Ekonomi Indonesia Resilient: Bertahan dan Tumbuh di Tengah Perang Dagang AS-China

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 24 April 2025 - 14:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Di tengah dinamika ekonomi global yang kompleks, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rusmin Amin, menyatakan keyakinannya bahwa perekonomian Indonesia akan terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan, meskipun dihadapkan pada tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

“Dalam situasi geopolitik yang dinamis dan ketidakpastian ekonomi global, kita patut bersyukur karena ekonomi Indonesia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan positif,” ungkap Rusmin dalam sambutannya pada acara Gambir Trade Talk yang berlangsung di Cikini, Jakarta Pusat, pada hari Kamis, 24 April 2025.

Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina semakin terasa setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif balasan terhadap berbagai barang dan komoditas impor dari sekitar 60 negara. Langkah ini ditandai dengan kenaikan tarif impor barang asal Cina hingga mencapai 145 persen. Sebagai respons, Cina memberlakukan tarif impor balasan hingga 125 persen.

Baca Juga :  BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia

Selain Cina, Indonesia juga terkena dampak kebijakan tarif Trump, dengan pemberlakuan tarif sebesar 32 persen terhadap produk-produk asal Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan defisit perdagangan yang dialami Amerika Serikat. Pemerintahan Donald Trump berpendapat bahwa Indonesia menerapkan kebijakan tarif dan non-tarif yang dianggap menghambat kepentingan ekonomi Amerika Serikat.

Rusmin menjelaskan bahwa berbagai lembaga internasional terkemuka, seperti Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), memproyeksikan stabilitas ekonomi Indonesia hingga tahun depan.

“Bank Dunia, IMF, dan OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil pada kisaran 4,9 persen hingga 5,1 persen sampai tahun 2026,” jelas Rusmin.

Menurutnya, salah satu faktor kunci yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah kontribusi dan kualitas sumber daya manusia. Rusmin menekankan bahwa sumber daya manusia ini mencakup peran penting perempuan. Meskipun demikian, Rusmin mencatat bahwa tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja masih berada di sekitar 53 persen.

Baca Juga :  Harga Emas Antam di Pegadaian Turun Hari Ini, Minat Borong?

Padahal, menurut Rusmin, perempuan memiliki peran strategis yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. “Mengingat jumlah perempuan hampir mencapai 50 persen dari total populasi Indonesia,” imbuhnya.

Rusmin menyoroti bahwa peran strategis perempuan semakin terlihat melalui kontribusi mereka yang semakin besar terhadap ekonomi, terutama dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia mengungkapkan bahwa sekitar 64,5 persen UMKM dikelola oleh perempuan. Potensi nilai bisnis yang dapat dihasilkan oleh UMKM pada tahun 2025 diperkirakan mencapai sekitar US$ 130 miliar.

Pilihan Editor: Strategi Pemerintah Indonesia Terbebas dari Tarif Trump

Berita Terkait

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?
PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!
NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 05:47 WIB

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Senin, 16 Juni 2025 - 05:37 WIB

PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Berita Terbaru

finance

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Senin, 16 Jun 2025 - 05:47 WIB

finance

PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Senin, 16 Jun 2025 - 05:37 WIB

Public Safety And Emergencies

Gempa Tasikmalaya M 4,8 Guncang Hebat, Pangandaran Ikut Merasakan!

Senin, 16 Jun 2025 - 05:22 WIB