Saham Antam (ANTM) Melonjak Tajam Didorong Kepastian Operasional Tambang Nikel PT Gag Nikel di Raja Ampat
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menunjukkan performa perkasa di zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (11/6). Kenaikan ini mencerminkan respons positif pasar terhadap kabar kelanjutan operasional tambang nikel PT Gag Nikel, anak perusahaan Antam.
Mengutip data perdagangan *Stockbit*, saham Antam berhasil melonjak signifikan sebesar 80 poin atau setara dengan 2,45 persen. Kenaikan impresif ini membawa harga saham ANTM bertengger kokoh pada level Rp 3.340 per saham. Saham Antam dibuka pada level Rp 3.260, dan sepanjang perdagangan awal, pergerakannya terpantau di rentang Rp 3.320 hingga Rp 3.350.
Optimisme investor ini tidak terlepas dari pernyataan tegas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Bahlil memastikan bahwa operasional tambang nikel milik anak perusahaan Antam, PT Gag Nikel, di Kabupaten Raja Ampat, Papua, akan tetap dilanjutkan.
Meskipun operasional tambang di Pulau Gag ini, yang berstatus Kontrak Karya (KK), dinilai tidak masuk dalam kawasan geopark, pemerintah tidak akan lengah. Bahlil menegaskan bahwa pengawasan ketat akan diterapkan terhadap implementasi operasional PT Gag Nikel di Papua Barat Daya, sesuai dengan perintah Presiden.
Dalam keterangan pers di Istana Negara pada Selasa (10/6), Bahlil secara lugas menyatakan, “Sekalipun PT Gag tidak kita cabut, tetapi kita atas perintah Bapak Presiden kita mengawasi khusus dalam implementasinya.” Ia juga secara khusus meminta PT Gag Nikel untuk senantiasa mematuhi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dengan baik serta menjaga agar tidak merusak ekosistem vital di Pulau Gag.
Kepastian kelanjutan operasional PT Gag Nikel ini menjadi angin segar bagi Antam, di tengah ketatnya pengawasan pemerintah terhadap sektor pertambangan. Sementara itu, empat perusahaan pertambangan lainnya justru harus menghadapi nasib berbeda. Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham, resmi dicabut oleh pemerintah.