami sebagai satu tim sepakat untuk bermain habis-habisan dan tidak ada kata menyerah selain meraih juara ketiga.”

“Ini semua berkat kerja tim, kami bisa bermain bagus saling mendukung, libero melakukan passing dengan baik, Arneta memberikan umpan yang bagus, begitu juga dengan pemain asing dan Medi Yoku.”

“Ada Mega yang terlibat dan Mr. Jeff yang selalu mendukung kami bersama-sama untuk bisa bermain dengan baik,” pungkas Maya Indri.

Agenda Grand Final Proliga 2025 – Pertarungan Sengit antara Pertamina Enduro dan Popsivo Polwan di Puncak Klasemen dan Pembuktian Diri Megawati bersama Petrokimia

Berita Terkait

Rossi-Marquez Dingin di Austria: Drama Lama Belum Usai?
Rossi Jumpa Stoner di MotoGP Austria 2025: Apa Katanya?
Amorin Sanjung MU Meski Kalah dari Arsenal: Ada Apa?
Hodak Ungkap Kondisi Mengerikan Persib Jelang Lawan Persijap
Khamzat Juara UFC, Reaksi McGregor Bikin Geger!
Italia Juara Dunia Voli U-21 2025! Indonesia Beri Perlawanan Sengit
Real Madrid vs Osasuna: Debut Trent & Misi Perdana Alonso?
Marquez Gila! Menang MotoGP Austria 2025 dengan Ban Bekas!

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 14:57 WIB

Rossi-Marquez Dingin di Austria: Drama Lama Belum Usai?

Senin, 18 Agustus 2025 - 14:08 WIB

Rossi Jumpa Stoner di MotoGP Austria 2025: Apa Katanya?

Senin, 18 Agustus 2025 - 13:12 WIB

Hodak Ungkap Kondisi Mengerikan Persib Jelang Lawan Persijap

Senin, 18 Agustus 2025 - 13:04 WIB

Khamzat Juara UFC, Reaksi McGregor Bikin Geger!

Senin, 18 Agustus 2025 - 11:34 WIB

Italia Juara Dunia Voli U-21 2025! Indonesia Beri Perlawanan Sengit

Berita Terbaru

Uncategorized

Akhirnya! Negara Terakhir Tanpa Tim Sepak Bola Resmi Berlaga

Senin, 18 Agu 2025 - 15:32 WIB

sports

Rossi-Marquez Dingin di Austria: Drama Lama Belum Usai?

Senin, 18 Agu 2025 - 14:57 WIB

sports

Rossi Jumpa Stoner di MotoGP Austria 2025: Apa Katanya?

Senin, 18 Agu 2025 - 14:08 WIB