Ende, 5 Wisata Sejarah Tempat Sukarno Lahirkan Pancasila

Avatar photo

- Penulis

Senin, 2 Juni 2025 - 07:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jelajahi Ende, Bumi Pancasila: Menyelami Jejak Sejarah dan Keindahan Alam Flores

Ende, sebuah kota di Flores, Nusa Tenggara Timur, menyimpan lembaran sejarah penting bangsa Indonesia. Dikenal sebagai tempat pengasingan Bapak Proklamator, Sukarno, oleh pemerintah kolonial Belanda, Ende menjadi saksi bisu perjalanan batin seorang pemimpin besar. Sejak 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938, Sukarno diasingkan jauh dari sahabat dan pendukungnya, sebuah upaya Belanda untuk memutus pengaruhnya, berbeda dengan tahanan politik lain yang diasingkan ke Boven Digoel.

Namun, masa-masa pengasingan itu justru menjadi periode kontemplasi yang mendalam bagi Sukarno. Selama lebih dari empat tahun di kota itu, ia menghabiskan banyak waktu merenung di sebuah taman dekat rumah pengasingannya. Dari sanalah, gagasan fundamental bangsa, Pancasila, lahir dan kemudian dikemukakan Sukarno pada 1 Juni 1945 sebagai konsep dasar negara Indonesia. Oleh karena itu, Ende dengan bangga menyandang julukan Bumi Pancasila, dan tanggal 1 Juni diabadikan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Tak hanya kaya akan nilai sejarah, Ende juga menawarkan pesona wisata yang memukau. Jejak Sukarno yang menjadi daya tarik utama berpadu harmonis dengan keindahan alam dan kekayaan budaya setempat. Berikut adalah beberapa objek wisata menarik yang wajib Anda kunjungi di Ende:

1. Rumah Pengasingan Bung Karno
Berlokasi strategis di Kampung Ambugaga, hanya sekitar 2,6 kilometer dari Bandara H. Hasan Aroeboesman, Rumah Pengasingan Bung Karno adalah saksi bisu pengasingan presiden pertama Indonesia. Rumah yang dibangun pada tahun 1927 ini dulunya merupakan milik Haji Abdullah Ambuwaru dan dipinjamkan kepada Bung Karno. Hingga kini, tiga kamar di dalamnya masih terawat apik. Saat diasingkan, Bung Karno tinggal bersama istrinya, Inggit Garnasih; mertuanya, Ibu Amsi; dan anak angkatnya, Ratna Juami. Satu kamar utama ditempati Bung Karno dan istri, satu kamar lainnya untuk Ibu Amsi dan Ratna Juami, sementara satu kamar terpisah di belakang rumah khusus digunakan Bung Karno untuk beribadah dan semedi.

Baca Juga :  Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda: Tuntut Keadilan dan Kesejahteraan!

Rumah bersejarah ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berperingkat nasional sejak 13 Oktober 2014. Di dalamnya, pengunjung dapat melihat beragam koleksi peninggalan berharga, mulai dari biola kesayangan Bung Karno, kursi dan meja tamu, surat keterangan nikah, hingga tongkat pribadi dan tempat tidur yang ia gunakan selama pengasingan. Bahkan, beberapa karya lukis Bung Karno turut dipajang di dinding rumah, memberikan gambaran mendalam tentang sisi lain seorang pemimpin. Keinginan Sukarno agar rumah ini dijadikan museum terwujud pada tahun 1954, setelah ia menjabat sebagai presiden, menjadikannya Rumah Museum yang berharga.

2. Taman Renungan Bung Karno
Tidak jauh dari rumah pengasingan, terhampar sebuah taman yang kini dikenal sebagai Taman Renungan Bung Karno. Di sinilah Sukarno sering berteduh di bawah rindangnya pohon sukun bercabang lima, merenungi nasib bangsa sambil memandang laut yang membentang luas, menghubungkan Pulau Flores dengan Pulau Ende. Di bawah pohon sukun tersebut, terpahat tulisan monumental Bung Karno: “Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila.” Meskipun pohon sukun yang ada saat ini adalah pohon pengganti yang ditanam pada tahun 1981 setelah pohon aslinya tumbang sekitar tahun 1960, esensi dan makna historis taman ini tetap tak lekang oleh waktu.

