Dolar AS Stabil: Kesepakatan Dagang AS-China Redam Kekhawatiran?

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 11 Juni 2025 - 10:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dolar AS Stabil di Tengah Optimisme Perjanjian Dagang AS-China

RAGAMUTAMA.COM. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan stabilitas pada awal perdagangan Rabu (11/6) terhadap mata uang utama global. Penguatan ini didorong oleh kesepakatan kerangka kerja perjanjian dagang antara AS dan China, yang memicu harapan meredanya ketegangan perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Berdasarkan data Reuters, indeks dolar, yang merefleksikan performa greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terpantau stagnan di level 99,068. Meskipun cenderung bergerak sideways, dolar AS tercatat sedikit melemah di sesi awal perdagangan Asia. Mata uang Paman Sam tersebut turun 0,14% terhadap yen Jepang ke 144,770, dan melemah 0,13% terhadap franc Swiss ke level 0,8218. Di sisi lain, euro tampak bergerak datar di level US$ 1,1427, sementara yuan offshore China juga nyaris tak bergeming di 7,1881 per dolar AS.

Kerangka Dagang AS-China Dorong Sentimen Pasar Global

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengonfirmasi bahwa perundingan intensif selama dua hari di London telah membuahkan hasil berupa kerangka kerja lanjutan dari kesepakatan gencatan dagang yang sebelumnya dicapai di Jenewa. Kesepakatan ini mencakup poin-poin krusial seperti pelonggaran pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan magnet oleh China, serta penghapusan sebagian larangan ekspor dari sisi AS. Kendati demikian, para analis pasar mengingatkan bahwa keberhasilan implementasi kesepakatan ini sangat bergantung pada dinamika politik dan tingkat kepercayaan antara para pemimpin kedua negara. Ray Attrill, Kepala Strategi FX di National Australia Bank, menekankan, “Iblisnya ada di detail. Kuncinya adalah apakah ini cukup untuk membangun kembali kepercayaan antara Presiden Xi dan Trump.”

Baca Juga :  Trump Kembali Bikin Wall Street Tenggelam, Saham Amazon Anjlok 4 Persen

Fokus Pasar Beralih ke Data Inflasi AS di Tengah Kekhawatiran Resesi

Di tengah perkembangan positif dari sektor perdagangan, pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi risiko dari kebijakan proteksionis Presiden Trump. Kebijakan ini dikhawatirkan dapat memicu resesi di AS dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi global. Dolar AS sendiri telah menunjukkan pelemahan signifikan, terkoreksi lebih dari 8% sepanjang tahun ini, mencerminkan penurunan kepercayaan investor terhadap aset-aset AS. Kini, perhatian utama pelaku pasar beralih ke rilis data inflasi konsumen (CPI) AS yang dijadwalkan malam nanti, di mana data tersebut diperkirakan akan menunjukkan dampak tarif terhadap harga-harga konsumen.

Baca Juga :  Tarif Resiprokal AS Ancam Ekspor Impor Jakarta, Ini Kata BI!

Prospek Suku Bunga The Fed dan Dinamika Poundsterling

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan. Meskipun demikian, konsensus pasar masih mengindikasikan adanya potensi dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun ini. Sementara itu, dari Inggris, poundsterling menguat tipis ke level US$ 1,35, menjelang pengumuman rencana belanja publik oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves. Meskipun demikian, mata uang Inggris ini sempat mengalami tekanan sebelumnya menyusul data tenaga kerja yang mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja Inggris.

Berita Terkait

Emas Meroket, Saham Emiten Logam Mulia Jadi Incaran Investor!
IHSG Merah, 3 Saham Bank Blue Chip Ini Justru Hijau!
Saham Bank Lapis Dua: Kinerja Moncer, Rekomendasi Beli Sekarang!
PTBA Bagi Dividen Jumbo, Investor Sumringah Raup Rp 3,82 Triliun!
LP Saham Kuartal III 2025, Siap Dongkrak Likuiditas Pasar Modal?
IHSG Terkoreksi di Sesi I, Peluang Buy on Weakness?
Aset Anak Riza Chalid Disita Kejagung, Perusahaan Jadi Sorotan!
Luhut: MBG Dongkrak Ekonomi, Target Pertumbuhan 8 Persen Realistis?

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 18:57 WIB

Emas Meroket, Saham Emiten Logam Mulia Jadi Incaran Investor!

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:57 WIB

IHSG Merah, 3 Saham Bank Blue Chip Ini Justru Hijau!

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:32 WIB

Saham Bank Lapis Dua: Kinerja Moncer, Rekomendasi Beli Sekarang!

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:42 WIB

PTBA Bagi Dividen Jumbo, Investor Sumringah Raup Rp 3,82 Triliun!

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:32 WIB

LP Saham Kuartal III 2025, Siap Dongkrak Likuiditas Pasar Modal?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Air India Jatuh: 232 Penumpang & Awak dalam Penerbangan ke London

Kamis, 12 Jun 2025 - 19:27 WIB

sports

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal Lengkap, Mulai 15 Juni!

Kamis, 12 Jun 2025 - 18:27 WIB