FILM animasi berjudul Jumbo, sebuah mahakarya yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy—seorang komedian ternama sekaligus salah satu motor penggerak Stand Up Comedy Indonesia—terus mengukir prestasi gemilang di kancah perfilman nasional. Saat ini, dengan torehan lebih dari 9.130.000 penonton, Jumbo secara resmi melampaui film Agak Lain yang sebelumnya mencatatkan angka 9.127.602 penonton. Dengan capaian membanggakan ini, Jumbo kini menduduki peringkat kedua dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa, dan terus menghiasi layar bioskop di seluruh penjuru Indonesia.
Sejak pertama kali dirilis pada penghujung Maret 2025, Jumbo telah berhasil menarik perhatian publik secara luas berkat alur cerita yang begitu menyentuh kalbu serta kualitas animasi yang sungguh memukau. Kisah mengenai Don, seorang anak laki-laki bertubuh besar yang harus berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup, sukses menggugah emosi para penonton dari berbagai kalangan usia. Keberhasilan film ini bukan hanya didasarkan pada kekuatan narasi yang disajikan, melainkan juga pada daya pikat visual yang begitu memanjakan mata.
Jumbo menjadi bukti nyata bahwa industri perfilman Indonesia terus mengalami perkembangan pesat, tidak hanya dari segi ragam genre yang ditawarkan, namun juga dari segi talenta-talenta kreatif yang terlibat. Ryan Adriandhy, sebagai sutradara film ini, mampu mengarahkan dengan penuh inovasi. Ia berhasil menciptakan sebuah karya animasi yang tak hanya mampu menghibur, namun juga sarat akan pesan moral yang mendalam dan bermakna.
Prestasi Jumbo yang berhasil menyalip Agak Lain sekaligus menempatkan dua film kebanggaan Indonesia dalam posisi teratas daftar film terlaris sepanjang masa. Sementara itu, posisi pertama masih ditempati oleh KKN di Desa Penari dengan raihan lebih dari 10 juta penonton yang masih sulit untuk dikejar.
Keberhasilan Jumbo menjadi sebuah momentum penting bagi kemajuan industri animasi Indonesia. Dengan menyajikan kisah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari serta dikemas dengan visual yang menarik, film ini membuka jalan bagi semakin banyak produksi animasi lokal untuk meraih kesuksesan serupa. Kesuksesan ini juga menjadi bukti bahwa film animasi Indonesia tidak hanya memiliki potensi besar di pasar domestik, tetapi juga memiliki daya tarik yang kuat untuk bersaing di panggung internasional.
Dengan jumlah penonton yang terus bertambah, bukan tidak mungkin Jumbo akan terus melesat dan berpotensi mendekati atau bahkan melampaui rekor yang saat ini masih dipegang oleh KKN di Desa Penari. (ovi)