DPR Minta BI Amankan Rupiah dari Dampak Tarif Impor Amerika

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 20:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mendesak Bank Indonesia (BI) untuk proaktif mengantisipasi dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyusul pengumuman tarif resiprokal oleh Presiden AS, Donald Trump.

Selain memberlakukan tarif impor sebesar 10 persen untuk barang impor dari semua negara, Trump juga menerapkan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang secara khusus menyasar Indonesia.

Misbakhun memperkirakan bahwa harga-harga barang di Amerika Serikat akan mengalami kenaikan signifikan. Sementara itu, pendapatan pekerja di AS cenderung stagnan, kondisi ini berpotensi memicu inflasi yang saat ini masih relatif tinggi sejak pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga :  10 Perusahaan Aset Jumbo Siap IPO, Meriahkan Bursa Saham Indonesia!

Lebih lanjut, Misbakhun memprediksi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, akan mengambil langkah menurunkan tingkat suku bunga sebagai instrumen pengendalian inflasi.

“Penurunan suku bunga oleh The Fed akan kembali memicu gelombang ketidakpastian, sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi berpotensi mengalami koreksi. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kekhawatiran akan ketidakpastian baru di pasar uang. Kondisi ini berpotensi memberikan tekanan koreksi negatif pada nilai tukar rupiah terhadap USD,” jelas Misbakhun dalam keterangannya pada hari Jumat (4/4/2025).

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Cara Beli Rumah Subsidi 2025 dan Syarat Terbaru

Oleh karena itu, Misbakhun menekankan pentingnya upaya serius dari BI dalam menstabilkan nilai tukar rupiah.

Menurutnya, sangat penting untuk mencegah tekanan koreksi negatif pada Rupiah agar tidak melampaui batas angka psikologis.

“Momen libur Lebaran saat ini adalah kesempatan yang tepat bagi Bank Indonesia untuk melakukan exercises kebijakan stabilisasi nilai tukar yang paling efektif, sehingga siap ketika pasar kembali dibuka,” pungkasnya.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

Family And Relationships

Betrand Onsu Ngamuk! Ruben Onsu Ungkap Adik Sarwendah Dihujat Netizen

Kamis, 31 Jul 2025 - 20:11 WIB

Urban Infrastructure

Gempa Rusia Picu Kenaikan Air Laut di 8 Wilayah Indonesia?

Kamis, 31 Jul 2025 - 18:19 WIB