PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) Putuskan Tak Bagikan Dividen di RUPST Perdana, Fokus Perkuat Ekuitas di Tengah Kinerja Impresif
JAKARTA – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdananya pada Kamis, 26 Juni. Dalam pertemuan penting ini, manajemen dan pemegang saham sepakat untuk tidak membagikan dividen tahunan. Keputusan strategis ini diambil sebagai langkah untuk memperkuat fundamental keuangan perusahaan di masa mendatang.
Mohammad Fahmi Rachmattulah, Direktur Strategy & Corporate Development Fore, menjelaskan bahwa saat ini prioritas utama perusahaan adalah membangun dan memperkuat ekuitas hingga mencapai target yang ditetapkan. “Fokus utama kami adalah membangun ekuitas sampai mencapai target. Ke depannya, kebijakan pembagian dividen akan disesuaikan dengan ketentuan yang diputuskan dalam RUPS mendatang,” tegasnya dalam konferensi pers. Meski demikian, Fahmi menambahkan bahwa manajemen FORE sebenarnya telah menetapkan target rasio pembayaran dividen sebesar 40%. Namun, angka tersebut dapat berfluktuasi, disesuaikan dengan keputusan RUPS di masa mendatang, menunjukkan fleksibilitas perusahaan dalam mengelola pengembalian kepada pemegang saham.
Sejalan dengan komitmen penguatan ekuitas, Direktur Utama Fore Kopi Indonesia, Vico Lomar, menyatakan bahwa seluruh perolehan laba bersih tahun buku 2024 akan dicatat sebagai saldo laba ditahan oleh FORE. “Laba ditahan ini akan signifikan dalam memperkuat struktur permodalan FORE,” ujar Vico. Ia menambahkan bahwa dengan struktur permodalan yang semakin kokoh, Fore Kopi Indonesia akan lebih siap untuk mulai membagikan dividen kepada pemegang saham di kemudian hari, menegaskan visi jangka panjang perusahaan.
Keputusan untuk menahan dividen ini didukung oleh kinerja keuangan Fore Kopi Indonesia yang sangat memuaskan di tahun buku 2024. FORE berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,04 triliun, melonjak tajam 115% secara tahunan. Tak hanya itu, laba bersih FORE juga meroket hingga 4.900% secara tahunan, mencapai Rp 58,2 miliar. Pertumbuhan laba yang fenomenal ini menjadi indikator kuat potensi bisnis dan efisiensi operasional perusahaan.
Dari sisi operasional, ekspansi gerai FORE juga terlihat signifikan. Hingga akhir tahun 2024, Fore Kopi Indonesia telah memiliki 232 gerai yang tersebar di berbagai wilayah, meningkat 35% dibandingkan posisi akhir tahun 2023. Lonjakan jumlah gerai ini mencerminkan agresifnya strategi ekspansi pasar yang dilakukan FORE, sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang dicapai. Dengan kinerja finansial dan operasional yang solid, Fore Kopi Indonesia terus memantapkan posisinya sebagai pemain kunci di industri kopi ritel, dengan fokus jangka panjang pada pembangunan ekuitas demi pertumbuhan berkelanjutan dan potensi dividen di masa depan.