Emas Spot Melonjak: Tiga Katalis Utama Dorong Kenaikan Harga di Tengah Gejolak Global
Harga emas spot dunia menunjukkan kenaikan signifikan seiring kembali memanasnya ketegangan geopolitik dan ekonomi global. Logam mulia ini diproyeksikan akan terus melanjutkan tren penguatannya dalam waktu dekat, menjadi sorotan utama di pasar komoditas.
Berdasarkan data *real time* Trading Economics pada Senin (2/6) pukul 22.00 WIB, harga emas spot tercatat naik 2,68% dalam sehari, mencapai level US$ 3.377 per ton. Kenaikan impresif ini mengindikasikan respons pasar terhadap sentimen-sentimen yang tengah berkembang.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga katalis utama yang menjadi pendorong di balik penguatan harga emas ini.
Katalis pertama adalah ketegangan geopolitik yang terus berlanjut di Eropa Timur, khususnya antara Rusia dan Ukraina. Situasi ini telah memicu Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Perkembangan terbaru menunjukkan para Senator AS akan membahas kelanjutan sanksi ini pada pekan mendatang, menambah ketidakpastian global yang sering kali mendorong investor mencari *safe haven* seperti emas.
Kedua, Ibrahim menyoroti kembali bergulirnya tensi perdagangan global. Keputusan mantan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% memicu kekhawatiran baru. AS sendiri merupakan salah satu konsumen baja terbesar di dunia, dengan catatan impor 7,1 juta metrik ton pada kuartal I-2025, meningkat 3,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya menurut International Trade Administration. Kebijakan tarif 50% ini langsung menuai kecaman dari negara-negara pemasok utama seperti Kanada, Tiongkok, Selandia Baru, dan Australia, yang secara otomatis memicu kembali ketegangan perdagangan internasional.
Katalis ketiga yang tak kalah penting adalah potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, pada akhir tahun ini. Meskipun Ibrahim menilai tarif yang diberlakukan Trump saat ini berdampak kecil terhadap ekonomi AS dan tidak mungkin berdampak lama terhadap inflasi, ekspektasi kebijakan moneter The Fed ini tetap menjadi faktor kunci yang dapat melemahkan dolar AS dan pada gilirannya mendukung harga emas.
Ketiga sentimen besar inilah yang secara kolektif mendorong penguatan harga emas spot secara signifikan. Ibrahim bahkan memproyeksikan harga emas spot dapat menembus level US$ 3.400 dalam minggu ini, bahkan diprediksi tercapai pada Selasa (3/6). Proyeksi ini juga sejalan dengan potensi pelemahan indeks dolar AS yang diprediksi akan turun ke level 98 bps, menjadikan emas semakin menarik sebagai aset lindung nilai.