Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!

Avatar photo

- Penulis

Senin, 16 Juni 2025 - 22:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Benjamin Netanyahu Mengklaim Iran Berupaya Membunuh Donald Trump, Menyoroti Ambisi Nuklir Teheran

TEL AVIV, RAGAMUTAMA.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini melontarkan tuduhan mengejutkan: Iran disebutnya berupaya menyerang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama kampanye pemilihan presiden tahun lalu. Klaim kontroversial ini disampaikan Netanyahu dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis *Fox News*, Brett Baier, pada Minggu (15/6/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Netanyahu secara tegas menyoroti Iran sebagai ancaman global, terutama karena ambisinya untuk mengembangkan senjata nuklir. Ia menuduh Teheran menganggap Donald Trump sebagai hambatan serius bagi rencana tersebut, seraya menyatakan, “Mereka yang meneriakkan ‘Mati untuk Amerika’ telah mencoba membunuh Presiden Trump dua kali.” Netanyahu kemudian melanjutkan dengan retorika tajam, mempertanyakan, “Apakah Anda ingin orang-orang seperti ini memiliki senjata nuklir dan kemampuan untuk meluncurkannya ke kota-kota Anda? Tentu tidak. Jadi kami membela diri, dan juga membela dunia.”

Klaim Netanyahu yang mengejutkan itu sontak membuat Brett Baier terkejut, mendorongnya untuk meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai keterlibatan intelijen Israel. Baier secara spesifik menanyakan apakah ada kaitan langsung antara Iran dan dua insiden yang disebutkan. Netanyahu pun menjawab tegas, “Melalui *proxy*, ya. Melalui intelijen mereka, ya. Mereka ingin membunuhnya.”

Meski demikian, pernyataan Netanyahu ini bertolak belakang dengan sikap resmi intelijen dan keamanan Amerika Serikat. Hingga kini, badan-badan tersebut belum secara resmi mengaitkan Iran dengan kedua dugaan upaya pembunuhan terhadap Trump. Uniknya, Donald Trump sendiri, dalam pidatonya pada September tahun lalu, sempat melontarkan dugaan serupa mengenai keterlibatan Iran. Di sisi lain, Teheran secara konsisten membantah keras segala bentuk keterlibatan dalam insiden-insiden tersebut.

Dalam wawancara yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengungkapkan bahwa ia sendiri pernah menjadi target serangan Iran. Namun, ia menekankan bahwa Presiden Donald Trump dinilai sebagai ancaman yang jauh lebih signifikan bagi ambisi Teheran. “Mereka juga mencoba membunuh saya, tapi saya ini hanya mitra juniornya,” ungkap Netanyahu. “Mereka tahu bahwa Presiden Trump adalah ancaman besar terhadap rencana mereka untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.”

Sebagai konteks atas klaim ini, Donald Trump memang dilaporkan selamat dari dua insiden yang dikategorikan sebagai upaya pembunuhan pada musim panas 2024. Salah satunya terjadi pada 15 September, ketika polisi menangkap Ryan Routh di Trump International Golf Club. Routh, yang kedapatan membawa senapan semi-otomatis, kemudian mengaku terinspirasi oleh insiden yang melibatkan Thomas Matthew Crooks dan sempat menulis surat dari penjara yang mengkritik sistem dua partai di AS.

Seorang bulan sebelum insiden Routh, yakni pada Agustus 2024, Trump menghadapi ancaman serius dalam sebuah acara kampanye di Butler, Pennsylvania. Ia nyaris kehilangan nyawanya saat peluru seorang penembak nyasar mengenai telinganya. Mengenang insiden mengerikan itu, Trump sempat menyatakan dalam wawancara dengan *The Post* pada Juli 2024, “Dokter di rumah sakit bilang belum pernah melihat yang seperti ini. Dia menyebutnya keajaiban. Saya seharusnya tidak ada di sini. Saya seharusnya sudah mati.” Pelaku penembakan, Thomas Matthew Crooks, seorang mahasiswa teknik, dilaporkan tewas di tempat kejadian setelah dilumpuhkan oleh penembak jitu dari Secret Service.

Pernyataan eksplosif dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini muncul di tengah eskalasi ketegangan yang signifikan antara Israel dan Iran. Hubungan kedua negara terus memanas, ditandai dengan serangkaian serangan misil yang saling berbalas, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di kedua belah pihak. Hal ini semakin menambah kompleksitas dinamika geopolitik di Timur Tengah.

Berita Terkait

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Prabowo Anugerahi Bintang Republik Indonesia Utama kepada Puan, Dasco, Muzani
Prabowo Lantik Dubes RI untuk AS dan 7 Negara Lain!
Demo 25 Agustus 2025: Sikap BEM SI & Partai Buruh Terungkap!
BP Haji Naik Kelas: Kementerian Baru, Ditjen Haji Kemenag Dihapus?
Amnesti Eks Wamenaker: Kontroversi dan Tanda Tanya Besar?
IKN Lanjut! Gibran Pastikan Pembangunan Ibu Kota Negara Terus Berjalan

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 17:52 WIB

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:04 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:26 WIB

Prabowo Anugerahi Bintang Republik Indonesia Utama kepada Puan, Dasco, Muzani

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:45 WIB

Prabowo Lantik Dubes RI untuk AS dan 7 Negara Lain!

Senin, 25 Agustus 2025 - 00:15 WIB

Demo 25 Agustus 2025: Sikap BEM SI & Partai Buruh Terungkap!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB