Ragamutama.com – , Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru saja menyelenggarakan kegiatan pembekalan yang ditujukan bagi para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berhasil memenangkan pilkada 2024. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, pembekalan ini diadakan untuk menyelaraskan pemahaman mengenai berbagai agenda penting partai.
Pilihan editor: Konflik Bersenjata TNI dan OPM Papua Memanas Lagi
Ganjar menjelaskan bahwa para pemimpin daerah dari PDIP memiliki sejumlah janji politik yang harus ditepati kepada masyarakat. Oleh karena itu, pembekalan ini merupakan wujud komitmen dari DPP PDIP dalam mengidentifikasi dan mencari solusi atas berbagai permasalahan serta tantangan yang mungkin dihadapi oleh para kepala daerah tersebut.
Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan tiga fokus utama yang menjadi inti dari pembekalan yang telah berlangsung sejak Jumat, 16 Mei 2025. Ketiga fokus tersebut meliputi potensi daerah, tata kelola pemerintahan yang baik, serta agenda-agenda yang menjadi ciri khas PDIP. “Ketiga agenda ini memiliki fokus tersendiri, tantangan yang berbeda, dan lesson learned dari pengalaman-pengalaman yang telah kami bagikan,” ungkap Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada hari Ahad, 18 Mei 2025.
Pembekalan ini, lanjut Ganjar, juga membahas secara mendalam berbagai potensi daerah, dengan penekanan pada sektor pertanian, perdagangan, pariwisata, dan logistik, yang didasarkan pada pengalaman unik masing-masing daerah. Selain itu, perhatian juga diberikan pada tantangan terkait sumber daya manusia, alokasi keuangan, perbedaan kapasitas fiskal antar kabupaten, kota, dan provinsi, serta pentingnya konektivitas dan branding yang efektif.
“Dari berbagai diskusi yang berlangsung, beberapa isu mengenai dukungan terhadap industri dan UMKM muncul ke permukaan, dan saya rasa ini merupakan representasi dari komitmen kami untuk membela masyarakat kecil,” jelas mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Selanjutnya, Ganjar menyampaikan bahwa dari aspek tata kelola pemerintahan, pembekalan difokuskan pada cara para kepala daerah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia menyoroti pentingnya pemanfaatan digitalisasi untuk menyederhanakan pelayanan serta reformasi birokrasi yang mampu mengkonsolidasikan seluruh pihak demi kelancaran pekerjaan.
Tidak hanya itu, ia juga menekankan perlunya pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pengelolaan anggaran di tengah keterbatasan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). “Optimalisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) berdasarkan pengalaman dari daerah lain yang bisa kita sharing juga penting. Ini bertujuan untuk mengatasi keluhan umum terkait keterbatasan anggaran,” imbuh Ganjar.
Mengenai topik ciri khas PDI Perjuangan, fokusnya adalah pada pengembangan sumber daya manusia, terutama di bidang pendidikan. Ganjar memberikan contoh keberhasilan beberapa daerah, seperti Surabaya dan Semarang, dalam mengembangkan program sekolah gratis, baik negeri maupun swasta.
“Jadi, jika daerah lain sudah memiliki sekolah negeri gratis yang merata, maka akses dari masyarakat yang bersekolah di swasta pun kita berikan jaminan yang sama,” tegasnya.
Selain itu, dirumuskan pula strategi penanganan kemiskinan yang efektif. Ganjar menunjuk Banyuwangi sebagai contoh, di mana intervensi dilakukan secara komprehensif, mulai dari pengurangan pengeluaran, peningkatan pendapatan, hingga intervensi terhadap peralatan anggaran.
Pilihan editor: Koalisi Duga Satgas Habema Langgar Hukum Perang di Sugapa