Usai Sprint MotoGP Amerika 2025, Akhirnya Fabio Quartararo Bisa Happy Lagi
Usai Sprint MotoGP Amerika 2025, Akhirnya Fabio Quartararo Bisa Happy Lagi
Setelah penantian panjang, akhirnya Fabio Quartararo merasakan kebahagiaan berkat hasil sprint MotoGP Amerika 2025, di mana ia hanya kalah dari para pembalap Ducati.
Gridoto / Sport
Rezki Alif Pambudi
March 30th, 12:00 PM
March 30th, 12:00 PM
Ragamutama.com – Sebuah senyuman merekah di wajah Fabio Quartararo usai penampilannya dalam sprint MotoGP Amerika 2025, akhirnya ia bisa merasakan kebahagiaan lagi.
Dalam sesi sprint MotoGP Amerika 2025 tersebut, Fabio Quartararo menunjukkan performa yang sangat solid dan cepat, berhasil memperbaiki posisinya dari urutan ke-11 hingga mencapai garis finis di posisi ke-6.
Bahkan, pada beberapa lap awal, El Diablo sempat merasakan sengitnya persaingan di barisan terdepan dan memberikan tekanan kepada Pecco Bagnaia.
Sayangnya, di pertengahan balapan, Quartararo mengalami sedikit masalah selip yang hampir menyebabkan dirinya terjatuh.
Meskipun tidak berhasil mempertahankan posisi keempatnya, pembalap Yamaha ini tetap merasa puas karena mampu memberikan perlawanan kepada para pembalap Ducati.
Selain itu, pembalap asal Prancis ini juga merasa senang karena menjadi pembalap non-Ducati dengan hasil terbaik, mengungguli pembalap dari tiga pabrikan lainnya.
“Hari ini luar biasa. Kecepatan kami di sesi pagi memang tidak yang terbaik, tetapi setidaknya kami mampu menjaga konsistensi,” ungkap sang pembalap, dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Speedweek.
“Memang benar, kami masih tertinggal jauh di belakang Ducati, namun setidaknya kami memiliki ritme yang lebih baik dibandingkan saat di Argentina. Aku bisa ikut bertarung hari ini, perasaanku cukup baik, dan balapan ini sangat menyenangkan,” jelasnya.
Franco Morbidelli Mendadak Jadi Hulk di MotoGP Amerika 2025, Ini Penyebabnya!
Quartararo mengidentifikasi beberapa kelemahan pada YZR-M1 yang, jika dapat diperbaiki, akan meningkatkan performanya dalam bersaing dengan Ducati di Circuit of The Americas (COTA).
Masalah grip roda belakang kembali menjadi perhatian, namun kali ini juga ditambah dengan kebutuhan pengereman roda belakang yang lebih optimal.
“Saya berusaha semaksimal mungkin. Pengereman di lintasan lurus terasa bagus, tetapi saat melakukan pengereman dalam posisi miring, seperti di tikungan 15, menjadi sangat menantang. Pembalap lain dapat mengerem dengan seimbang menggunakan kedua roda, sementara kami cenderung bertumpu pada roda depan,” ungkapnya.
“Saya mencoba untuk tetap dekat dan bertarung sekuat tenaga, melakukan beberapa kesalahan dan berhasil melakukan beberapa penyelamatan yang baik. Kami perlu meningkatkan performa roda belakang, tidak hanya dalam hal traksi, tetapi juga dalam pengereman,” jelasnya lebih lanjut.
Untuk roda depan, justru performanya sudah sangat baik, bahkan menjadi keunggulan Yamaha dibandingkan motor para pesaingnya.
“Feeling pada roda depan menjadi salah satu keunggulan terbesar kami. Bahkan jika dibandingkan dengan Ducati, feeling di bagian depan motor ini sangat bagus. Masalahnya adalah saya memiliki bagian depan yang kuat, tetapi bagian belakang yang sangat lemah,” tegas pembalap dengan nomor 20 ini.
“Hal ini menyulitkan saat akselerasi, di tengah tikungan, di mana saja. Motor ini terlalu banyak mengalami selip saat berubah arah. Kami sedang bekerja keras untuk menemukan keseimbangan di bagian belakang. Kami juga membutuhkan lebih banyak grip dan mengurangi pergerakan pada motor. Pengereman di lintasan lurus adalah salah satu kekuatan kami,” tuturnya mengakhiri.
Copyright Gridoto 2025
Related Article