Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus (Freepik)

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus (Freepik)

RAGAMUTAMA.COM – Pada 17 Januari 2025, Biro Statistik Nasional China mengumumkan bahwa ekonomi negara itu berhasil tumbuh sebesar 5% pada tahun 2024, melebihi perkiraan sebelumnya yang hanya mencapai 4,9%.

Pencapaian ini tercapai berkat serangkaian kebijakan stimulus yang diperkenalkan pada bulan September 2024, yang memberikan dorongan signifikan bagi stabilitas ekonomi.

Ekonomi terbesar kedua di dunia ini mengalami stabilisasi yang lebih baik dari yang diharapkan, meskipun tantangan besar seperti potensi perang dagang baru dengan AS dan permintaan domestik yang lesu masih mengancam prospek ekonomi tahun ini.

Baca Juga :  Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 - Comeback, Chen Yu Fei Bawa Semangat yang Berapi-api

Pada kuartal keempat 2024, China tercatat tumbuh 5,4%, mengalahkan ekspektasi analis dan mencatatkan laju pertumbuhan tercepat sejak kuartal kedua 2023.

Ekspor China telah menjadi pilar utama perekonomian negara tersebut, dengan surplus perdagangan yang mencatatkan rekor lebih dari $990 miliar pada tahun lalu.

Sementara itu, data Desember 2024 menunjukkan bahwa ekonomi China mulai memperoleh momentum kembali, dengan produksi industri meningkat 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya, dan penjualan ritel naik 3,7% menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Meski mengalami pertumbuhan, ekonomi China tidak meledak seperti yang diharapkan setelah kebijakan pembatasan pandemi dicabut.

Baca Juga :  Robot Kaki 4 China Bisa Lari Sekencang Manusia Tercepat di Dunia

Krisis properti yang berkepanjangan, utang lokal yang semakin meningkat, serta permintaan domestik yang lemah terus menjadi kendala.

Selain itu, risiko perang dagang dengan AS, yang dapat mempengaruhi ekspor, tetap menjadi ancaman besar bagi ekonomi China.

Nilai tukar yuan juga mengalami tekanan, dengan dolar AS yang kuat dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah China mendorong yuan jatuh ke level terendah dalam 16 bulan terakhir, yakni 7,33 CNY per dolar.

Berita Terkait

Singapura jadi Satu-satunya Kota Paling Aman di Dunia bagi Wisatawan Amerika
Wall Street Kembali Menguat Usai Saham Nvidia, Apple, dan Tesla Naik
Betulkah Nama Teluk Meksiko Berubah Menjadi Teluk Amerika di Google Maps?
Argentina Gunakan “Gergaji Mesin” untuk Efisiensi Anggaran: Pangkas Kementerian dan Pegawai Negeri
Venesia Naikkan Biaya Masuk Turis jadi Dua Kali Lipat
Sektor Energi dan Bahan Baku Jadi “Pemberat” Laju IHSG Pekan Lalu
Ekonom Ini Sebut Indonesia Masuk BRICS Bukan untuk Dedolarisasi, tapi Perluas Mitra Dagang
Hongqi Luncurkan Mobil Listrik Tiangong 05 untuk Bersaing dengan Tesla Model 3
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:06 WIB

Singapura jadi Satu-satunya Kota Paling Aman di Dunia bagi Wisatawan Amerika

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:46 WIB

Wall Street Kembali Menguat Usai Saham Nvidia, Apple, dan Tesla Naik

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:36 WIB

Betulkah Nama Teluk Meksiko Berubah Menjadi Teluk Amerika di Google Maps?

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:17 WIB

Argentina Gunakan “Gergaji Mesin” untuk Efisiensi Anggaran: Pangkas Kementerian dan Pegawai Negeri

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:07 WIB

Venesia Naikkan Biaya Masuk Turis jadi Dua Kali Lipat

Berita Terbaru