Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed), diperkirakan akan menahan tingkat suku bunga dalam pengumuman hasil rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu siang (7/5) waktu Washington DC.
Adapun suku bunga acuan AS saat ini berada di kisaran 4,25 persen-4,5 persen.
Fed dinilai masih akan menunggu kejelasan kebijakan perdagangan Donald Trump. Serangkaian tarif agresif Trump terhadap barang impor dinilai merusak kepercayaan konsumen, rumah tangga bersiap menghadapi potensi lonjakan harga dan melemahnya pasar kerja.
Mengutip Bloomberg, pejabat Fed telah menekankan dalam komentar publik baru-baru ini bahwa meskipun ketidakpastian luar biasa tinggi, kebijakan moneter masih dalam posisi yang baik untuk menyeimbangkan tujuan mereka dalam mendorong lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga.
“Data konkret masih berlaku,” kata Sarah House , ekonom senior AS untuk Wells Fargo. “Saya pikir kita juga akan mendengar bahwa ketidakpastian tinggi dalam lingkungan ini, dan mereka siap untuk bertindak — atau tidak bertindak — sebagaimana diperlukan untuk mencoba dan memenuhi kedua sisi mandat mereka.”
Keputusan suku bunga The Fed akan dirilis pada pukul 2 siang hari Rabu di Washington. Ketua Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers pasca-pertemuan 30 menit kemudian. Investor akan menyimak dengan saksama apakah Powell akan mengulangi, seperti yang telah dilakukannya berkali-kali, bahwa para pembuat kebijakan “tidak terburu-buru” untuk menyesuaikan suku bunga.
Jika keputusan Powell menahan suku bunga benar terjadi, banyak yang mengaitkan hal tersebut dengan perseteruannya dengan Donald Trump. Sebelumnya Trump menunjukkan kemarahannya kepada Jerome Powell karena masih saja menunggu menurunkan suku bunga.
“Potong suku bunga, Jerome, dan berhentilah berpolitik!,” tulis Trump lewat media sosial Social Truth, pada Jumat (4/4), dikutip Sabtu (5/4).
Trump menilai pemangkasan suku bunga acuan AS saat ini adalah waktu yang tepat. Dia menyinggung Powell selalu ‘terlambat’ dalam mengambil keputusan di The Fed.
Bahkan Trump sebelumnya sempat mengeluarkan ancaman memecat Powell, yang berujung bergejolaknya pasar saham AS. Trump kemudian mengurungkan niatnya.
“Saya tidak berniat memecatnya,” kata Trump kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Selasa (22/4). “Saya hanya ingin dia sedikit lebih aktif dalam hal menurunkan suku bunga,” tambahnya.