Ragamutama.com JAKARTA. Setelah beberapa waktu melakukan aksi pelepasan saham, investor asing kini terlihat mulai kembali tertarik pada beberapa saham blue-chip perbankan. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu emiten yang mengalami peningkatan minat beli.
Berdasarkan data yang dihimpun dari RTI, dalam sebulan terakhir, saham bank syariah terbesar di Indonesia ini menarik perhatian investor asing. Tercatat, net buy atau aksi beli bersih saham BRIS oleh investor asing mencapai angka yang signifikan, yakni Rp 520 miliar selama periode tersebut.
Rinciannya, aktivitas pembelian saham BRIS oleh investor asing banyak difasilitasi melalui Verdhana Sekuritas Indonesia dengan nilai mencapai Rp 267,7 miliar dalam sebulan terakhir. Selain itu, CGS International Sekuritas juga tercatat melakukan pembelian saham BRIS senilai Rp 162,8 miliar.
Kondisi ini berdampak positif pada pergerakan harga saham BRIS, yang mengalami kenaikan cukup signifikan dalam sebulan terakhir. Data menunjukkan bahwa harga saham BRIS meningkat sekitar 28,11% dalam periode tersebut dan saat ini diperdagangkan pada level Rp 2.780 per saham.
Dari sisi fundamental, kinerja keuangan BRIS menunjukkan pertumbuhan yang solid. Laba bersih perusahaan pada triwulan pertama tahun ini tumbuh 10% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,9 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 9% YoY dan lonjakan pendapatan berbasis biaya dan operasional lainnya sebesar 36,5% YoY.
Saham Bank BUMN Diobral, BBCA dan BRIS Diborong Asing! Begini Kata Analis
Sejumlah analis pasar modal turut memberikan tanggapan terkait pertumbuhan signifikan pendapatan non-bunga BRIS pada kuartal I/2024. Analis Sinarmas Sekuritas, misalnya, mencatat bahwa pendapatan berbasis biaya dan operasional lainnya memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap total pendapatan operasional perusahaan.
“Untuk pertama kalinya, kontribusi ini melampaui ambang batas 20%, didorong oleh kinerja segmen emas, treasury, dan bancassurance. Akibatnya, Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) tumbuh 11,2% YoY,” ungkap analis Sinarmas Sekuritas, Ivan Purnama Putera, dalam risetnya yang dikutip pada Selasa (13/5).
Ivan menyoroti bahwa bisnis emas terus menjadi faktor pendorong pertumbuhan yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan berbasis biaya maupun pembiayaan. Menurutnya, hal ini menciptakan prospek yang menjanjikan untuk kinerja BRIS sepanjang tahun ini.
“Dengan status baru sebagai bank bullion, BRIS kini memperluas jangkauan layanan emasnya, termasuk transaksi jual-beli dan penitipan emas,” imbuh Ivan.
Kinerja BSI Tumbuh Solid, Saham BRIS Naik 28,21%
Senada dengan Ivan, Analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman, mengamini bahwa bisnis emas BSI menjadi salah satu pilar utama yang menopang kinerja bank syariah ini. Hal ini tercermin dari peningkatan dalam pembiayaan emas.
Mereka mencatat bahwa pembiayaan emas menunjukkan pertumbuhan yang kuat, dengan cicilan emas meningkat 170% YoY dan gadai emas tumbuh 35% YoY. Mengingat segmen emas menyumbang lebih dari 5% dari total pinjaman, mereka meyakini bahwa segmen ini akan terus memberikan kontribusi yang signifikan di masa mendatang.
“Meskipun demikian, BRIS tetap akan memprioritaskan penyaluran kredit ke segmen konsumer dalam jangka pendek hingga menengah,” jelas mereka dalam risetnya.
Sementara itu, analis Maybank Sekuritas, Jeffrosenberg Chenlim, menyampaikan bahwa terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, meskipun prospek pertumbuhan laba BRIS hingga akhir tahun tetap terlihat positif.
Beberapa risiko utama yang dapat mempengaruhi proyeksi Maybank Sekuritas antara lain, potensi divestasi saham BRIS yang dapat meningkatkan free float, pertumbuhan ekonomi syariah yang melambat, hingga potensi penurunan kualitas pembiayaan.
“Namun demikian, pertumbuhan laba BRIS tetap menjadi yang tertinggi di antara emiten yang kami pantau, dan kami memperkirakan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan, didukung oleh bisnis emas dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif,” tulis Jeffrosenberg.
BRIS Chart by TradingView
Berdasarkan berbagai sentimen tersebut, Maybank Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BRIS dengan target harga Rp3.600. Target ini didasarkan pada valuasi 3,2x Price-to-Book Value (P/BV) untuk estimasi tahun 2025.
Sementara itu, Ivan dari Sinarmas Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga yang sedikit direvisi menjadi Rp3.700. Revisi ini mencerminkan valuasi 3,3x P/BV selama tahun 2025, menyusul penyesuaian estimasi laba.
Terakhir, rekomendasi beli juga dipertahankan oleh analis Samuel Sekuritas dengan target harga 12 bulan sebesar Rp3.300 per saham.