Emas Berkilau: Lindung Nilai Terbaik Saat Perang Dagang AS-China Memanas

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 06:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  Harga emas mengalami kenaikan signifikan, melampaui angka US$3.200 per ons troi pada hari Jumat (11/4). Pemicunya adalah melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya kekhawatiran akan resesi yang disebabkan oleh eskalasi perang dagang antara AS dan China.

Kenaikan tajam ini mencerminkan kecenderungan investor untuk beralih ke aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat.

Harga Emas Tembus US$3.200 Jumat (11/4), Dolar Lesu di Tengah Panas Perang Dagang

Berdasarkan laporan dari Reuters, harga emas spot melonjak hampir 2% hingga mencapai US$3.235,89 per ons troi pada pukul 14:32 waktu setempat (1832 GMT). Sebelumnya, harga sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.245,28. Secara kumulatif, harga emas telah meningkat lebih dari 6% selama seminggu terakhir.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS (gold futures) mengalami kenaikan sebesar 2,1%, ditutup pada level US$3.244,6.

“Emas saat ini menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah situasi global yang terganggu oleh perang dagang yang dipicu oleh pemerintahan Trump,” ujar Nitesh Shah, seorang analis komoditas di WisdomTree.

Baca Juga :  Unilever Indonesia Umumkan Laba Rp 1,2 Triliun & Dividen Penuh Hingga 2025

“Nilai dolar AS mengalami penurunan, dan obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual besar-besaran seiring dengan berkurangnya kepercayaan terhadap AS sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan.”

Kenaikan ini terjadi setelah China meningkatkan tarif impor barang dari AS hingga 125% pada hari Jumat, yang semakin memperburuk ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Sebulan Harga Emas Antam Naik 12,51%, Hari Ini Meroket (11 April 2025)

Melemahnya nilai tukar dolar juga menyebabkan harga emas dalam denominasi dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli internasional, sehingga mendorong peningkatan permintaan secara global.

Selain dampak dari ketegangan geopolitik, lonjakan harga emas juga dipicu oleh aktivitas pembelian emas oleh bank-bank sentral, ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed (Bank Sentral AS), kondisi geopolitik yang labil, serta peningkatan aliran dana ke Exchange Traded Funds (ETF) yang berbasis emas.

Data ekonomi terbaru turut mendukung sentimen positif ini. Indeks Harga Produsen (IHP) atau Producer Price Index (PPI) AS untuk bulan Maret mengalami penurunan yang tidak terduga sebesar 0,4%. Namun, tarif impor diperkirakan akan memicu inflasi dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga :  10 Saham Paling Mahal di BEI, Saham DCII Tembus Rp11,61 Juta per Lot

Para pelaku pasar saat ini memperkirakan bahwa The Fed akan mulai melakukan pemangkasan suku bunga pada bulan Juni, dengan total pemangkasan diperkirakan mencapai sekitar 90 basis poin hingga akhir tahun 2025.

“Koreksi harga emas dalam jangka pendek mungkin saja terjadi, tetapi tren jangka menengah diperkirakan akan tetap meningkat,” kata Tai Wong, seorang trader logam independen.

Harga Emas Meroket, Saldo Emas di BSI Emas Digital Melonjak 231%

“Data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) dan PPI memberikan ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga, yang selanjutnya akan memberikan tekanan pada nilai dolar.”

Meskipun demikian, analis dari UBS mengingatkan bahwa potensi kenaikan harga emas dapat tertahan jika beberapa hal berikut terjadi: meredanya ketegangan geopolitik, perbaikan hubungan dagang, serta perbaikan signifikan dalam kondisi makroekonomi dan fiskal AS.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak meningkat sebesar 3,2% menjadi US$32,18 per ons troi, platinum mengalami sedikit penurunan sebesar 0,2% menjadi US$936,36, dan paladium menguat sebesar 0,7% menjadi US$914,87.

Berita Terkait

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!
BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia
Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!
8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:55 WIB

Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:19 WIB

Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:31 WIB

Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Berita Terbaru

finance

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

entertainment

Blake Lively & Justin Baldoni Vs Marvel: Sengketa Hukum Memanas!

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:35 WIB