Sebuah insiden tragis mengguncang Dhaka pada Senin, 21 Juli 2025, ketika jet tempur F-7 BGI buatan China milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh menabrak sebuah sekolah. Kecelakaan memilukan ini menewaskan sedikitnya 27 orang, termasuk pilot pesawat dan puluhan siswa yang sedang berada di lokasi kejadian.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.06 waktu setempat, hanya beberapa menit setelah jet tempur lepas landas dari pangkalan udara AK Khandaker. Pangkalan ini berlokasi sekitar 11 kilometer dari titik kecelakaan, yang menambah ironi tragedi ini.
Pilot pesawat, Letnan Penerbang Mohammed Toukir Islam, diketahui tengah menyelesaikan misi penerbangan solo terakhirnya sebagai bagian dari program pelatihannya. Kecelakaan ini tidak hanya menjadi duka mendalam bagi Bangladesh, tetapi juga segera menarik perhatian internasional, tidak hanya terhadap tragedi yang terjadi tetapi juga terhadap spesifikasi teknis jet tempur F-7 BGI yang terlibat. Pesawat ini, yang dikenal sebagai salah satu andalan Angkatan Udara Bangladesh, menyimpan detail menarik di balik performanya.
Dilansir dari The Daily Jagran, berikut adalah spesifikasi lengkap jet tempur F-7 BGI buatan China:
Spesifikasi F-7 BGI
Jet tempur F-7 BGI merupakan hasil rancangan Chengdu Aircraft Corporation, China. Pesawat ini menonjol sebagai salah satu varian tercanggih dalam keluarga Chengdu F-7, didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Bangladesh akan jet tempur multiperan yang efisien dan terjangkau. Sebagai bagian dari upaya modernisasi armada militer, Bangladesh mengimpor 16 unit F-7 BGI antara tahun 2011 hingga 2013. Model ini dilengkapi dengan berbagai fitur utama yang meningkatkan kemampuan operasionalnya.
Mesin dan Kecepatan
Jet tempur F-7 BGI dibekali dengan mesin afterburner yang mampu menghasilkan daya dorong impresif sebesar 82 kiloNewton (kN), memungkinkan pesawat ini melaju hingga kecepatan Mach 2,2. Performa mesin ini menempatkannya sebagai jet yang sangat gesit dan cepat dalam skenario tempur.
Kokpit
Dirancang untuk memaksimalkan efisiensi pilot, F-7 BGI dilengkapi dengan kokpit kaca penuh atau glass cockpit. Kokpit ini terintegrasi dengan tiga layar multifungsi HUD (Head-Up Display) serta kontrol Hands-On Throttle-And-Stick (HOTAS), yang secara signifikan meningkatkan kesadaran situasional pilot dan kemudahan dalam mengoperasikan pesawat.
Radar
Sistem avionik F-7 BGI diperkuat dengan radar pengendali tembakan KLJ-6F yang canggih. Radar ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi target dari jarak lebih dari 86 kilometer, melacak hingga enam target secara simultan, dan bahkan mengunci serta menyerang dua target secara bersamaan, memberikan keunggulan taktis di medan pertempuran udara.
Manuver
Aspek manuver F-7 BGI diperkuat oleh rangka J-7G2 yang mengadopsi desain sayap delta ganda. Desain ini secara optimal memberikan daya angkat pada sudut serang tinggi, sekaligus meminimalkan risiko stall. Hal ini menjadikan jet tempur F-7 BGI sangat lincah di udara, mampu bersaing dengan jet tempur kontemporer dalam berbagai manuver udara.
Senjata dan Muatan
Pesawat ini memiliki tujuh titik cantelan atau hardpoint yang memungkinkan membawa beragam persenjataan. Jet tempur F-7 BGI dapat dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara jarak pendek seperti PL-5, PL-7, PL-9, dan berpotensi juga rudal PL-12 untuk pertempuran BVR (Beyond-Visual-Range) jarak dekat. Selain itu, pesawat ini mampu membawa berbagai jenis bom, pod roket tanpa kendali, hingga bom berpemandu laser buatan China, dengan total muatan mencapai 3.000 pon.
Kemampuan Lain
Fleksibilitas F-7 BGI juga terlihat dari kemampuannya untuk dipasangi rudal antikapal C-704, menjadikannya opsi yang efektif untuk misi serangan laut. Selain itu, tersedia pula helm bidik produksi China, yang memungkinkan akuisisi target dengan presisi lebih tinggi, meningkatkan efektivitas serangan.
Keterbatasan F-7 BGI
Meskipun telah mengalami peningkatan signifikan dari varian sebelumnya, F-7 BGI dinilai lebih cocok untuk pertempuran jarak dekat atau misi pelatihan udara. Jet ini belum memiliki kemampuan beyond-visual-range (BVR) penuh layaknya pesawat tempur multiperan generasi terbaru. Namun, dengan integrasi avionik yang lebih mutakhir, radar yang andal, serta kemampuan manuver yang meningkat, F-7 BGI tetap unggul dibandingkan varian F-7 lama dan beberapa versi MiG-21 lawas, menjadikannya aset berharga bagi Angkatan Udara Bangladesh.