Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
—
Geger Sepak Bola Malaysia: Hector Hevel dan Jon Irazabal, Bintang Naturalisasi Baru Harimau Malaya, Pilih Bergabung Johor Darul Ta’zim
Dunia sepak bola Malaysia tengah dihebohkan oleh keputusan mengejutkan dua pemain naturalisasi anyarnya. Hector Hevel dan Jon Irazabal, yang baru saja mencatatkan caps bersama Timnas Malaysia, kini secara resmi bergabung dengan klub raksasa lokal, Johor Darul Ta’zim (JDT). Langkah ini tak pelak menjadi sorotan, mengingat upaya keras Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam menaturalisasi talenta-talenta berdarah ‘Grade A’ dari Eropa.
FAM belakangan ini memang gencar meniru jejak PSSI dengan menaturalisasi pemain-pemain keturunan berlabel ‘Grade A’ dari benua Eropa. Strategi ini mulai menunjukkan hasil instan, terlihat dari skuad terbaru Harimau Malaya pada jeda internasional Juni yang dipenuhi wajah-wajah baru. Selain Hector Hevel dan Jon Irazabal, ada nama-nama seperti Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, serta Joao Figueiredo. Kehadiran mereka terbukti membawa dampak signifikan, dengan Timnas Malaysia asuhan Peter Cklamovski berhasil membantai Vietnam 4-0 pada laga krusial Kualifikasi Piala Asia 2027. Kemenangan telak ini menempatkan Malaysia di posisi terdepan untuk meraih tiket ke Piala Asia 2027, memicu optimisme di kalangan pendukung.
Namun, di tengah euforia itu, muncul kabar yang mengundang beragam interpretasi—apakah ini kabar baik atau buruk bagi sepak bola Malaysia. Pasalnya, dua di antara pemain naturalisasi yang baru bergabung tersebut, yakni Hector Hevel dan Jon Irazabal, kini secara resmi memutuskan untuk berlabuh ke klub lokal. Hector Hevel, produk akademi ADO Den Haag yang musim lalu merumput bersama Portimonense di Portugal, tercatat baru mengoleksi dua caps untuk Timnas Malaysia. Sementara itu, Jon Irazabal, jebolan akademi Athletic Bilbao yang terakhir memperkuat Sabah di Azerbaijan, bahkan hanya memiliki satu caps bersama Harimau Malaya.
Keputusan kedua pemain untuk meninggalkan kompetisi Eropa dan bergabung dengan Johor Darul Ta’zim (JDT) memang memicu perdebatan. Pihak JDT sendiri menyambut kedatangan mereka dengan pernyataan yang cukup lugas, bahkan terkesan mengandung sindiran. “Hanya ada satu tujuan akhir di Malaysia – Johor Darul Ta’zim, selamat datang, Jon Irazabal!” demikian rilis klub, yang seolah mengisyaratkan bahwa membela tim nasional bukanlah tujuan utama sang pemain. Untuk Hector Hevel, JDT juga menyambutnya dengan antusias: “Selamat datang di rumah para juara, Hector Hevel!”
Secara ideal, keberadaan pemain naturalisasi di Eropa diharapkan dapat mempertahankan mereka pada level kompetisi yang tinggi, sehingga performa mereka tetap teruji dan maksimal saat membela tim nasional. Meskipun Johor Darul Ta’zim adalah partisipan reguler Liga Champions Asia Elite, dominasi mereka di kompetisi domestik Malaysia kerap membuat mereka minim tantangan sepadan. Fenomena ini bukan tanpa preseden; penggemar sepak bola, khususnya di Indonesia, mungkin bisa berkaca pada kasus Jordi Amat yang, terlepas dari faktor usia, juga terlihat mengalami penurunan performa setelah bergabung dengan klub yang sama. Analogi yang tepat mungkin adalah jika seorang pemain naturalisasi baru sekelas Jay Idzes, yang sangat diandalkan Timnas Indonesia, tiba-tiba memutuskan bergabung dengan klub seperti Persib Bandung di Liga 1, bukannya tetap berkarier di Eropa.