GoTo Tegaskan Kembali: Isu Merger dengan Grab Tetap Hanya Spekulasi Pasar
JAKARTA – PT Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) kembali bersuara menanggapi kencangnya spekulasi dan rumor mengenai potensi penggabungan perusahaan atau *merger* dengan Grab. Dalam keterbukaan informasi terbarunya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 9 Juni 2025, GoTo secara tegas menyatakan bahwa belum ada perubahan informasi signifikan terkait perseroan.
Sekretaris Perusahaan GoTo, R.A. Koesoemohadiani, mengakui bahwa pihaknya menyadari terus bergulirnya rumor terkait rencana transaksi bisnis ini di pasar. “Perseroan ingin memberikan klarifikasi kembali bahwa pada dasarnya perseroan tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi yang beredar di pasar,” ujarnya, menegaskan posisi konsisten perusahaan.
Pernyataan ini bukanlah yang pertama kali dilontarkan GoTo. Sebelumnya, perusahaan juga telah beberapa kali mengeluarkan klarifikasi serupa ihwal isu *merger* tersebut, termasuk pada 4 Februari 2025, 19 Maret 2025, dan 8 Mei 2025. Sejak klarifikasi-klarifikasi sebelumnya, Koesoemohadiani menekankan bahwa situasi dan posisi GoTo belum mengalami perubahan.
Pada 4 Februari 2025, GoTo telah mengklarifikasi bahwa rumor merger dengan Grab sudah beredar sejak beberapa tahun terakhir. Kala itu, perseroan menegaskan tidak ada kesepakatan apa pun antara GoTo dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi *merger*, sebagaimana yang ramai diberitakan di media massa. “Tidak ada diskusi yang dilakukan oleh perseroan mengenai kesepakatan apapun dengan Grab,” kata Koesoemohadiani dengan tegas. Dalam kesempatan tersebut, GoTo juga menyatakan belum memiliki rencana aksi korporasi material dalam 12 bulan ke depan, kecuali pelaksanaan pembelian kembali saham yang telah disetujui pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Juni 2024.
Kemudian, pada 19 Maret 2025, GoTo kembali menyampaikan klarifikasi mengenai isu yang sama terkait potensi *merger* dengan kompetitor utamanya, Grab. Koesoemohadiani pada saat itu kembali menjelaskan bahwa tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi bisnis yang dimaksud. Ia menegaskan, “Perseroan beserta jajaran manajemen terus fokus pada kegiatan usaha dan pencapaian kinerja perusahaan.”
Terakhir, pada 8 Mei 2025, GoTo juga sempat merespons rumor ini dengan lebih rinci. Koesoemohadiani mengungkapkan bahwa GoTo memang dari waktu ke waktu menerima berbagai penawaran dari berbagai pihak. Menurutnya, manajemen perusahaan memang wajib untuk menjajaki berbagai potensi bisnis yang ada. Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap setiap tawaran tersebut sebelum mengambil keputusan. “Belum ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun,” tegasnya kembali dalam keterbukaan informasi tersebut.
Kehati-hatian dalam menjajaki potensi bisnis ini, menurut Koesoemohadiani, bertujuan untuk memaksimalkan kerja sama jika rencana bisnis terealisasi. Manajemen GoTo senantiasa memperhatikan kelangsungan perseroan, termasuk upaya meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham. Ini dilakukan “dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan kunci,” pungkasnya.
*
Adil Al Hasan** berkontribusi dalam penulisan artikel ini.