PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) Akan Bagikan Dividen Rp 254 Miliar, Ini Prospek Sahamnya di Tengah Tekanan Jual Asing
JAKARTA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) siap membagikan dividen tunai fantastis senilai Rp 254,39 miliar kepada para pemegang sahamnya, bersumber dari perolehan laba bersih tahun buku 2024. Kabar gembira ini datang menjelang masa *cum dividen* DSNG di pasar reguler dan negosiasi yang dijadwalkan pada Selasa, 17 Juni 2024.
Meskipun prospek dividen DSNG menjanjikan, pergerakan sahamnya saat ini tengah menjadi sorotan. Menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, secara teknikal, saham DSNG tengah dihadapkan pada tekanan jual oleh investor asing. Sentimen pasar yang cenderung negatif berpotensi memengaruhi kinerja harga saham DSNG setelah melewati tanggal *cum date* dividen.
Nafan menjelaskan lebih lanjut, “Jika sentimen pasar negatif, bisa jadi akan memengaruhi pergerakan harga DSNG. Namun, apabila pelemahannya mulai terbatas, ini bisa menjadi pertimbangan yang menarik untuk akumulasi.” Kendati demikian, Nafan melihat bahwa pergerakan saham DSNG masih cukup menjanjikan, setidaknya untuk jangka pendek hingga menengah, dengan target harga Rp 840 per saham.
Optimisme terhadap saham DSNG juga terlihat pada rekomendasi jangka panjangnya. Untuk horizon investasi yang lebih panjang, Nafan merekomendasikan *buy* dengan target harga yang lebih tinggi, yakni mencapai Rp 1.080 per saham. Ini mengindikasikan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi emiten kelapa sawit ini.
Pada awalnya, potensi *dividend gain* menjadi salah satu alasan kuat bagi investor untuk tetap mengoleksi saham DSNG. Namun, ke depan, fokus investor diprediksi akan bergeser pada kinerja keuangan DSNG serta prospek usaha jangka panjangnya. Prospek DSNG secara keseluruhan dinilai akan tetap positif, terutama dengan adanya katalis potensial dari kebijakan pemerintah.
“Prospek DSNG semestinya akan tetap positif. Apalagi jika kebijakan pemerintah terkait peningkatan mandatori biodiesel dari B40 menjadi B50 benar-benar direalisasikan,” pungkas Nafan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi dorongan signifikan bagi peningkatan kapasitas produksi perseroan, yang pada akhirnya akan mendukung kinerja *bottom line* dan pertumbuhan DSNG di masa mendatang.