Google Play Store Hapus Jutaan Aplikasi: Apa Dampaknya?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Terjadi perombakan besar di Google Play Store. Akibatnya, jutaan aplikasi menghilang dari etalase aplikasi untuk perangkat Android tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun Appfigures, seperti yang dilaporkan oleh TechCrunch, jumlah aplikasi Android di Play Store menyusut secara signifikan. Dari sekitar 3,4 juta aplikasi pada awal tahun 2024, kini hanya tersisa sekitar 1,8 juta aplikasi. Ini menandakan penurunan sebesar 47 persen hanya dalam kurun waktu satu tahun.

Pemicu utama lenyapnya jutaan aplikasi ini adalah implementasi kebijakan baru oleh Google yang dimulai sejak Juli 2024. Kebijakan tersebut memperketat standar kualitas aplikasi yang tersedia di Play Store.

Google kini tidak hanya menargetkan aplikasi yang bermasalah atau tidak dapat dibuka, tetapi juga aplikasi dengan fungsionalitas yang sangat terbatas, seperti:

  • Aplikasi yang hanya menampilkan satu buah wallpaper
  • Aplikasi statis yang hanya berisi berkas PDF
  • Aplikasi yang tidak menawarkan nilai tambah atau fitur yang jelas

Dengan menaikkan standar, Google berharap dapat mempermudah pengguna dalam menemukan aplikasi berkualitas tinggi, tanpa harus khawatir berurusan dengan penipuan, spam, atau proyek yang mangkrak dan tidak terurus.

Baca Juga :  Nomor HP Lebih Aman, WhatsApp Segera Rilis Fitur Privasi Baru

Selama beberapa tahun terakhir, sistem moderasi di Play Store dikenal lebih fleksibel dibandingkan dengan toko aplikasi di perangkat Apple (iOS), yaitu App Store.

Proses kurasi yang lebih mengandalkan pemindaian otomatis dan kecerdasan buatan (AI) mengakibatkan Play Store kebanjiran aplikasi spam dan aplikasi dengan kualitas rendah.

Sebagai perbandingan, Apple telah lama menerapkan standar yang lebih ketat sebelum mengizinkan sebuah aplikasi untuk masuk ke dalam platform mereka.

Kini, Google mengubah strategi tersebut dengan memberlakukan verifikasi yang lebih ketat terhadap developer, uji coba wajib bagi akun baru, dan peningkatan peninjauan manual oleh tim khusus.

Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California ini juga menunjukkan langkah-langkah yang lebih luas yang diambil pada tahun 2024, termasuk meluncurkan alat AI untuk mendeteksi ancaman, meningkatkan perlindungan privasi, dan menghadirkan alat pengembang yang lebih canggih.

Upaya-upaya ini tampaknya telah membuahkan hasil. Google melaporkan bahwa mereka berhasil memblokir 2,36 juta aplikasi yang melanggar kebijakan Play Store bahkan sebelum aplikasi tersebut sempat diluncurkan, dan menangguhkan lebih dari 158.000 akun developer yang terindikasi melakukan praktik berbahaya.

Baca Juga :  Realme Ungkap Konsep Ponsel Baterai 10.000 mAh yang Fantastis

Terdapat juga beberapa faktor lain yang turut berperan. Pada bulan Februari lalu, aturan baru dari Uni Eropa mengharuskan para pengembang untuk mencantumkan nama dan alamat mereka secara publik di daftar aplikasi, atau berisiko dihapus dari daftar di seluruh pasar UE.

Meskipun demikian, faktor ini bukanlah penyebab utama dari hilangnya 1,6 juta aplikasi dari Play Store, karena App Store juga tunduk pada regulasi serupa tanpa mengalami penurunan yang signifikan.

Meskipun jumlah total aplikasi telah berkurang, aktivitas pengembangan aplikasi Android dilaporkan tetap dalam kondisi yang baik. Google mencatat bahwa lebih dari 10.000 aplikasi baru telah dirilis sepanjang tahun ini, meningkat 7,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Bagi para pengguna, berkurangnya jumlah aplikasi justru dapat menjadi berita baik. Dengan semakin sedikitnya aplikasi spam atau aplikasi yang tidak berguna, pengalaman menjelajahi dan menemukan aplikasi berkualitas di Play Store berpotensi menjadi jauh lebih baik, sebagaimana yang dihimpun KompasTekno dari Android Authority, Kamis (1/5/2025).

Berita Terkait

Samsung Z Flip6 vs iPhone 16e: Adu Spek, Harga, Pilih Mana?
Internet Cepat Murah Juli Ini? Lelang Frekuensi 1,4 GHz Tuntas!
Infinix Smart 10 Plus: Baterai Jumbo, RAM Lega, Harga Terjangkau!
Xiaomi Juni 2025: Adu Redmi Note 14 5G vs POCO X7 5G, Harga 3 Jutaan!
Infinix Smart 10 Series: Spek Beda, Harga Terjangkau, Siap Dibeli?
Lenovo Yoga Pro 7i Aura Edition Resmi di Indonesia, Harga Spesial!
DJI Matrice 400, Drone Cina Kuat untuk Inspeksi & Pemetaan Sipil
Realme P3 5G: Harga Terbaru & Spesifikasi Lengkap di Indonesia!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:37 WIB

Samsung Z Flip6 vs iPhone 16e: Adu Spek, Harga, Pilih Mana?

Senin, 16 Juni 2025 - 22:47 WIB

Internet Cepat Murah Juli Ini? Lelang Frekuensi 1,4 GHz Tuntas!

Senin, 16 Juni 2025 - 14:42 WIB

Infinix Smart 10 Plus: Baterai Jumbo, RAM Lega, Harga Terjangkau!

Senin, 16 Juni 2025 - 13:52 WIB

Xiaomi Juni 2025: Adu Redmi Note 14 5G vs POCO X7 5G, Harga 3 Jutaan!

Senin, 16 Juni 2025 - 09:57 WIB

Infinix Smart 10 Series: Spek Beda, Harga Terjangkau, Siap Dibeli?

Berita Terbaru

finance

CHIP Bagi Dividen Rp 2,01: Investor Sumringah!

Selasa, 17 Jun 2025 - 04:57 WIB

Society Culture And History

Ibis Styles Bogor & Sadar Lemari: Stylecycle untuk Fashion Berkelanjutan

Selasa, 17 Jun 2025 - 04:37 WIB

finance

Shio Beruntung Juni 2025: Rezeki Emas Antam Menanti!

Selasa, 17 Jun 2025 - 04:07 WIB