Ekonomi Global 2025: BI Optimis Tumbuh 3 Persen, Ini Faktanya!

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BI Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2025 di 3 Persen, Waspadai Ketidakpastian Tarif dan Geopolitik

JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memproyeksikan stabilitas pertumbuhan ekonomi global pada kisaran 3 persen untuk tahun 2025. Meskipun ketidakpastian perekonomian dunia dinilai sedikit mereda, namun tingkat kewaspadaan tetap tinggi, terutama akibat dinamika negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) serta eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang belum usai.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Selasa (18/6/2025), menjelaskan bahwa berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif yang diterapkan AS telah berdampak pada perlambatan ekonomi global. Terlihat, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti AS, Eropa, dan Jepang terus menunjukkan tren melambat, meskipun telah didukung oleh kebijakan fiskal ekspansif dan pelonggaran kebijakan moneter.

Senada, ekonomi China diperkirakan juga akan mengalami perlambatan signifikan. Hal ini dipicu oleh penurunan ekspor, khususnya ke pasar AS, serta melemahnya permintaan domestik. Berbeda dengan tren global, ekonomi India justru diproyeksikan tetap tumbuh kuat, didorong oleh tingginya aktivitas investasi di dalam negeri. “Dengan perkembangan tersebut, prospek pertumbuhan ekonomi dunia 2025 tetap sebesar 3 persen,” tegas Perry.

Baca Juga :  IHSG Sesi I Melonjak: Sentuh Level Tertinggi 6.267!

Lebih lanjut, Perry memaparkan bahwa tekanan inflasi di AS mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi. Namun demikian, inflasi pada kelompok barang justru meningkat, sebagian besar karena dampak kebijakan tarif. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan *Fed Funds Rate* (FFR) di masa mendatang.

Di pasar keuangan global, terjadi pergeseran arus modal yang menarik perhatian. Modal cenderung beralih dari AS menuju aset-aset yang dinilai lebih aman, serta mengalir ke aset keuangan negara-negara berkembang. Pergeseran ini menyebabkan pelemahan indeks dolar AS terhadap mata uang negara maju (DXY) maupun negara berkembang (ADXY).

Baca Juga :  Astra Agro (AALI) Tebar Dividen Rp1,14 Triliun dan Angkat Presiden Direktur Baru

Perry kembali menekankan bahwa ketidakpastian global masih akan tetap tinggi di masa depan. Faktor utamanya adalah negosiasi tarif yang belum tuntas antara AS dan sejumlah negara, serta potensi eskalasi lebih lanjut dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Menyikapi kondisi tersebut, BI menegaskan perlunya respons kebijakan yang cermat dan koordinasi yang erat antarotoritas. Hal ini krusial untuk menjaga ketahanan eksternal, stabilitas nilai tukar Rupiah, dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Sebagai informasi, dalam RDG Mei 2025 lalu, BI telah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,9 persen (proyeksi April) menjadi 3 persen. Revisi tersebut dilandasi oleh kesepakatan sementara antara AS dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari, dan proyeksi ini tetap dipertahankan dalam RDG Juni 2025.

Berita Terkait

Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!
Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Berita Terbaru

Society Culture And History

Bendera One Piece Picu Polemik: Ini Kata UU Pengibaran Bendera!

Senin, 4 Agu 2025 - 21:50 WIB

politics

Gibran One Piece: Strategi Politik di Pilpres 2024?

Senin, 4 Agu 2025 - 19:58 WIB