SUPERBALL.ID – Laga puncak leg kedua ASEAN Club Championship antara Buriram United melawan Cong An Ha Noi (CAHN) pada akhirnya menjadi sorotan karena sejumlah keputusan kontroversial dari sang pengadil lapangan.
Salah satu momen yang paling diperdebatkan dalam pertandingan di Stadion Chang Arena itu terjadi menjelang akhir babak kedua.
CAHN tampak sangat dekat untuk mengangkat trofi juara ketika mereka masih unggul dengan skor 2-1 atas tim tuan rumah hingga menit ke-90+6.
Namun, wakil dari Thailand itu berhasil menyamakan kedudukan hanya semenit kemudian melalui tendangan bebas yang dieksekusi oleh Lucas Crispim.
Hasil Final ACC 2024 – Pertandingan Penuh Drama dan Banjir Gol, Klub Baru Shayne Pattynama Jadi Juara Setelah Mengalahkan Wakil Vietnam
Yang menarik, gol penyeimbang Buriram tersebut dicetak pada menit ke-90+7, padahal wasit sebelumnya hanya memberikan waktu tambahan selama empat menit.
Wasit asal Jepang, Koji Takasaki, baru meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan tepat setelah permainan kembali dilanjutkan.
Skor imbang 2-2 tersebut memaksa kedua tim untuk melanjutkan pertandingan ke babak perpanjangan waktu.
Di babak tambahan, masing-masing tim berhasil mencetak satu gol, sehingga pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti.
Buriram United akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan CAHN dengan skor 3-2 dalam babak adu penalti yang menegangkan.
Setelah pertandingan usai, Nguyen Quang Hai menyampaikan ketidakpuasannya terhadap kinerja wasit yang memimpin pertandingan.
“Kami sudah berjuang sekuat tenaga hari ini, dan itu adalah hal yang paling membuat saya puas,” ujar Quang Hai, seperti dikutip SuperBall.id dari Bongda24h.vn.
“Namun, saya merasa kurang puas dengan beberapa keputusan wasit, terutama di babak kedua.”
“Pada situasi terakhir, bola jelas mengenai pemain Buriram dan keluar lapangan, tetapi wasit justru memberikan lemparan ke dalam untuk tim tuan rumah, yang akhirnya berujung pada gol. “
“Waktu tambahan yang diberikan juga terasa lebih lama dari yang diumumkan sebelumnya, dan hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan bagi kami.”
“Namun, inilah sepak bola, dan kita harus bisa menerima serta menghormati setiap keputusan wasit,” imbuh pemain yang dijuluki sebagai Messi Vietnam tersebut.
Bursa Transfer – Reaksi Publik Vietnam Terhadap Ungkapan Stefano Cugurra
Sebagai informasi tambahan, pertandingan tersebut sempat terhenti sebanyak tiga kali pada masa tambahan waktu.
Penyebabnya antara lain adalah pergantian pemain, Vitao yang tergeletak di lapangan, serta upaya Filip Nguyen untuk mengulur waktu yang berujung pada kartu kuning.
Perpanjangan waktu yang serupa juga pernah terjadi ketika Timnas Indonesia bertandang ke markas Bahrain.
Saat itu, wasit asal Oman membiarkan pertandingan terus berlanjut hingga menit ke-90+9, padahal waktu tambahan yang seharusnya hanya enam menit.
Akibatnya, Bahrain berhasil mencetak gol di penghujung masa tambahan waktu dan membuat skor akhir menjadi imbang 2-2.
Perbedaannya, nyaris tidak ada momen yang membuat permainan terhenti pada masa tambahan waktu dalam laga tersebut.
Kembali ke pertandingan antara Buriram melawan CAHN, keputusan kontroversial lainnya terjadi pada menit ke-90+4 ketika CAHN sedang melancarkan serangan balik.
Seharusnya, wasit memberikan keuntungan (advantage) bagi CAHN karena mereka masih menguasai bola setelah Vitao dilanggar.
Namun, wasit justru meniup peluit tanda pelanggaran ketika Alan Sebastiao sudah melewati pemain terakhir Buriram.
Padahal, Alan berpotensi untuk langsung berhadapan satu lawan satu dengan kiper Buriram jika wasit membiarkan permainan terus berlanjut.