Gibran Soal Gerbong Perokok: Setuju atau Tidak? Ini Jawaban Tegasnya!

Avatar photo

- Penulis

Senin, 25 Agustus 2025 - 00:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SOLO – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan penolakannya terhadap usulan penyediaan gerbong khusus perokok di kereta api jarak jauh. Gibran menilai ide tersebut tidak sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan fokus pada kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak.

Berbicara di Solo pada Minggu (24/8/2025), Gibran menjelaskan bahwa setiap perumusan kebijakan harus mempertimbangkan skala prioritas dan kapasitas fiskal yang dimiliki oleh PT KAI. Menurutnya, jika terdapat alokasi anggaran lebih, sebaiknya difokuskan pada peningkatan fasilitas bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, dan penyandang disabilitas.

Gibran mencontohkan, prioritas dapat berupa penyediaan ruang laktasi yang memadai di gerbong kereta, atau pelebaran toilet dan kamar mandi agar ibu-ibu lebih nyaman saat mengganti popok bayi. “Saya kira itu lebih prioritas,” tegasnya, menekankan pentingnya kenyamanan dan fasilitas dasar bagi semua penumpang.

Oleh karena itu, Gibran menyampaikan permohonan maaf bahwa usulan gerbong khusus perokok belum dapat diselaraskan dengan program kerja Presiden Prabowo. “Sekali lagi saya mohon maaf pada bapak ibu anggota dewan yang terhormat, masukannya tetap kami tampung, namun ada hal-hal lain yang jauh lebih prioritas,” ujarnya, menunjukkan bahwa masukan dihargai namun pertimbangan strategis lebih utama.

Usulan kontroversial mengenai gerbong khusus perokok ini pertama kali disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan. Ia mengemukakannya saat rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, di Kompleks Parlemen Jakarta pada Rabu (20/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Nasim Khan mengusulkan PT KAI untuk menyediakan kembali satu gerbong yang difungsikan sebagai kafe atau area merokok. Ia menyebut bahwa fasilitas serupa pernah ada namun kini telah dihilangkan. “Paling tidak, ada satu gerbong untuk kafe, untuk ngopi, dan di situ juga bisa menjadi smoking area Pak,” tuturnya, menyampaikan aspirasi bagi penumpang yang menginginkan area merokok di dalam kereta api.

Perdebatan mengenai fasilitas di moda transportasi publik, khususnya kereta api, selalu menarik perhatian publik. Kebijakan prioritas pemerintah untuk kenyamanan penumpang, terutama kelompok rentan, nampaknya menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan ini.

Berita Terkait

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?
Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan
MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!
Marquez Tak Terbendung! Hasil MotoGP Hungaria 2025 & Klasemen Terbaru
Y-Connect Yamaha Dicopot: Aman? Risiko? Pertimbangan Penting!
Happy Gilmore 2: Adam Sandler Comeback! + Film Terbaiknya

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:18 WIB

Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:01 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:19 WIB

Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:41 WIB

MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB