Dolar AS Stabil? Investor Cermati Arah Kebijakan The Fed Pasca FOMC

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. Indeks Dolar Amerika Serikat (DXY) masih bertahan di sekitar angka 99. Hal ini dipengaruhi oleh pernyataan yang cenderung tidak jelas dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Situasi yang penuh ketidakpastian ini mendorong pelaku pasar untuk tetap berhati-hati, sehingga menahan potensi penguatan dolar.

Berdasarkan data dari Trading Economics, pada hari Kamis (8/5) pukul 19.55 WIB, DXY masih tercatat berada pada level 99,97. Secara akumulatif dalam satu minggu terakhir, pergerakannya hanya mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,1%.

Menurut pandangan Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo, pergerakan indeks dolar terhambat karena penolakan eksplisit dari Powell untuk menurunkan suku bunga. Penolakan ini merupakan respons terhadap kemungkinan dampak yang ditimbulkan oleh tarif.

“Prioritas utama The Fed saat ini adalah mengendalikan inflasi, bahkan jika hal itu berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi akibat perselisihan perdagangan,” ujar Sutopo kepada Kontan, pada hari Kamis (8/5).

Baca Juga :  BSDE Lampaui Target: Penjualan Kuartal I 2025 Capai Rp 2,43 Triliun

Indeks Dolar AS Naik Tipis, Pasar Dibayangi Ketidakpastian Ekonomi dan Perang Dagang

Oleh karena itu, sikap yang diambil oleh The Fed ini memicu kembali kekhawatiran di pasar terkait dengan laju ekspansi ekonomi di masa mendatang. Akibatnya, potensi penguatan nilai dolar AS menjadi terbatas, bahkan dalam jangka menengah.

Sutopo menjelaskan bahwa, meskipun dolar AS memiliki status sebagai aset *safe haven*, yang seharusnya meningkatkan permintaannya di tengah ketidakpastian perang dagang, namun kenyataannya, mata uang ini kurang diminati saat ini.

Selain itu, Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, juga menyoroti dampak penurunan suku bunga oleh Bank of England (BOE) sebesar 25 basis poin. Hal ini juga menjadi faktor penghambat bagi penguatan dolar AS.

Baca Juga :  Sebulan Melompat 6,56%, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Beringsut (2 Februari 2024)

“Poundsterling merupakan salah satu komponen pembentuk indeks dolar AS,” jelas Fikri kepada Kontan, Kamis (8/5).

Meskipun penguatannya terbatas, Fikri berpendapat bahwa dolar AS masih menjadi pilihan investasi yang menarik setidaknya untuk satu tahun ke depan. Menurutnya, penurunan signifikan pada DXY kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat, dan hal ini masih akan bergantung pada kepastian suku bunga The Fed dan suku bunga acuan lainnya di masa mendatang.

Namun, untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, Fikri cenderung bersikap pesimistis. Ia menyarankan agar investor melakukan diversifikasi portofolio.

“Beberapa negara atau kelompok negara mulai mengurangi kepemilikan USD, baik dalam mekanisme perdagangan, investasi, maupun sebagai *reserve asset* atau cadangan devisa,” tambah Fikri.

Pergerakan Indeks Dolar Menunggu Data Ekonomi Utama Amerika

Berita Terkait

BI Umumkan: Uang Primer Sentuh Rekor Rp1.952,3 Triliun April 2025!
Ide Usaha Rumahan Terlaris: Peluang Bisnis Menguntungkan di Perumahan Anda!
Merger GoTo-Grab: Analisis Dampak Bagi Konsumen Indonesia
BRI-MI Kuasai Pasar: AUM Reksadana Terproteksi Lampaui Rp20 Triliun
GOTO Buka Suara: Bantah Rumor Akuisisi oleh Grab?
Wall Street Bergairah Menanti Kesepakatan AS-Inggris: Peluang Investasi?
Emiten Kawasan Industri Tertekan: Peluang Investasi Saham Masih Ada?
Strategi Jitu Anabatic Technologies Hadapi Tantangan Bisnis Saat Ini

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 01:59 WIB

BI Umumkan: Uang Primer Sentuh Rekor Rp1.952,3 Triliun April 2025!

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:35 WIB

Ide Usaha Rumahan Terlaris: Peluang Bisnis Menguntungkan di Perumahan Anda!

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:27 WIB

Merger GoTo-Grab: Analisis Dampak Bagi Konsumen Indonesia

Kamis, 8 Mei 2025 - 23:43 WIB

BRI-MI Kuasai Pasar: AUM Reksadana Terproteksi Lampaui Rp20 Triliun

Kamis, 8 Mei 2025 - 23:03 WIB

GOTO Buka Suara: Bantah Rumor Akuisisi oleh Grab?

Berita Terbaru

Uncategorized

Donnarumma Ungkap Kunci Sukses PSG Melaju ke Final Liga Champions

Jumat, 9 Mei 2025 - 02:08 WIB

crime

Terbukti Suap, Dua Hakim Surabaya Divonis Tujuh Tahun!

Jumat, 9 Mei 2025 - 02:03 WIB

Society Culture And History

Lirik Lengkap dan Terjemahan Lagu Call Me When You Know Better

Jumat, 9 Mei 2025 - 01:07 WIB