GOTO Siapkan Rencana Buyback Saham Rp 3,3 Triliun, Optimalkan Modal dan Tingkatkan Nilai Pemegang Saham
Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bersiap mengambil langkah strategis yang berpotensi signifikan bagi para investornya. Manajemen perusahaan teknologi raksasa ini akan mengajukan proposal pembelian kembali saham atau *buyback* senilai Rp 3,3 triliun kepada para pemegang saham. Rencana ambisius ini dijadwalkan untuk dibahas dan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar pada 18 Juni 2025.
Direktur GOTO, Simon Tak Leung Ho, menjelaskan bahwa jika proposal ini disetujui oleh para pemegang saham, pelaksanaan *buyback* saham akan berlangsung selama 12 bulan penuh, yaitu mulai 19 Juni 2025 hingga 18 Juni 2026. Pengajuan proposal ini, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 10 Juni 2025, merupakan bagian dari komitmen GOTO untuk terus mengelola modal secara efisien.
Simon lebih lanjut merinci bahwa tujuan utama dari program pembelian kembali saham ini adalah untuk memberikan fleksibilitas yang lebih luas bagi manajemen dalam mengelola modal perusahaan. Ini mencakup upaya mengoptimalkan struktur modal GOTO agar lebih efisien dan mendukung berbagai inisiatif potensial yang mungkin muncul di masa mendatang.
Salah satu inisiatif penting yang dapat didukung oleh *buyback* ini adalah program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen, yang bertujuan untuk menyelaraskan kepentingan mereka dengan kemajuan perusahaan. Selain itu, *buyback* juga dianggap sebagai langkah krusial untuk mendukung dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, dengan memungkinkan penggunaan modal berlebih yang lebih efisien dan strategis.
Mengenai sumber dana, Sekretaris Perusahaan GOTO, R.A Koesoemohadiani, telah menegaskan sebelumnya pada Senin, 12 Mei 2025, bahwa dana yang akan digunakan untuk *buyback* saham ini tidak berasal dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO) atau dana pinjaman/utang. Hal ini memastikan bahwa program ini tidak akan membebani keuangan perusahaan. Lebih lanjut, jumlah saham yang akan dibeli kembali diperkirakan tidak akan melebihi 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Batas 10 persen tersebut sudah memperhitungkan saham treasuri yang saat ini dimiliki perseroan. Per 12 Mei 2025, jumlah saham treasuri GOTO tercatat sebanyak 27.796.417.803 saham, yang setara dengan 2,33 persen dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
Proses pembelian kembali saham ini akan dilaksanakan melalui dua metode: baik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di luar BEI, memberikan fleksibilitas dalam eksekusi. Untuk kelancaran pelaksanaannya, GOTO telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai perantara yang akan membantu merealisasikan rencana *buyback* ini.
Koesoemohadiani juga meyakinkan bahwa rencana *buyback* saham ini tidak akan berdampak negatif pada kegiatan usaha dan operasional perseroan. Hal ini dikarenakan GOTO telah memiliki modal kerja yang memadai dan cukup baik untuk menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya secara berkelanjutan. Rencana *buyback* ini menunjukkan optimisme manajemen GOTO terhadap prospek masa depan perusahaan, sekaligus menjadi sinyal positif bagi para pemegang saham terkait komitmen GOTO dalam mengelola nilai dan potensi pertumbuhan.