Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi kekalahan Timnas Wanita Indonesia dari Taiwan dalam laga penutup Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 sebagai hal yang wajar. Menurut Erick, perbedaan signifikan dalam waktu persiapan menjadi faktor utama di balik hasil tersebut.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (5/7) malam, Timnas Wanita Indonesia, yang dijuluki Garuda Pertiwi, harus mengakui keunggulan Taiwan dengan skor 1-2. Hasil ini secara langsung memupus harapan Garuda Pertiwi untuk menjuarai Grup D dan melaju ke putaran final Piala Asia Wanita di Australia tahun depan.
Meskipun kalah, Erick mencatat adanya peningkatan performa yang signifikan dari skuad Indonesia, terutama bila dibandingkan dengan penampilan mereka saat takluk dari Pakistan di laga kedua.
Erick menjelaskan, “Kami sudah mencoba yang terbaik. Saya mendapatkan informasi bahwa persiapan tim Taipei [Taiwan] melibatkan waktu dua tahun dengan pemain-pemain senior, sementara tim kita baru dibentuk dalam beberapa bulan terakhir. Meski demikian, para pemain kita sudah menunjukkan permainan yang baik hari ini, walaupun kalah 1-2. Penampilan mereka jauh lebih baik dibandingkan saat menghadapi Pakistan.” Penjelasan ini disampaikan Erick kepada awak media di Indomilk Arena seusai pertandingan.
Sebagai bentuk dukungan, Erick juga secara langsung menyampaikan apresiasi kepada para pemain di ruang ganti. Ia menegaskan bahwa ke depan, PSSI akan mengalihkan fokus pada turnamen-turnamen mendatang, seperti Piala AFC U-19 dan ASEAN Women’s Championship 2025.
“Saya sangat mengapresiasi upaya mereka. Tadi saya sempat ke ruang ganti untuk memberikan dukungan langsung,” ujar Erick. Ia melanjutkan, “Fokus kami saat ini adalah persiapan untuk Piala AFC U-19, di mana tim akan dibagi menjadi dua. Untuk tim senior, fokusnya adalah di AFF [ASEAN Women’s Championship]. Memang, jumlah pemain yang tersedia masih terbatas, sehingga jika harus dibagi dua tim, bisa dibayangkan tantangan dalam menentukannya.”
Erick menekankan bahwa membangun sebuah tim yang solid merupakan proses yang membutuhkan kesabaran dan waktu.
“Memang dibutuhkan waktu untuk membangun sebuah tim yang kuat. Apakah program kami terlalu ambisius? Ya, kami harus berani terus melakukan terobosan-terobosan. Kita tidak boleh berpuas diri atau jalan di tempat,” tegas Erick, menegaskan komitmen PSSI terhadap pengembangan sepak bola putri.
Dengan demikian, Timnas Wanita Indonesia menutup fase grup dengan menempati posisi ketiga di klasemen akhir Grup D, setelah mencatat satu kemenangan atas Kirgizstan dan dua kekalahan dari Pakistan serta Taiwan. Sementara itu, Taiwan memastikan diri lolos ke putaran final Piala Asia Wanita setelah berhasil menyapu bersih seluruh pertandingan di grup dengan tiga kemenangan.