Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, Kondisi Terkini dan Prosesnya

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Evakuasi Dramatis di Gunung Rinjani: Operasi Penyelamatan Pendaki Brasil Juliana Marins Dihantam Medan Ekstrem dan Cuaca Buruk

Upaya evakuasi seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang jatuh dari tebing Gunung Rinjani pada Sabtu (21/06) lalu, masih terus berlangsung hingga Selasa (24/06). Tim SAR gabungan mengerahkan segala daya upaya, termasuk persiapan beberapa helikopter, demi proses penyelamatan melalui jalur udara, di tengah ketidakpastian kondisi cuaca yang menjadi tantangan utama.

Hingga Selasa (24/06) siang, tim SAR gabungan masih berjibaku menyelamatkan Juliana Marins, 26 tahun, warga negara Brasil yang terperosok ke jurang di ketinggian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Juliana dilaporkan terjatuh saat mendaki gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia itu pada Sabtu (21/06). Tim penyelamat berhasil menemukan posisi Juliana pada Senin (23/06) di kedalaman sekitar 500 meter dari posisi awal ia terjatuh. Kendati demikian, kondisi pasti korban belum dapat dipastikan.

“Kami sudah menemukan titik di mana *survivor* ini berada melalui pemantauan drone. Kami tidak melihat adanya pergerakan dari *survivor*, sehingga kami belum bisa memastikan kondisinya,” jelas Kepala Kantor SAR Mataram, Muhammad Hariyadi, pada Selasa (24/06). Insiden tragis ini bukan kali pertama seorang pendaki mengalami kecelakaan serupa di salah satu gunung paling populer di Indonesia ini.

Kendala dan Rencana Evakuasi yang Menantang

Di sekitar lokasi penyelamatan, sekitar 50 personel tim gabungan yang terdiri dari tim SAR, TNI, Polisi, relawan, *tour guide*, dan porter bersiap untuk melancarkan aksi penyelamatan di tengah kondisi cuaca yang sangat tidak menentu pada Selasa (24/06). Muhammad Hariyadi menegaskan bahwa cuaca ekstrem dan medan yang sangat terjal menjadi kendala utama dalam operasi yang telah berlangsung hampir empat hari ini.

“Kendala paling utama di sini adalah medan yang sangat terjal. Di samping itu, sewaktu-waktu kabut di lokasi menjadi sangat tebal dan tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian,” kata Hariyadi. Hingga Selasa (24/06) siang, metode evakuasi yang paling tepat belum dapat dipastikan. Tim masih menunggu penilaian dari lapangan serta pantauan helikopter yang sedang dilakukan. Opsi evakuasi menggunakan helikopter menjadi pilihan yang terbuka, namun sangat bergantung pada kondisi cuaca.

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan akan menjalin komunikasi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang memiliki helikopter khusus untuk operasi di medan ekstrem. “Lakukan kemampuan terbaik kita, termasuk kemungkinan *rescue* melalui *airlifting* menggunakan helikopter dengan pilot spesifikasi *airlifter* supaya tidak kehilangan *golden time* penyelamatan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan hingga kapan evakuasi ini akan berlangsung, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Kronologi Kecelakaan dan Upaya Pencarian

Jumat (20/06): Kementerian Kehutananan, yang turut mengoordinasikan upaya penyelamatan, melaporkan bahwa Juliana memulai pendakian melalui pintu Sembalun pada Jumat, 20 Juni, bersama 12 rekannya. Dua anggota kelompok Juliana menggambarkan pendakian itu sulit, bahkan salah satunya menyebutnya “sangat sulit” dan “sangat dingin, benar-benar sangat berat,” seperti dikutip dari jaringan TV Brasil *Globo*. Salah satu anggota kelompok mengatakan, saat kecelakaan terjadi, Juliana berada di belakang kelompok yang mendaki bersama pemandu mereka. “Saat itu masih sangat pagi, sebelum matahari terbit, dalam kondisi jarak pandang yang buruk dengan hanya lentera sederhana untuk menerangi medan yang sulit dan licin,” tambahnya.

Baca Juga :  Sopir Ojek Online Demo Besar-besaran: Aksi Serentak di Seluruh Indonesia

Sabtu (21/06): Korban dilaporkan terjatuh ke arah Danau Segara Anak dengan perkiraan kedalaman 150-200 meter. Insiden terjadi sekitar pukul 06.30 Wita, tepatnya di titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani. Otoritas Taman Gunung Rinjani mengunggah di media sosial bahwa tim penyelamat pada hari Sabtu telah mendengar teriakan minta tolong dari Juliana. Rekaman drone dan klip lain yang direkam oleh pendaki, yang kini beredar *online* dan disiarkan oleh media Brasil, menunjukkan bahwa ia masih hidup pada hari Sabtu, terlihat duduk dan bergerak di tanah abu-abu jauh di bawah jalur pendakian. Namun, tim penyelamat tidak berhasil menemukannya saat mereka turun 300 meter ke lokasi yang mereka yakini sebagai tempatnya berada, dan ia juga tidak menanggapi panggilan mereka.

