Emas Berkilau Lagi? Harga Emas Diprediksi Naik di Tengah Ketidakpastian

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 3 Juni 2025 - 00:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Emas Spot Melonjak: Tiga Katalis Utama Dorong Kenaikan Harga di Tengah Gejolak Global

Harga emas spot dunia menunjukkan kenaikan signifikan seiring kembali memanasnya ketegangan geopolitik dan ekonomi global. Logam mulia ini diproyeksikan akan terus melanjutkan tren penguatannya dalam waktu dekat, menjadi sorotan utama di pasar komoditas.

Berdasarkan data *real time* Trading Economics pada Senin (2/6) pukul 22.00 WIB, harga emas spot tercatat naik 2,68% dalam sehari, mencapai level US$ 3.377 per ton. Kenaikan impresif ini mengindikasikan respons pasar terhadap sentimen-sentimen yang tengah berkembang.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga katalis utama yang menjadi pendorong di balik penguatan harga emas ini.

Katalis pertama adalah ketegangan geopolitik yang terus berlanjut di Eropa Timur, khususnya antara Rusia dan Ukraina. Situasi ini telah memicu Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Perkembangan terbaru menunjukkan para Senator AS akan membahas kelanjutan sanksi ini pada pekan mendatang, menambah ketidakpastian global yang sering kali mendorong investor mencari *safe haven* seperti emas.

Baca Juga :  UNVR Meroket! Dividen 100% Laba Picu Kenaikan Saham Unilever Hingga 17%

Kedua, Ibrahim menyoroti kembali bergulirnya tensi perdagangan global. Keputusan mantan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% memicu kekhawatiran baru. AS sendiri merupakan salah satu konsumen baja terbesar di dunia, dengan catatan impor 7,1 juta metrik ton pada kuartal I-2025, meningkat 3,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya menurut International Trade Administration. Kebijakan tarif 50% ini langsung menuai kecaman dari negara-negara pemasok utama seperti Kanada, Tiongkok, Selandia Baru, dan Australia, yang secara otomatis memicu kembali ketegangan perdagangan internasional.

Katalis ketiga yang tak kalah penting adalah potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, pada akhir tahun ini. Meskipun Ibrahim menilai tarif yang diberlakukan Trump saat ini berdampak kecil terhadap ekonomi AS dan tidak mungkin berdampak lama terhadap inflasi, ekspektasi kebijakan moneter The Fed ini tetap menjadi faktor kunci yang dapat melemahkan dolar AS dan pada gilirannya mendukung harga emas.

Baca Juga :  Kekhawatiran Investor: Perlambatan Ekonomi Global Meski AS-China Damai Tarif

Ketiga sentimen besar inilah yang secara kolektif mendorong penguatan harga emas spot secara signifikan. Ibrahim bahkan memproyeksikan harga emas spot dapat menembus level US$ 3.400 dalam minggu ini, bahkan diprediksi tercapai pada Selasa (3/6). Proyeksi ini juga sejalan dengan potensi pelemahan indeks dolar AS yang diprediksi akan turun ke level 98 bps, menjadikan emas semakin menarik sebagai aset lindung nilai.

Berita Terkait

IMF Soroti Pengangguran Indonesia, Istana: Masukan Berharga!
BI Perkuat Pembiayaan Syariah, Atasi Perlambatan Ekonomi?
MEDC: Analis Sarankan Tahan, AMMN Rugi, Apa Dampaknya?
Harga Emas Antam Anjlok, Akhiri Reli Kenaikan Dua Hari!
Harga Emas Antam Hari Ini
PGEO Tebar Dividen Jumbo US$ 136,4 Juta, Investor Sumringah!
PACK Kena UMA, Saham Abadi Nusantara Dipantau Ketat BEI
Dividen Gede Blue Chip, Rp 1,79 Triliun, Ini Rekomendasi Sahamnya!

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 15:52 WIB

IMF Soroti Pengangguran Indonesia, Istana: Masukan Berharga!

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:32 WIB

BI Perkuat Pembiayaan Syariah, Atasi Perlambatan Ekonomi?

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:37 WIB

MEDC: Analis Sarankan Tahan, AMMN Rugi, Apa Dampaknya?

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:57 WIB

Harga Emas Antam Anjlok, Akhiri Reli Kenaikan Dua Hari!

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:32 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini

Berita Terbaru

Society Culture And History

Tragedi Tambang Cirebon: 21 Tewas, Longsor Berulang, Kelalaian?

Rabu, 4 Jun 2025 - 15:37 WIB