Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
—
Harga Emas Antam Hari Ini 14 Juni 2025: Melonjak Rp9 Ribu, Cek Rincian dan Potensi Investasinya
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) kembali menunjukkan kenaikan signifikan pada Sabtu, 14 Juni 2025. Terpantau di situs resmi Logam Mulia, harga emas pecahan 1 gram kini mencapai Rp1.960.000, melesat Rp9.000 dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp1.951.000.
Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada harga jual, tetapi juga pada harga *buyback* atau harga pembelian kembali emas oleh Antam. Tercatat, harga *buyback* logam mulia Antam juga naik dengan nominal serupa, menjadi Rp1.804.000 per gram. Perlu dipahami, harga *buyback* adalah patokan bagi konsumen yang ingin menjual kembali emas batangan mereka kepada Antam. Artinya, nominal inilah yang akan diterima pemegang logam mulia saat hendak mencairkan investasinya.
Rincian Harga Emas Antam Berbagai Pecahan pada 14 Juni 2025
Untuk memberikan gambaran lebih lengkap mengenai pergerakan harga, berikut adalah daftar harga emas Antam per 14 Juni 2025, berdasarkan berbagai pecahan yang tersedia:
* Emas Antam 0.5 gram: Rp1.030.000
* Emas Antam 1 gram: Rp1.960.000
* Emas Antam 2 gram: Rp3.860.000
* Emas Antam 3 gram: Rp5.765.000
* Emas Antam 5 gram: Rp9.575.000
* Emas Antam 10 gram: Rp19.095.000
* Emas Antam 25 gram: Rp47.612.000
* Emas Antam 50 gram: Rp95.145.000
* Emas Antam 100 gram: Rp190.212.000
* Emas Antam 250 gram: Rp475.265.000
* Emas Antam 500 gram: Rp950.320.000
* Emas Antam 1.000 gram: Rp1.900.000.000
Penting untuk dicatat bahwa harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22. Bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pajak yang dikenakan adalah sebesar 0,45 persen dari nilai emas batangan. Namun, bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP, potongan pajak yang berlaku lebih tinggi, yaitu 0,9 persen.
Emas Fisik: Instrumen Investasi Rendah Risiko dengan Tantangan Unik
Dalam dunia investasi, setiap instrumen memiliki tingkat risiko yang bervariasi, mulai dari rendah, moderat, hingga tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, emas fisik atau logam mulia merupakan salah satu instrumen investasi dengan risiko yang relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan nilainya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan bunga bank dan sifatnya yang cukup likuid, mudah dicairkan kapan saja.
Namun, Andy juga mengingatkan adanya risiko lain yang melekat pada emas fisik, yaitu risiko kehilangan atau pencurian, terutama saat dibawa bepergian. “Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri,” jelas Andy kepada *RAGAMUTAMA.COM*.
Lebih lanjut, Andy menekankan prinsip dasar dalam investasi: instrumen dengan risiko rendah umumnya akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, instrumen yang menawarkan potensi imbal hasil lebih besar juga akan memiliki risiko kerugian yang lebih tinggi, yang dikenal dengan adagium *high risk, high return*. Oleh karena itu, jangan sampai masyarakat berasumsi bahwa investasi risiko rendah akan selalu memberikan *return* yang tinggi.
Strategi Menghitung Keuntungan dari Investasi Emas
Memahami cara menghitung potensi keuntungan adalah kunci dalam berinvestasi emas. Prinsipnya sederhana: cari selisih antara harga jual dan harga beli. Sebagai contoh, jika Anda membeli emas Antam seharga Rp1.910.000 per gram dan harga jual kembali (*buyback*) saat itu adalah Rp1.754.000 per gram, maka terdapat selisih rugi sebesar Rp156.000.
Ini berarti, Anda perlu menunggu hingga selisih harga tersebut melebihi harga beli awal Anda untuk bisa meraih keuntungan. Jika Anda membeli emas di pagi hari dan langsung menjualnya kembali di sore hari, kemungkinan besar Anda akan mengalami kerugian, seperti dalam contoh di atas. Namun, situasinya akan berbeda jauh jika Anda membeli emas hari ini dan menjualnya lima tahun kemudian. Inilah mengapa emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang, di mana volatilitas harian dapat diabaikan untuk keuntungan yang lebih stabil dalam kurun waktu yang lebih lama.
Poin Penting:
* Harga emas Antam naik menjadi Rp1.960.000 per gram pada 14 Juni 2025.
* Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah yang menawarkan pertumbuhan nilai stabil dan likuiditas tinggi.
* Investasi emas sangat cocok untuk tujuan jangka panjang guna memaksimalkan potensi keuntungannya.
—