Minggu (22/06): Rekaman drone menunjukkan bahwa Juliana tidak lagi berada di lokasi sebelumnya. Kabut tebal terus menghambat upaya penyelamatan dan memengaruhi penggunaan drone termal.

Senin (23/06): Tim penyelamat berhasil menemukan Juliana kembali, yang tampaknya telah terjatuh lebih jauh, namun harus menghentikan pekerjaan karena cuaca buruk yang tak memungkinkan.

Kasus Ini Bergaung di Media Sosial

Insiden tragis ini telah menyita perhatian luas warganet di media sosial. Di *platform* Instagram, akun @resgatejulianamarins yang diklaim dibuat oleh pihak keluarga, telah mengumpulkan 1,2 juta pengikut hingga artikel ini diterbitkan. Berbagai unggahan di akun ini mengabarkan perkembangan terbaru evakuasi, disertai desakan agar pemerintah Indonesia serius mengevakuasi korban. Warganet Brasil juga membanjiri kolom komentar akun Instagram Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa hari terakhir, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menyelamatkan Juliana. Salah satu komentar bahkan mendesak pemerintah Indonesia untuk menerima dukungan teknis dari negara tetangga dan komunitas internasional, seraya mengingatkan bahwa mata internasional mengawasi upaya evakuasi ini.

Menanggapi tekanan publik, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia serius menangani dan melakukan evakuasi. Sebagai bagian dari upaya penyelamatan, empat helikopter telah dipersiapkan. “Pemerintah semua serius untuk menangani kasus ini, jam 7 pagi tadi teman-teman dari balai dan semua sudah ke TKP lagi, bahkan Pak Basarnas mengatakan bahwa satu pesawat helikopter sudah *standby*, Pak Gubernur juga sudah men-*standby*-kan tiga jenis helikopter yang memungkinkan untuk turun,” kata Raja Antoni.

Siapa Juliana Marins?

Media Brasil dan pihak keluarga mengidentifikasi korban sebagai Juliana Marins, berusia 26 tahun. Beberapa unggahan di akun yang diklaim diinisiasi oleh pihak keluarga menyebut Juliana sebagai seorang pengembara pemberani. Salah seorang rekannya juga mengungkapkan bahwa Juliana adalah seorang pekerja keras yang menabung dengan rajin untuk mempersiapkan pengembaraannya. Menurut rekannya tersebut, Juliana telah mengunjungi beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia, sebelum insiden ini terjadi.

Jalur Pendakian Ditutup Sementara Demi Keselamatan

Sebagai respons terhadap insiden ini, jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani ditutup sementara. Penutupan ini akan berlaku hingga proses evakuasi pendaki asal Brasil tersebut selesai dilakukan. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman Wasur, menyatakan bahwa aktivitas pendakian dari Pelawangan 4 jalur wisata Pendakian Sembalun menuju puncak gunung Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025 sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan, atau sampai dengan proses evakuasi korban selesai dilakukan. Penutupan sementara ini dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi, serta untuk mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung dan tim evakuasi.

Baca Juga :  Sekjen PBB Sampaikan Belasungkawa Mendalam atas Tragedi Air India

Sebelumnya, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, sempat mengatakan kepada *BBC News Indonesia* pada hari Senin (23/06) bahwa jalur tersebut tidak ditutup karena “tidak akan mengganggu proses evakuasi.” Hanya saja, kata Satyawan, pendaki diperingatkan dan diarahkan untuk tidak mendekati lokasi evakuasi. Ia juga menambahkan bahwa beberapa pendaki telah melakukan pemesanan *online* dan menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke Gunung Rinjani, sehingga “menutup pendakian berpotensi menyebabkan kekacauan bagi para pendaki itu.”

Rangkaian Insiden Berulang di Puncak Rinjani

Dengan ketinggian lebih dari 3.700 meter, Gunung Rinjani adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dan menjadi destinasi pendakian populer bagi wisatawan, termasuk Juliana. Namun, insiden yang menimpanya bukanlah kali pertama terjadi.

