Gates Foundation: Tiga Prioritas Strategis Jelang Penutupan dalam 20 Tahun

Avatar photo

- Penulis

Senin, 12 Mei 2025 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com –, Jakarta – Bill Gates, sang pendiri Microsoft yang juga dikenal sebagai filantropis terkemuka, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mempercepat aksi filantropinya. Dalam kurun waktu dua dekade mendatang, ia bertekad untuk mendonasikan hampir seluruh harta kekayaannya melalui Gates Foundation. Dengan kekayaan saat ini yang diperkirakan mencapai 108 miliar dolar AS, Gates berencana menyusutkannya hingga hanya tersisa satu persen, sebelum akhirnya Gates Foundation ditutup pada tanggal 31 Desember 2045.

“Ketika saya meninggal nanti, orang mungkin akan mengatakan banyak hal tentang diri saya. Namun, satu hal yang pasti tidak akan mereka katakan adalah ‘ia meninggal dalam keadaan kaya’. Ada begitu banyak masalah mendesak yang harus segera diselesaikan, sehingga saya merasa perlu untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk membantu sesama,” ungkap Gates, seperti yang dikutip dari laman resmi Gates Foundation.

Tiga Fokus Utama

Sejak didirikan pada tahun 2000, Gates Foundation telah menyalurkan dana lebih dari 100 miliar dolar untuk berbagai program kemanusiaan. Dalam dua puluh tahun ke depan, Gates memiliki ambisi untuk menyalurkan tambahan dana sebesar 200 miliar dolar, yang akan difokuskan pada tiga target utama.

Baca Juga :  Wall Street Terjun Bebas: Tarif Trump Ancam Resesi Global!

1. Mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi yang Sebenarnya Bisa Dicegah

Menurut Gates, dunia saat ini telah memiliki berbagai alat, vaksin, serta pemahaman yang cukup mendalam mengenai gizi dan kesehatan ibu, yang dapat secara signifikan menurunkan angka kematian anak di bawah usia lima tahun hingga setengahnya.

2. Memberantas Penyakit Menular yang Mematikan

Setelah berhasil mendukung program vaksin polio dan pengembangan vaksin rotavirus, Gates kini berambisi untuk memasukkan malaria dan campak ke dalam daftar penyakit yang berhasil diberantas, mengikuti jejak kesuksesan dalam pemberantasan cacar. Inovasi-inovasi terkini, seperti terapi gen untuk HIV dan vaksin TBC terbaru, juga menjadi fokus perhatian mereka.

3. Mengentaskan Ratusan Juta Orang dari Jurang Kemiskinan

Gates menyoroti betapa pentingnya peran pendidikan, infrastruktur digital, dan pertanian berkelanjutan dalam membuka jalan menuju kesejahteraan. Di Amerika Serikat sendiri, yayasan akan memusatkan perhatiannya pada upaya memperkuat sistem pendidikan publik, terutama bagi kelompok minoritas dan siswa yang berasal dari keluarga dengan tingkat penghasilan rendah.

Baca Juga :  Detik-detik Maskapai AS Southwest Airlines Hampir Tabrak Jet Bisnis di Chicago

Gates juga menegaskan bahwa yayasannya bukanlah satu-satunya cara baginya untuk memberikan dampak positif. Ia tetap aktif dalam mendanai berbagai inovasi energi bersih melalui Breakthrough Energy, serta mengembangkan teknologi nuklir baru melalui TerraPower. Keuntungan yang diperoleh dari investasi ini nantinya akan dialihkan kembali ke yayasan. Selain itu, ia juga turut mendukung penelitian mengenai penyakit Alzheimer, yang ia pandang sebagai krisis kesehatan di masa depan.

Gates menyadari bahwa tidak ada lembaga yang dapat bekerja sendirian. Ia memberikan apresiasi atas kontribusi para ilmuwan, tenaga kesehatan, pemerintah, lembaga multilateral, dan sektor swasta, yang selama ini telah menjadi mitra dalam menjangkau jutaan orang yang membutuhkan.

“Sejak awal, upaya untuk memperbaiki dunia selalu merupakan hasil kerja kolektif. Saya merasa bangga atas semua pencapaian yang telah diraih oleh yayasan selama 25 tahun pertama. Namun, saya juga menyadari bahwa semua itu tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya dukungan dari mitra-mitra yang hebat,” tulis Bill Gates.

Pilihan Editor: Apa Teknologi Vaksin TBC yang Ditawarkan Bill Gates

Berita Terkait

Maybank Sekuritas: Investor Asing Siap Kembali Serbu Saham Bank Besar?
Dampak Kesepakatan AS-China: Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?
Bill Gates Gandeng Perusahaan Ini Produksi Vaksin TBC di Indonesia?
Analisis: Peluang Saham Dividen Tinggi IDX Pasca Pembagian Dividen?
ASX Stagnan: Sektor Tambang Selamatkan Bursa Australia dari Koreksi Lebih Dalam
LTLS Bagi Dividen: Jadwal dan Cara Mendapatkan Rp 65,91 Miliar
Indeks Meroket, Bursa Saham Pakistan Hentikan Perdagangan!
Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian: Harga Antam Terbaru

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 17:03 WIB

Maybank Sekuritas: Investor Asing Siap Kembali Serbu Saham Bank Besar?

Senin, 12 Mei 2025 - 16:31 WIB

Dampak Kesepakatan AS-China: Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?

Senin, 12 Mei 2025 - 16:15 WIB

Bill Gates Gandeng Perusahaan Ini Produksi Vaksin TBC di Indonesia?

Senin, 12 Mei 2025 - 16:07 WIB

Analisis: Peluang Saham Dividen Tinggi IDX Pasca Pembagian Dividen?

Senin, 12 Mei 2025 - 15:35 WIB

ASX Stagnan: Sektor Tambang Selamatkan Bursa Australia dari Koreksi Lebih Dalam

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Tragedi Ledakan Garut: TNI Sterilkan Lokasi, 13 Orang Meninggal Dunia

Senin, 12 Mei 2025 - 16:55 WIB

travel

Bali Terancam Overtourism: Mitos atau Realita?

Senin, 12 Mei 2025 - 16:39 WIB

War And Conflicts

Kolonel Antonius Hermawan: Kisah Heroik di Balik Ledakan Garut

Senin, 12 Mei 2025 - 16:35 WIB

finance

Dampak Kesepakatan AS-China: Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?

Senin, 12 Mei 2025 - 16:31 WIB