3. Danau Kelimutu
Beralih dari jejak sejarah, Ende juga menyimpan keajaiban alam Danau Kelimutu di Woloara. Danau ini terkenal dengan tiga kawahnya yang memancarkan warna berbeda dan dapat berubah-ubah secara misterius, dari hijau menjadi biru, hitam, atau bahkan merah. Masyarakat setempat di kaki Gunung Kelimutu meyakini bahwa perubahan warna danau membawa pesan-pesan tertentu dari alam. Namun, secara ilmiah, fenomena perubahan warna ini disebabkan oleh aktivitas vulkanis yang mendorong gas-gas dari dalam Bumi ke permukaan danau, bereaksi serta bercampur dengan air, sehingga menghasilkan spektrum warna yang menakjubkan tanpa pola yang jelas.

Baca Juga :  Jelajahi Museum Ruwa Jurai Lampung: Perayaan Hari Museum yang Tak Terlupakan

4. Desa Adat Wologai
Dekat dengan Taman Nasional Kelimutu, terdapat Desa Wologai, sebuah desa adat yang mempesona dengan deretan rumah-rumah tradisionalnya yang autentik. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani kebun, menghasilkan komoditas unggulan seperti kopi, beras, dan kemiri yang sering dijemur di halaman rumah adat mereka. Kampung ini bahkan terkenal sebagai penghasil Kopi Wologai yang aromanya khas. Mengunjungi Desa Wologai bukan hanya sekadar melihat-lihat, melainkan kesempatan berharga untuk menyelami lebih dalam budaya dan tradisi masyarakat Wologai yang masih teguh dipertahankan.

5. Pantai Batu Biru
Untuk pengalaman liburan yang menyegarkan, kunjungi Pantai Batu Biru. Sesuai namanya, pantai ini memukau dengan hamparan bebatuan berwarna kebiruan di sepanjang pasirnya. Batu-batu bulat dan halus ini, dengan nuansa kebiruan yang unik, menciptakan pemandangan pantai yang luar biasa indah. Berlokasi di Penggajawa, Kecamatan Nangapanda, sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Ende, Pantai Batu Biru juga dikenal dengan airnya yang jernih dan bersih, menjadikannya destinasi sempurna untuk relaksasi dan liburan bersama keluarga.

Ende, dengan paduan sejarah, budaya, dan keindahan alamnya, menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Dari tapak tilas sang proklamator hingga keajaiban alam yang memukau, kota ini adalah permata tersembunyi di timur Indonesia yang patut dijelajahi.

Berita Terkait

Geopark Kebumen Mendunia, Bupati Terima Sertifikat UNESCO di Paris
Keindahan Tersembunyi Dunia, Seri Negara Memukau Bagian 12
Longsor Gunung Kuda: Surat Larangan Penambangan Diabaikan, Tragedi Tak Terhindarkan!
Awal Mula Thailand di Miss World, Kisah Sang Ratu Pertama
Sidang Isbat Idul Adha: Hasilnya, Tanggal, dan Rincian Lengkap
Opal Suchata Ukir Sejarah, Thailand Raih Miss World 2025 Pertama!
Polemik Orde Lama, PDI-P Menolak Penghapusan Sejarah?
Twibbon Hari Lahir Pancasila 2025, Link Download & Cara Buat!

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 09:22 WIB

Geopark Kebumen Mendunia, Bupati Terima Sertifikat UNESCO di Paris

Senin, 2 Juni 2025 - 07:57 WIB

Ende, 5 Wisata Sejarah Tempat Sukarno Lahirkan Pancasila

Senin, 2 Juni 2025 - 06:42 WIB

Keindahan Tersembunyi Dunia, Seri Negara Memukau Bagian 12

Minggu, 1 Juni 2025 - 21:47 WIB

Longsor Gunung Kuda: Surat Larangan Penambangan Diabaikan, Tragedi Tak Terhindarkan!

Minggu, 1 Juni 2025 - 17:52 WIB

Awal Mula Thailand di Miss World, Kisah Sang Ratu Pertama

Berita Terbaru

sports

Sancho Juara Eropa, Kembali ke MU, Karier Terancam?

Selasa, 3 Jun 2025 - 22:52 WIB

Food And Drink

Promo Iduladha Menarik di Horison Inn Alaska Semarang

Selasa, 3 Jun 2025 - 22:37 WIB

sports

Stefano Cugurra Latih Barito Putera, Kejutan di Liga 2!

Selasa, 3 Jun 2025 - 22:32 WIB

sports

Maarten Paes Datang, Skuad Garuda Lengkap Siap Tempur!

Selasa, 3 Jun 2025 - 22:02 WIB