Efisiensi Anggaran Negara Diperkirakan Berlanjut Hingga Tahun 2026: Ini Alasannya

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Pemerintah akan terus menerapkan kebijakan efisiensi anggaran hingga tahun 2026. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, seusai menghadiri Rapat Paripurna DPR ke-18 di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Selasa, 20 Mei 2025.

Menurut Sri Mulyani, proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2026 akan sangat dipengaruhi oleh hasil evaluasi dari berbagai upaya efisiensi yang telah dilaksanakan. “Kami akan terus memantau dan mengevaluasi berbagai inisiatif efisiensi. Hasil evaluasi inilah yang akan menjadi dasar penyusunan APBN 2026,” jelas Sri Mulyani pada Selasa, 20 Mei 2025.

Implementasi efisiensi anggaran ini didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang telah diselesaikan pada 7 Maret 2025. Dalam pelaksanaannya, pemerintah mengarahkan efisiensi anggaran pada kementerian/lembaga sebesar Rp 256,1 triliun, serta efisiensi pada pos transfer ke daerah senilai Rp 50,59 triliun.

Baca Juga :  Kashmir Memanas: Akar Konflik India-Pakistan yang Wajib Diketahui

Keterbatasan Sumber Daya APBN

Penerapan kebijakan efisiensi anggaran dalam penyusunan APBN 2026 didasari oleh beberapa pertimbangan krusial. Salah satu faktor utama adalah adanya keterbatasan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen kebijakan fiskal.

Oleh karena itu, pemerintah akan lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran, memfokuskan pada sektor-sektor yang benar-benar menjadi prioritas nasional dan memerlukan dukungan kuat dari pemerintah. Sri Mulyani menekankan bahwa pendekatan selektif ini bertujuan agar anggaran negara dapat memberikan dampak yang optimal bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, efisiensi anggaran juga diperlukan untuk menjaga peran APBN sebagai instrumen counter cyclical yang responsif terhadap dinamika ekonomi dan mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat serta sektor usaha. Dengan mengoptimalkan fungsi tersebut, APBN diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi di tengah potensi tekanan baik dari dalam negeri maupun global.

Baca Juga :  Dasco Minta Tunda Pembahasan Efisiensi, Ekonom: Tanda Ada Ketidakseimbangan Penyisiran Anggaran

Dalam rapat paripurna DPR, pemerintah merencanakan alokasi belanja tahun 2026 berada di kisaran 14,19 persen hingga 14,75 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara itu, target defisit fiskal pada tahun yang sama diproyeksikan berada dalam rentang 2,48 persen hingga 2,53 persen dari PDB.

Anggaran untuk sektor pendidikan pada tahun 2026 diperkirakan mencapai antara Rp 727 triliun hingga Rp 761 triliun. Sementara sektor kesehatan ditargetkan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp181 triliun hingga Rp 228 triliun.

Sri Mulyani telah menyerahkan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2026 kepada DPR pada tanggal 20 Mei 2025. Dokumen ini menjadi fondasi awal dalam proses penyusunan APBN 2026.

Ilona Estherina turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Senjakala Industri Batu Bara. Sampai Kapan?

Berita Terkait

Kalteng Genjot Pembentukan 1.432 Koperasi Merah Putih: 68 Diresmikan Saat HUT Provinsi
Wamendes Targetkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Beroperasi Juli 2025
Prabowo: Sederhanakan Regulasi Migas, Pejabat Terancam Dicopot!
Puluhan Blok Migas Ditawarkan, Prabowo Desak Regulasi Lebih Sederhana
Kemlu RI Mengecam Keras Serangan Israel di RS Indonesia, Gaza
Tragis: Daftar Rumah Sakit Gaza Hancur Akibat Serangan Israel, Termasuk RS Indonesia
TNI AL Berhasil Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Narkoba, Budi Gunawan Sampaikan Apresiasi
Jokowi Bungkam: Budi Arie Terseret Kasus Judi Online?

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 19:09 WIB

Kalteng Genjot Pembentukan 1.432 Koperasi Merah Putih: 68 Diresmikan Saat HUT Provinsi

Rabu, 21 Mei 2025 - 19:05 WIB

Wamendes Targetkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Beroperasi Juli 2025

Rabu, 21 Mei 2025 - 18:21 WIB

Puluhan Blok Migas Ditawarkan, Prabowo Desak Regulasi Lebih Sederhana

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:45 WIB

Kemlu RI Mengecam Keras Serangan Israel di RS Indonesia, Gaza

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:25 WIB

Tragis: Daftar Rumah Sakit Gaza Hancur Akibat Serangan Israel, Termasuk RS Indonesia

Berita Terbaru

finance

BI Imbau Bank: Segera Turunkan Suku Bunga Tinggi!

Rabu, 21 Mei 2025 - 18:52 WIB