Ekonom Ungkap Peluang Emas RI Raih Kemajuan Besar Lewat Kebijakan Tarif Trump

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Achmad Nur Hidayat, ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, membantah pernyataan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, yang menyebut tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS) sebagai “ancaman eksistensial” bagi ekspor Indonesia. Pernyataan Mari tersebut dimuat di Harian Kompas, Kamis (3/4/2025).

Achmad menilai klaim Mari terlalu berlebihan dan tidak berdasar pada fakta terkini. Ia menjelaskan, “Faktanya, ekspor Indonesia ke AS hanya berkontribusi 12 persen dari total ekspor nasional. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Vietnam (28 persen) atau Meksiko (36 persen),” tulis Achmad dalam catatannya kepada RAGAMUTAMA.COM, Jumat (4/4/2025).

Meskipun demikian, ekspor Indonesia ke AS mengalami peningkatan signifikan, hampir 48 persen dalam lima tahun terakhir, dari 17,84 miliar dolar AS pada 2019 menjadi 26,31 miliar dolar AS pada 2024. Tekstil dan rajutan merupakan komoditas utama yang diekspor ke AS, menjadikan negara tersebut pasar utama bagi produk-produk tersebut.

Terkait kekhawatiran akan kebijakan tarif baru AS, Achmad melihat adanya peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan situasi ini.

1. Penyebab anjloknya industri tekstil dan alas kaki dalam negeri bukan hanya gegara Trump

Kenaikan tarif impor dan penerapan tarif resiprokal memang dikhawatirkan akan berdampak buruk pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta alas kaki dalam negeri. Namun, Achmad berpendapat bahwa kedua sektor tersebut telah lama menghadapi masalah struktural, seperti kurangnya inovasi dan ketergantungan yang tinggi pada tenaga kerja murah.

Baca Juga :  Tren Buy Now Pay Later (BNPL) Menguat, Repayment LinkAja Tumbuh 30% pada 2024

“Jadi, sektor TPT dan alas kaki yang terdampak tarif 32 persen Trump sebenarnya telah lama kehilangan daya saing karena ketergantungan pada tenaga kerja murah, bukan hanya karena tarif AS,” tegas Achmad.

15 Daftar Produk Ekspor RI ke AS yang Paling Terdampak Tarif Trump

15 Daftar Produk Ekspor RI ke AS yang Paling Terdampak Tarif Trump

2. Peluang bagi Indonesia untuk lakukan lompatan besar

Achmad melihat adanya peluang besar bagi Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi. Industri elektronik, misalnya, dapat beralih dari sekadar perakitan ke penguasaan teknologi, seperti yang telah berhasil dilakukan Vietnam di sektor semikonduktor.

“Selain itu, sektor pertanian dan kelautan memiliki potensi pasar yang besar di Timur Tengah dan Afrika yang selama ini belum tergarap optimal. Kenaikan tarif pada produk kayu juga dapat menjadi dorongan untuk mengembangkan industri furnitur bernilai tambah tinggi, bukan hanya ekspor kayu gelondongan,” tambah Achmad.

3. Daftar produk RI dengan ekspor terbesar ke AS

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-Desember 2024, berikut komoditas ekspor Indonesia ke AS terbesar:

  1. Mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), nilainya 4,18 miliar dolar AS
  2. Pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61), nilainya 2,48 miliar dolar AS
  3. Alas kaki (HS 64) nilainya 2,39 miliar dolar AS
  4. Pakaian dan aksesori pakaian yang tidak dirajut atau dikait (HS 62) nilainya 2,1 miliar dolar AS
  5. Lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), nilainya 1,78 miliar dolar AS
  6. Karet dan barang dari karet (HS 40), nilainya 1,68 miliar dolar AS
  7. Perabotan dan alat penerangan (HS 94), nilainya 1,43 miliar dolar AS
  8. Ikan dan udang (HS 03), nilainya 1,09 miliar dolar AS
  9. Mesin dan peralatan mekanis (HS 84), nilainya 1,01 miliar dolar AS
  10. Olahan dari daging dan ikan (HS 16), nilainya 788 juta dolar AS
  11. Kayu laminasi (HS 44), nilainya 733 juta dolar AS
  12. Kopi, teh (HS 09), nilainya 455,77 juta dolar AS
  13. Kimia dasar organik (HS 29), nilainya 415 juta dolar AS
  14. Kendaraan dan aksesori (HS 87), nilainya 254,8 juta dolar AS
  15. Besi dan baja (HS 72), nilainya 231 juta dolar AS
Baca Juga :  Saham Pilihan Asing: Daftar Teratas Diburu Saat IHSG Terkoreksi!

Fakta-Fakta Kebijakan Tarif Resiprokal Trump yang Bikin Geger Dunia

Fakta-Fakta Kebijakan Tarif Resiprokal Trump yang Bikin Geger Dunia

Berita Terkait

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi
Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?
Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:27 WIB

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:11 WIB

Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Berita Terbaru

Society Culture And History

Skandal UTBK 2025: Mahasiswa dan Alumni ITB Diduga Lakukan Perjokian!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:51 WIB

Food And Drink

Rayakan May Day: Promo Makanan & Tiket Wahana Menanti!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:47 WIB

entertainment

Raisa Ungkap Pengalaman dan Pandangannya Sebagai Seorang Ambivert

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:43 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Akhirnya Buka Suara: Sakitkah Atalia Saat Ridwan Kamil Diselingkuhi?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:39 WIB