IHSG Berbalik Menguat di Hari Selasa (24/6): Saham MEDC, AKRA, dan ESSA Jadi ‘Top Losers’ LQ45!
Di tengah optimisme pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik menguat signifikan pada perdagangan Selasa, 24 Juni, melonjak 1,21% ke level 6.869,2. Namun, sorotan justru tertuju pada beberapa emiten yang berada di daftar “Top Losers” LQ45, menunjukkan pergerakan kontradiktif dengan tren pasar yang menghijau. Saham-saham seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) harus menelan pil pahit penurunan harga di saat mayoritas saham bergerak menghijau.
Medco Energi (MEDC) Terperosok Hampir 9%
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menjadi salah satu penurun utama di tengah euforia pasar hari ini. Saham MEDC ditutup pada harga Rp 1.320 per saham, anjlok tajam 8,97% dibandingkan penutupan hari Senin (23/6) di Rp 1.450. Pergerakan saham MEDC dibuka lebih rendah pada Rp 1.315, dengan rentang harga tertinggi Rp 1.355 dan terendah Rp 1.310. Secara harian, MEDC kehilangan Rp 130 per saham dari nilainya.
Dalam sepekan terakhir (sejak 17 Juni), saham MEDC telah terkoreksi 5,04% dari harga Rp 1.390. Meskipun demikian, dalam setahun terakhir (sejak 24 Juni), saham ini masih mencatatkan kenaikan tipis 1,54% dari harga Rp 1.300. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham MEDC mencapai Rp 196,00 miliar, dengan volume perdagangan mencapai 1.472.999 lot.
AKRA Turun Hampir 4% di Tengah Kenaikan IHSG
Posisi kedua dalam daftar saham LQ45 yang terpuruk ditempati oleh PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Saham AKRA menutup perdagangan di angka Rp 1.210 per saham, mencatat penurunan 3,97% dari Rp 1.260 pada penutupan Senin (23/6). Dibuka pada Rp 1.200, saham AKRA bergerak di rentang harga Rp 1.200 (terendah) hingga Rp 1.255 (tertinggi), dengan penurunan harian sebesar Rp 50 per saham.
Dalam periode tujuh hari terakhir (sejak 17 Juni), saham AKRA telah merosot 6,56% dari Rp 1.295. Kinerja jangka panjangnya juga kurang menggembirakan, tercatat turun 25,77% dari harga Rp 1.630 sejak setahun lalu (24 Juni). Total nilai transaksi saham AKRA di BEI mencapai Rp 36,70 miliar, dengan volume perdagangan sebesar 300.569 lot.
Penurunan ESSA Hampir Sentuh 10%
Selanjutnya, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menjadi saham dengan persentase penurunan terparah di antara ketiganya. Saham ESSA ditutup pada Rp 615 per saham, anjlok signifikan 9,56% dari harga penutupan Senin (23/6) di Rp 680. Saham ESSA dibuka pada Rp 665, bergerak dalam kisaran harga tertinggi Rp 665 dan terendah Rp 615, serta mengalami penurunan Rp 65 per saham dalam satu hari.
Menariknya, meskipun anjlok hari ini, saham ESSA masih mencatatkan kenaikan tipis 0,82% dalam tujuh hari terakhir (sejak 17 Juni) dari harga Rp 610. Namun, dalam setahun terakhir (sejak 24 Juni), saham ini telah terkoreksi 18,00% dari Rp 750. Berdasarkan catatan BEI, total nilai transaksi saham ESSA mencapai Rp 63,00 miliar, dengan volume perdagangan 993.643 lot.