* Desember 2021: Seorang pendaki asal Surabaya berusia 26 tahun tewas ketika terjatuh ke dalam jurang sedalam 100 meter saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani melalui jalur Senaru, Lombok Utara.
* Agustus 2022: Seorang pendaki asal Portugal meninggal dunia setelah terjatuh dari tebing di puncak Gunung Rinjani. Korban berusia 37 tahun terjatuh saat sedang mengambil swafoto di tepi jurang. Insiden ini terjadi pada Jumat, 19 Agustus 2022, dan jenazahnya berhasil dievakuasi pada 22 Agustus.
* September 2024: Seorang pendaki asal Jakarta dilaporkan hilang setelah diduga jatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani pada 28 September. Jasad korban berhasil dideteksi oleh *drone thermal* di kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian dan dievakuasi sepekan setelahnya.
* Oktober 2024: Seorang pendaki asal Irlandia terjatuh ke jurang sedalam 200 meter saat mendaki ke puncak Gunung Rinjani pada 9 Oktober. Korban berhasil diselamatkan tim SAR dan hanya mengalami luka ringan.
* Mei 2025: Seorang pendaki asal Malaysia meninggal dunia setelah terjatuh saat menuruni Gunung Rinjani melalui jalur Torean, Lombok, Indonesia. Korban, yang bernama Rennie Bin Abdul Ghani (57), terjatuh ke jurang sedalam sekitar 80-100 meter di jalur Banyu Urip, saat rombongan turun setelah mencapai puncak.
* Juni 2024: Seorang perempuan warga negara Swiss tewas setelah terjatuh di jalur pendakian Bukit Anak Dara, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB. WNA perempuan itu nekat mendaki lewat jalur ilegal.


* Dua perempuan meninggal dalam pendakian Carstensz – Kenangan terakhir rekan-rekan, kronologi, hingga kesaksian penyanyi Fiersa Besari
* Jasad pendaki bertato dari 5.000 tahun lampau dan perempuan bersepatu aneh – Kisah-kisah yang terungkap saat gletser mencair
* Kisah pelopor pendakian ratusan gunung indah di Taiwan

* Kisah pendaki Rinjani saat gempa di Lombok: “Saya melihat mayat, sekarang tak berani naik gunung”
* Gunung Marapi erupsi: Jumlah korban meninggal 23 jiwa, pencarian dihentikan
* Kisah pendaki yang baru saja menuntaskan ‘pendakian 100% vegan’ di Gunung Everest

* Dua perempuan meninggal dalam pendakian Carstensz – Kenangan terakhir rekan-rekan, kronologi, hingga kesaksian penyanyi Fiersa Besari
* Kisah perempuan yang jadi pendaki tercepat mencapai puncak Gunung Everest
* Jasad pendaki bertato dari 5.000 tahun lampau dan perempuan bersepatu aneh – Kisah-kisah yang terungkap saat gletser mencair

Berita Terkait

Perang Iran-Israel Picu Delay Penerbangan ke Indonesia, Ini Dampaknya!
Rinjani Mencekam, Evakuasi WN Brasil Terhambat Jurang dan Oksigen
1.023 Lowongan PPSU Jakarta Dibuka, Cek Syarat Lengkapnya!
Cek Ketentuan Bagasi Kereta Api Sebelum Libur Sekolah
Tips Menghindari Juice Jacking di Bandara
Iran-Israel Memanas, Pemerintah Pulangkan WNI? Kabar Terbaru
3 Jamaah Haji Indonesia Hilang, Petugas Sisir Makkah Jeddah!
Besok, WNI Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia: Kabar Terbaru

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:53 WIB

Perang Iran-Israel Picu Delay Penerbangan ke Indonesia, Ini Dampaknya!

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:33 WIB

Rinjani Mencekam, Evakuasi WN Brasil Terhambat Jurang dan Oksigen

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:43 WIB

Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, Kondisi Terkini dan Prosesnya

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:08 WIB

1.023 Lowongan PPSU Jakarta Dibuka, Cek Syarat Lengkapnya!

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:07 WIB

Cek Ketentuan Bagasi Kereta Api Sebelum Libur Sekolah

Berita Terbaru

finance

IHSG Bangkit! Saham Ini Jadi Buruan Asing

Selasa, 24 Jun 2025 - 21:57 WIB

technology

Garuda Stop Terbang ke Doha, Imbas Perang Iran-Israel?

Selasa, 24 Jun 2025 - 21:42 WIB

Uncategorized

Ayah WN Brasil Rinjani Tertahan Perang Iran Israel, Ini Alasannya!

Selasa, 24 Jun 2025 - 21:38 WIB