Ragamutama.com – Boy group legendaris asal Taiwan, F4, kembali mencuri perhatian setelah tampil reuni di atas panggung untuk pertama kalinya sejak 2016 atau sembilan tahun lalu.
Momen bersejarah ini terjadi di konser terakhir grup pop-rock Mayday di Taipei Arena, Sabtu (13/7/2025) malam, sebagai bagian dari tur “Back to that Day”.
“Ini bukan sekadar perjalanan waktu, tapi menghadirkan kembali satu generasi,” ucap vokalis Mayday, Ashin, mengenang era kejayaan drama Meteor Garden yang melambungkan nama F4.
Keempat anggota F4, yakni Jerry Yan, Vic Chou, Vanness Wu, dan Ken Chu, muncul bersama untuk menyanyikan lagu debut ikonik mereka “Meteor Rain”.
Ashin mengungkap bahwa momen ini memerlukan dua tahun persiapan, melewati berbagai tantangan agar keempatnya bisa tampil bersama kembali.
Vic Chou menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Mayday atas bantuan mereka menyatukan jadwal.
“Saya sangat terharu dan merasa terhormat tampil di konser Mayday untuk pertama kalinya,” ujarnya.
Sementara itu, Vanness Wu bercanda soal tampil lagi bersama Mayday.
“Saya siap jadi tamu lagi dan nge-jam bareng pakai gitar,” katanya.
Ken Chu juga turut melontarkan humor.
“Akhirnya saya bisa berhenti pura-pura. Tiap ditanya soal reuni, saya bilang saja ‘enggak tahu, saya enggak dekat sama mereka’,” ucapnya.
Jerry Yan pun menutup momen emosional tersebut dengan berkata,
“Saya merasa seperti sedang bermimpi. Tak pernah menyangka kami berempat bisa berdiri lagi bersama di panggung, terlebih di konser Mayday,” tuturnya.
Konser pun ditutup dengan duet penuh nostalgia antara F4 dan Mayday lewat lagu “The Song of Laughter and Forgetting”.
Reuni F4 ini bukan hanya pertemuan empat artis, tetapi juga momen yang membangkitkan memori jutaan penggemar Asia yang tumbuh bersama Meteor Garden dan kisah cinta klasik Shancai dan Dao Ming Si.
F4 adalah boy group idol pertama dari Taiwan yang dibentuk pada 2001 setelah kesuksesan drama Meteor Garden, adaptasi dari manga Jepang Boys Over Flowers karya Yoko Kamio.
Popularitas versi Taiwan ini kemudian memicu adaptasi lain di Jepang, Korea Selatan, China, dan Thailand.
Karena nama grup mereka diambil dari manga Jepang, F4 sempat mengganti nama menjadi JVKV (akronim dari huruf depan nama Inggris masing-masing anggota) untuk menghindari masalah hak cipta.
Grup ini resmi bubar pada 2009, dan para anggotanya melanjutkan karier secara individu di berbagai bidang hiburan di Asia.